๐ RI Berencana Hapus Insentif Pajak Smelter Nikel RKEF Baru |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengatakan kepada Bisnis.com bahwa pemerintah Indonesia berencana menghapus insentif pajak (tax holiday) bagi investasi baru smelter nikel berteknologi rotary kiln electric furnace (RKEF). Rencana ini ditujukan untuk mendorong hilirisasi produk nikel dengan kualitas yang lebih tinggi. Septian mengatakan penghentian insentif pajak smelter RKEF baru akan diterapkan dalam waktu dekat. Ia mengatakan bahwa penghapusan insentif pajak hanya berlaku bagi smelter RKEF baru dan tidak berdampak bagi smelter RKEF existing. Pernyataan Septian hanya berselang sepekan setelah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah berencana untuk menghapus tax holiday bagi investasi ke produk nickel pig iron (NPI). Bahlil menyebut bahwa hilirisasi nikel di Indonesia setidaknya harus menghasilkan produk dengan kandungan nikel sebesar 60–70% dan tidak hanya untuk produk antara (intermediate product). Smelter RKEF sendiri menghasilkan produk NPI dan feronikel, yang merupakan bahan baku untuk pembuatan stainless steel. Sejak melarang ekspor bijih nikel pada 2020, Indonesia mencatatkan lonjakan investasi smelter nikel. Namun, jumlah smelter di Indonesia saat ini masih didominasi oleh smelter RKEF, dan bukan smelter high pressure acid leaching ( HPAL) yang menghasilkan produk nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Berdasarkan data dari Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) pada akhir 2022, Indonesia sudah memiliki 43 smelter berteknologi RKEF. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan smelter HPAL yang hanya berjumlah 4. Selain berencana menghapus insentif pajak smelter RKEF baru, pemerintah juga memutuskan untuk menunda penetapan bea keluar ekspor komoditas hasil olahan bijih nikel saprolit seperti NPI dan feronikel. Awalnya, bea keluar ekspor tersebut rencananya akan mulai diterapkan pada 2023. Namun, pemerintah menunda penerapan bea keluar ekspor karena harga nikel terus melandai hingga pertengahan 2023. Pelemahan harga nikel sendiri disebabkan oleh oversupply. International Nickel Study Group ( INSG) memperkirakan surplus nikel global sebesar 239.000 ton pada tahun ini (vs. 2022: surplus 105.000 ton), terbesar dalam 1 dekade terakhir. Peningkatan surplus didorong pertumbuhan produksi nikel dari Indonesia yang tercatat naik +44% selama 2M23, menurut data INSG. INSG memperkirakan penggunaan nikel global naik +6,3% pada 2022 dan memperkirakan bahwa tahun ini akan menyamai level tersebut. Key Takeaway Penghapusan insentif pajak untuk investasi baru smelter RKEF diharapkan dapat mendorong minat investor untuk berinvestasi ke pembangunan smelter HPAL. Menurut Sekretaris Jenderal APNI, Meidy Katrin Lengkey, intensifikasi investasi smelter HPAL bakal menjamin keberlangsungan pasokan bahan baku dari tahap prekursor menuju baterai katoda yang saat ini masih minim. Selain itu, Meidy juga menyebut bahwa moratorium smelter RKEF dapat mengurangi permintaan bijih nikel saprolit yang saat ini cadangannya hanya dapat bertahan 7–10 tahun. Di BEI sendiri, hanya Trimegah Bangun Persada ($NCKL) yang saat ini menjadi emiten pengolah nikel dengan smelter HPAL yang sudah beroperasi. Sementara itu, smelter HPAL milik emiten lain seperti Vale Indonesia ($INCO) dan Merdeka Battery Materials ($MBMA) masih dalam tahap pembangunan. Jika kamu tertarik untuk mempelajari dasar-dasar terkait sektor nikel, kamu dapat membaca ulasan lengkapnya di Mini Unboxing Nickel 101 di Stockbit Academy. |
|
|
๐ MBMA Akuisisi 60% Perusahaan Nickel Matte |
$MBMA: Merdeka Battery Materials menandatangani perjanjian bersyarat untuk membeli 60% saham senilai 75 juta dolar AS di PT Huaneng Metal Industry (HNMI), perusahaan di Indonesia Morowali Industrial Park yang bergerak di bidang konversi nikel matte. Transaksi ini diperkirakan rampung pada pertengahan 2023. HNMI sendiri memproduksi 50