๐ Harga Minyak Melonjak Imbas Eskalasi Konflik Timur Tengah |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Harga minyak Brent menguat +2,91% ke 86,9 dolar AS per barel pada Senin (9/10), didorong oleh kekhawatiran atas terganggunya distribusi minyak global akibat eskalasi konflik di Timur Tengah sejak akhir pekan kemarin. Reuters melaporkan bahwa market sedang memperhatikan apakah ada keterlibatan Iran – yang merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia – dalam peningkatan konflik tersebut. Jika negara Barat secara resmi menghubungkan intelijen Iran dengan konflik tersebut, maka Barat berpotensi memperketat sanksi terhadap Iran. Ancaman konflik Timur Tengah muncul ketika pasokan minyak mentah global sedang dihadapkan oleh pemangkasan produksi dari Arab Saudi dan Rusia sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir 2023. Pada September 2023, kendala pasokan sempat mendorong harga minyak Brent menyentuh level 95,9 dolar AS per barel. Sebelumnya, pada September 2023, Goldman Sachs memprediksibahwa harga minyak mentah Brent pada 2024 akan berada di rentang 80–105 dolar AS per barel, didorong oleh potensi defisit produksi akibat pemangkasan produksi dari OPEC. Key Takeaway
Kenaikan harga minyak mentah menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten di sektor energi. Pada Senin (9/10), indeks IDXENERGY menguat +2,88%, dengan sejumlah emiten mengalami apresiasi harga seperti $MEDC (+9,67%), $ENRG (+6,5%), $ELSA (+4,1%), $SOCI (+8,82%), $LEAD (+7,23%). Selain minyak mentah, harga emas juga menguat sebesar +1,05% ke level 1.851 dolar AS per troy ounce pada Senin (9/10). Emas sendiri dipandang sebagai aset safe haven di saat ketidakpastian meningkat di tengah konflik. Imbasnya, harga saham sejumlah emiten di sektor emas juga mengalami penguatan, dengan $MDKA (+7,05%), $BRMS (+5,59%), $ANTM (+5,54%), $AMMN (+2,39%), $ARCI (+1,79%). Saat ini, kenaikan harga minyak mentah masih lebih didorong oleh sentimen jangka pendek. Menurut laporan Fortune, trader minyak mentah saat ini belum melihat bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan risiko yang besar bagi pasokan minyak mentah. Meski demikian, potensi pengetatan sanksi dari Barat untuk Iran, jika negara tersebut diklaim terlibat, dapat menimbulkan risiko penurunan pasokan dan ekspor minyak dari Iran. Hal ini dapat mendorong kenaikan harga minyak lebih lanjut. Saham terkait: $MEDC, $ENRG, $ELSA, $SOCI, $LEAD, $MDKA, $BRMS, $ANTM, $AMMN, $ARCI |
|
|
๐ฐ JSMR Rencana Divestasi Anak Usaha Senilai US$750 Juta |
- $JSMR: Bloomberg melaporkan bahwa sebuah konsorsium yang dipimpin oleh GIC Pte. dan konsorsium lain yang dipimpin oleh Indonesia Investment Authority (INA) termasuk dalam calon pembeli saham di salah satu anak usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Transjawa Tol. JSMR sendiri dilaporkan berencana menjual 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol dengan target dana sebesar 750 juta dolar AS. JSMR dan GIC menolak untuk berkomentar. Sementara itu, perwakilan INA mengatakan kepada Bloomberg bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan beberapa pemilik ruas tol terkait kemungkinan investasi, meski tidak merincinya lebih lanjut.
- $MAYA: Bank Mayapada Internasional berencana menggelar rights issue maksimum 26,74 miliar saham baru dengan rasio 100:226 dan efek dilusi hingga 69,33%. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar 150 rupiah per saham, sehingga potensi dana maksimum sebesar 4,01 triliun rupiah. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan sebagai komponen modal inti (Tier-1) dan modal kerja dalam rangka pemberian kredit.
$IMJS: Bisnis.com melaporkan bahwa Indomobil Multi Jasa melalui anak usahanya, PT CSM Corporatama (Indorent), memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi senilai 200 juta dolar AS (~3,12 triliun rupiah) dari sejumlah bank domestik dan internasional. Pinjaman tersebut memiliki tenor 4 tahun dan bunga SOFR + margin. Dana akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, capex, dan refinancing. $BSDE: Pengendali Bumi Serpong Damai, PT Paraga Artamida, membeli 6,79 juta saham BSDE dengan harga rata-rata 1.033 rupiah per saham pada 25 September–5 Oktober 2023. Total nilai transaksi mencapai ~7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Paraga Artamida di BSDE naik dari 39,42% menjadi 39,45%. $MAHA: Direktur Utama Mandiri Herindo Adiperkasa, Yenny Hamidah Koean, membeli 17,6 juta saham MAHA dengan harga 180 rupiah per saham pada 5 Oktober 2023. Total nilai transaksi mencapai 3,17 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Yenny di MAHA naik dari 7,55% menjadi 7,66%.
| |
|
Beberapa data ekonomi yang akan rilis pekan ini (9–13 Oktober 2023): - Rabu (11/10): Penjualan ritel Indonesia YoY Agustus (forecast: +1,3%, Juli +1,6%)
- Rabu (11/10): Indeks Harga Produsen AS MoM September (konsensus: +0,3%, Agustus +0,7%)
- Kamis (12/10): Tingkat inflasi AS YoY September (konsensus: 3,6%, Agustus: 3,7%)
- Kamis (12/10): Tingkat inflasi inti AS YoY September (konsensus: 4,1%, Agustus: 4,3%)
- Jumat (13/10): Tingkat inflasi Tiongkok YoY September (konsensus: 0,2%, Agustus: 0,1%)
- Jumat (13/10): Neraca perdagangan Tiongkok September (konsensus: surplus US$70 miliar, Agustus: surplus US$68,36 miliar)
- Jumat (13/10): Ekspor Tiongkok YoY September (konsensus: -8,3%, Agustus: -8,8%)
- Jumat (13/10): Impor Tiongkok YoY September (konsensus: -6%, Agustus: -7,3%)
Beberapa data ekonomi yang telah rilis pekan lalu (2–6 Oktober 2023): - Indonesia: S&P Global Manufacturing PMI September (52,3 vs Agustus 53,9)
- Indonesia: Tingkat inflasi YoY September (2,28% vs Agustus 3,27%)
- Indonesia: Tingkat inflasi inti YoY September (2% vs Agustus 2,18%)
- Indonesia: Kunjungan turis asing YoY Agustus (+68,9% vs Juli +74,1%)
- Amerika Serikat: ISM Manufacturing PMI September (49 vs Agustus 47,6)
- Amerika Serikat: JOLTs Job Openings Agustus (9,61 juta pekerjaan vs Juli 8,92 juta pekerjaan)
- Indonesia: Cadangan devisa September (US$134,9 miliar vs Agustus US$137,1 miliar)
- Amerika Serikat: Non-Farm Payrolls September (336 ribu pekerjaan vs Agustus 227 ribu pekerjaan)
- Amerika Serikat: Tingkat pengangguran September (3,8% vs Agustus 3,8%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (9–13 Oktober 2023): - $UNTR: 701 rupiah/lembar (Cum date: 10 Oktober)
- $ASII: 98 rupiah/lembar (Cum date: 11 Oktober)
- $AUTO: 40 rupiah/lembar (Cum date: 12 Oktober)
- $VICI: 3,5 rupiah/lembar (Cum date: 12 Oktober)
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
Bank Indonesia mengumumkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen pada September 2023 turun menjadi 121,7 (vs. Agustus 2023: 125,2), menandai posisi terendah sepanjang 2023. Kementerian Keuangan menetapkan kupon ORI024 sebesar 6,10% untuk ORI024-T3 (tenor 3 tahun) dan 6,35% untuk ORI024-T6 (tenor 6 tahun). Masa penawaran berlangsung mulai 9 Oktober–2 November 2023. Kamu dapat melakukan pemesanan ORI024 di Bibit dengan minimum pembelian 1 juta rupiah. AS mencatatkan penambahan non-farm payroll sebesar 336 ribu pekerjaan pada September 2023 (vs. Agustus 2023: 227 ribu), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di 170 ribu pekerjaan. Realisasi ini menandai penambahan non-farm payroll terbesar dalam 8 bulan terakhir. International Copper Study Group (ICSG) memprediksi bahwa pasar tembaga global akan mengalami surplus sebesar 467.000 metrik ton pada 2024, yang disebabkan oleh perlambatan permintaan dari Eropa dan Amerika Utara. Prediksi tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi ICSG sebelumnya pada April 2023 yang memprediksi surplus sebesar 297.000 metrik ton pada 2024.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini | ๐ค All-in di Saham Lebih Baik daripada Market Timing? |
|
|
| "Kalau orang-orang hebat seperti mereka saja mengaku tidak bisa market timing, apalagi rakyat jelata macam kita?" — yanuard Untuk memaksimalkan keuntungan trading ataupun investasi saham, "timing the market" adalah salah satu kemampuan yang diperlukan. Artinya, mengetahui kapan harga suatu saham mencapai puncak ataupun bottom-nya. Namun, sebuah studi menjelaskan bahwa all-in lebih baik daripada mempersiapkan cash dan berusaha masuk pada waktu market bottom. Penelitian ini dilakukan oleh Schwab Center for Financial Research, bagian dari perusahaan investasi Charles Schwab. Lantas, mana yang lebih baik? Timing the market atau all-in? Baca ulasan selengkapnya dalam tulisan Yanuard berikut ini! |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar