π« BIPI Siap Miliki 10% Arutmin, Anak Usaha BUMI | Daily Market Performance π | | | Emiten penyedia jasa pelabuhan dan pertambangan, Astrindo Nusantara Infrastruktur ($BIPI), berencana mengakuisisi 10% saham PT Arutmin Indonesia (Arutmin) yang merupakan anak usaha Bumi Resources ($BUMI). Dalam acara public expose pada Kamis (15/9), Direktur Keuangan BIPI, Michael Wong, menjelaskan bahwa proses akuisisi tersebut masih dalam bentuk agreement. Menurut Michael, transaksi ini diperkirakan baru efektif pada 1H23 karena masih ada kondisi yang harus dipenuhi. Saham yang diakuisisi BIPI didapatkan dari PT Tiga Lima Rekso yang setuju mengkonversi utang sebesar ~121,7 juta dolar AS (~1,8 triliun rupiah) dengan mengalihkan 10% saham Arutmin. Ini bukanlah pertama kalinya BIPI mengakuisisi saham perusahaan tambang batu bara. Pada awal Agustus lalu, BIPI telah mengumumkan akuisisi PTT Mining Ltd Hongkong senilai 471 juta dolar AS (~7 triliun rupiah). PTT Mining Ltd Hongkong sendiri memiliki beberapa konsesi tambang batu bara, antara lain di Brunei Darussalam, Madagaskar, dan 3 tambang di Kalimantan. Key Takeaway Arutmin memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) seluas 34.207 hektar dan merupakan salah satu klien utama BIPI. Pada 1Q22, Arutmin berkontribusi ~39% dari total pendapatan BIPI. Selain Arutmin, BIPI juga melayani proyek tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC), di mana ~61% dari total pendapatan BIPI berasal dari KPC. Dengan demikian, 99,96% total penjualan BIPI berasal dari Arutmin dan KPC. BUMI memiliki 90% saham Arutmin dan 51% saham KPC secara langsung maupun tidak langsung. | | | π Grup Salim Masuk SAME? | - $SAME: Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama dirumorkan akan membeli 5% saham pengelola rumah sakit EMC, Sarana Meditama Metropolitan dengan skema private placement.
-
$PTRO: Petrosea dan anak usahanya, PT Karya Bhumi Lestari, memperoleh kontrak jasa pertambangan senilai ~2,9 triliun rupiah dari PT Indo Bara Pratama. Kontrak ini memiliki jangka waktu 5 tahun.
-
$TSPC: Pemegang saham pengendali Tempo Scan Pacific, PT Bogamulia Nagadi, membeli ~1 juta lembar saham TSPC dengan harga pembelian rata-rata ~1.360 rupiah per lembar saham. Dengan demikian, total transaksi mencapai ~1,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikannya di TSPC naik menjadi ~83,32%.
-
$BYAN: Pemegang saham pengendali Bayan Resources, Dato' DR. Low Tuck Kwong, menjual 400 ribu lembar (0,02%) saham BYAN dengan harga penjualan ~10.000 rupiah per lembar pada Selasa (13/9), jauh di bawah harga pasar saat itu yang mencapai 66.500 per lembar. Dengan demikian, total transaksi mencapai 4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikannya di BYAN turun menjadi 61%. | Selama kuartal kedua 2022, perusahaan menara telekomunikasi TOWR & TBIG mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya: -
$TOWR: Sarana Menara Nusantara pada 2Q22 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 838 miliar rupiah, turun -7,0% dari 901 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan meningkat +33,8% YoY, tetapi peningkatan total beban usaha (+109,4%) akibat rugi selisih kurs dan kerugian nilai wajar structured deposit, serta peningkatan beban bunga (+139,4% YoY) menyebabkan tekanan pada margin laba perseroan. Secara kumulatif 6M22, TOWR membukukan keuntungan bersih sebesar 1,7 triliun rupiah, meningkat +0,1% YoY. Pendapatan tumbuh sebesar +33,9% menjadi 5,3 triliun rupiah dari 4 triliun rupiah pada 6M21. Dari sisi biaya, total beban usaha (+85,5% YoY) dan beban keuangan (+131,3% YoY) yang meningkat lebih signifikan menekan margin laba perseroan. (IDX) Dari sisi operasional, TOWR mencatatkan pertumbuhan 252 tower baru dengan 136 tenant baru. Sementara itu, tenancy ratio turun dari 1,88x pada 1Q22 menjadi 1,87x pada 2Q22. Pendapatan 6M22 TOWR telah mencapai 50,3% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 10,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 46,9% dari estimasi laba FY22 sebesar 3,6 triliun rupiah. -
$TBIG: Tower Bersama Infrastructure mencatatkan laba bersih sebesar 411 miliar rupiah pada 2Q22, meningkat +3,4% dari 397 miliar rupiah pada 2Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +7,3% dari 1,5 triliun rupiah pada 2Q21 menjadi 1,7 triliun rupiah pada 2Q22. Dari sisi biaya, peningkatan lebih signifikan total beban pokok pendapatan (+31,9% YoY) menekan margin laba kotor perseroan menjadi 68,8% dari 74,6% pada periode 2Q21. Secara kumulatif 6M22, TBIG berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 826 miliar rupiah, tumbuh +24,6% dari 663 miliar rupiah pada 6M21, serta memenuhi 45,1% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan yang meningkat +11,2% menjadi 3,3 triliun rupiah dari 3 triliun rupiah pada 6M21, memenuhi 49% dari estimasi konsensus sebesar 6,8 triliun rupiah untuk FY22. Kenaikan lebih tinggi pada total beban pokok penjualan (+26,7%) menekan margin laba kotor TBIG menjadi 72% dari 75,5% pada 6M21. (IDX) Secara operasional, hingga 6M22, TBIG memiliki 21.265 menara telekomunikasi dengan 40.291 tenant, sehingga tenancy ratio tercatat sebesar 1,89x. | | | Saham Top Gainer Hari Ini π₯ | | | Saham Top Loser Hari Ini π€ | | | Performa Sektor Hari Ini π | | | π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini | π 5 Kesalahan Dalam Mengatur Portofolio Saham | | | | "Yang lebih fatal lagi adalah mereka yang mengisi portofolionya dengan banyak saham dari hasil analisa atau rekomendasi dari orang lain."— Rajopangulu Secara sederhana berinvestasi saham yang baik itu adalah membeli perusahaan yang berkualitas, di harga yang pantas, untuk jangka panjang. Namun ada satu hal penting yang turut mempengaruhi kinerja investasi saham, dan ini luput dari perhatian beberapa investor saham. Hal tersebut adalah ''Manajemen Portofolio'. Salah satu kesalahan yang paling umum adalah menginvestasikan seluruh modal dan tidak menyisikan cash. Simak selengkapnya tulisan dari Rajopangulu berikut ini agar kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut! | | | Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
| | | |
Komentar
Posting Komentar