π¦ Susul Big 4 Bank Lain, BNI Berencana Stock Split 1:2
|
Daily Market Performance π |
|
|
Bank Negara Indonesia ($BBNI) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Ini merupakan pertama kalinya BBNI melakukan stock split sejak IPO di BEI pada Oktober 1996. Modal ditempatkan dan disetor BBNI saat ini sebanyak ~18,65 miliar saham, yang terdiri atas 1 saham seri A Dwiwarna milik pemerintah, ~289 juta saham seri B, dan ~18,36 miliar saham seri C. Setelah stock split, modal ditempatkan dan disetor BBNI akan bertambah menjadi ~37,3 miliar saham. Adapun tujuan dilakukannya stock split tersebut antara lain untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor, khususnya investor perorangan (ritel). Per akhir Juni 2023, komposisi pemegang saham perseroan adalah 60% Pemerintah Indonesia, 26,1% investor institusi asing, 9,1% investor institusi domestik, dan 4,8% investor ritel. Rencana stock split BBNI akan dibahas dalam RUPSLB pada 19 September 2023, sementara hari perdana perdagangan saham dengan nominal baru dijadwalkan pada 10 Oktober 2023. Key Takeaway Berkaca dari stock split beberapa emiten bank sebelumnya, terdapat kecenderungan harga saham naik dalam periode 30 hari sebelum hari perdagangan perdana dengan nominal baru. Berikut adalah rinciannya: - $BMRI: stock split terakhir dengan rasio 1:2 pada April 2023. Sebelum stock split, harga saham BMRI menguat +2,2% (10.300 rupiah ke 10.525 rupiah).
- $BBCA: stock split terakhir dengan rasio 1:5 pada Oktober 2021. Sebelum stock split, harga saham BBCA menguat +11,5% (32.825 rupiah ke 36.600 rupiah).
- $BBRI: stock split terakhir dengan rasio 1:5 pada November 2017. Sebelum stock split, harga saham BBRI menguat +7,7% (15.275 rupiah ke 16.450 rupiah).
Pada perdagangan bursa Senin (14/8), harga saham BBNI ditutup menguat +1,1% ke level 9.200 rupiah per saham. Kamu juga dapat melihat jadwal corporate action emiten favoritmu melalui fitur Calendar Stockbit. Saham terkait: $BBCA, $BBRI, $BBNI, $BMRI |
|
|
πΌ TOWR Siapkan Dana hingga Rp3 T Bangun Fiber Optic |
π· TOWR & TBIG 1H23: Laba Bersih Turun Akibat Beban Bunga |
Berikut adalah kinerja emiten menara telekomunikasi selama 2Q23 dan 1H23. $TOWR: Sarana Menara Nusantara mencatatkan laba bersih sebesar 807 miliar rupiah (-3,7% YoY) pada 2Q23. Pendapatan tumbuh +8,0% YoY menjadi 2,9 triliun rupiah. Namun, beban pokok pendapatan (+12,6% YoY) dan beban keuangan (+24,6% YoY) naik lebih tinggi sehingga menekan margin laba bersih menjadi 27,7% (vs. 2Q22: 31,1%). Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih TOWR tumbuh +7,2%. Pendapatan tumbuh +1,6% dan beban pajak penghasilan turun -59,2%. Secara kumulatif hingga 1H23, TOWR membukukan laba bersih 1,6 triliun rupiah (-7,8% YoY), mencapai 45% dari estimasi konsensus. Pendapatan tumbuh +8,7% YoY menjadi 5,8 triliun rupiah, mencapai 49,9% dari estimasi konsensus. Namun, beban pokok pendapatan (+13,0% YoY) dan beban keuangan (+23,0% YoY) naik lebih tinggi sehingga menekan margin laba bersih menjadi 27% (vs. 1H22: 31,8%). (IDX) Dari sisi operasional, jumlah menara mencapai 29.792 unit (+1,8% YoY) hingga 1H23, dengan jumlah tenant 53.771 (-1,7% YoY) sehingga tenancy ratio turun menjadi 1,8x (vs. 1H22: 1,87x). Sementara itu, fiber optic bertambah 77.193 km (+80,9% YoY).
$TBIG: Tower Bersama Infrastructure mencatatkan laba bersih 357 miliar rupiah pada 2Q23 (-13,2% YoY). Pendapatan cenderung flat sebesar 1,6 triliun rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan turun -33,9% YoY sehingga laba kotor tumbuh +15,4% YoY. Namun, beban usaha (+89,6% YoY) dan beban keuangan lainnya (+336,8% YoY) naik signifikan menyebabkan penurunan margin laba bersih menjadi 21,5% (vs. 2Q22: 24,7%).
Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih TBIG tumbuh +7,5%. Pendapatan tumbuh +2,7%, sedangkan beban pokok pendapatan turun -20,5% sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan.
Secara kumulatif hingga 1H23, TBIG membukukan laba bersih 689 miliar rupiah (-16,6% YoY), mencapai 42,6% dari estimasi konsensus. Pendapatan turun -0,7% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah, mencapai 49,1% dari estimasi konsensus.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan turun -16,3% YoY. Penurunan laba bersih didorong lonjakan beban usaha (+53,0% YoY) dan beban keuangan lainnya (+129,6% YoY). (IDX) Dari sisi operasional, TBIG memiliki 22.026 menara telekomunikasi dengan 41.318 tenant hingga 1H23. Tenancy ratio sedikit turun menjadi 1,88x (vs. 1H22: 1,89x).
|
Beberapa data ekonomi yang akan rilis pekan ini (14–18 Agustus 2023): - Selasa (15/8): Pertumbuhan ekonomi Jepang QoQ 2Q23 – preliminary figure (konsensus: +0,8%, 1Q23: +0,7%)
- Selasa (15/8): Penjualan ritel Tiongkok YoY Juli (konsensus: +4,7%, Juni: +3,1%)
- Selasa (15/8): Neraca perdagangan Indonesia Juli (konsensus: surplus US$2,51 miliar, Juni: surplus US$3,46 miliar)
- Selasa (15/8): Ekspor Indonesia YoY Juli (konsensus: -17,9%, Juni: -21,18%)
- Selasa (15/8): Impor Indonesia YoY Juli (konsensus: -15,2%, Juni: -18,35%)
- Selasa (15/8): Penjualan ritel Amerika Serikat MoM Juli (konsensus: +0,4%, Juni: +0,2%)
Beberapa data ekonomi yang telah rilis pekan lalu (7–11 Agustus 2023): - Indonesia: Cadangan devisa Juli (US$137,7 miliar vs Juni US$137,5 miliar)
- Indonesia: Pertumbuhan ekonomi YoY 2Q23 (+5,17% vs 1Q23 +5,04%)
- Tiongkok: Neraca perdagangan Juli (surplus US$80,6 miliar vs Juni surplus US$70,62 miliar)
- Tiongkok: Ekspor YoY Juli (-14,5% vs Juni -12,4%)
- Tiongkok: Impor YoY Juli (-12,4% vs Juni -6,8%)
- Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Juli (123,5 vs Juni 127,1)
- Tiongkok: Tingkat inflasi YoY Juli (-0,3% vs Juni 0%)
- Indonesia: Penjualan ritel YoY Juni (+7,9% vs Mei -4,5%)
- Indonesia: Penjualan sepeda motor YoY Juli (+45,6% vs Juni +66,6%)
- Indonesia: Penjualan mobil YoY Juli (-6,7% vs Juni +4,6%)
- Amerika Serikat: Tingkat inflasi YoY Juli (3,2% vs Juni 3%)
- Amerika Serikat: Tingkat inflasi inti YoY Juli (4,7% vs Juni 4,8%)
- Amerika Serikat: Indeks Harga Produsen MoM Juli (+0,3% vs Juni 0%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (14–18 Agustus 2023): - $RSGK: 15 rupiah/lembar (Cum date: 18 Agustus)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Kementerian Keuangan mencatat bahwa surplus APBN selama 7M23 mencapai 153,5 triliun rupiah, setara 0,72% dari PDB. Pendapatan negara mencapai 1.614,8 triliun rupiah (+4,1% YoY), naik lebih cepat dibandingkan belanja yang mencapai 1.461,2 triliun rupiah (+1,2% YoY). Midi Utama Indonesia ($MIDI) menargetkan untuk membuka 150–200 gerai Alfamidi dan 500 gerai Lawson pada 2023. Selama 1H23, MIDI telah membuka 250 gerai Lawson, dengan rata-rata capex sebesar 2 miliar rupiah untuk gerai standalone dan 500 juta rupiah untuk store-in-store. Perusahaan ritel pakaian bayi dan anak bagian dari Kanmo Group milik Manoj Bharwani, Multitrend Indo ($BABY), berencana IPO dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 600 juta ( 21,28%) saham di rentang harga penawaran 250-266 rupiah per saham. Dengan demikian, potensi raihan dana mencapai 150-159,6 miliar rupiah, yang akan digunakan sebesar 18,23% untuk belanja modal pembukaan 15 toko baru dan 81,77% untuk modal kerja perseroan. Masa penawaran umum direncanakan pada 31 Agustus-5 September 2023, dengan jadwal pencatatan di BEI pada 7 September 2023. - Adira Dinamika Multi Finance ($ADMF) mencatatkan penyaluran kredit kendaraan listrik sebesar 67,6 miliar rupiah pada 1H23 (vs. FY22: 30 miliar rupiah). Dari total tersebut, 77% di antaranya untuk mobil listrik, sementara 23% sisanya untuk motor listrik.
Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk mendukung Prabowo Subianto maju sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π³ Apakah Bandar atau Market Maker Itu Ada? |
|
|
| "Saya ga mengecilkan arti semua hal itu, anda bisa kuasai hal tersebut maka akan jadi hal positif dan bisa dijadikan tambahan dalam pengambilan keputusan, tapi bukan jadi poin utama dalam mengambil keputusan ya." — ricky2212 Pembahasan seputar bandar atau market maker adalah hal yang cukup sering dibahas di kalangan investor ritel. Banyak yang beranggapan bahwa setiap saham pasti memilki bandar untuk menjaga pergerakan harga sahamnya bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa bandar "bebas" mengatur harga. Saking seringnya dibahas, metode bandarmologi pun menjadi salah satu metode yang banyak digunakan, khususnya di kalangan trader. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah bandar atau market maker benar-benar ada? Jika ada, apakah keberadaan mereka dapat terdeteksi? Melalui tulisannya, ricky2212 memberikan pandangannya terhadap hal ini. Penasaran bagaimana pendapatnya? Simak selengkapnya di sini! |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar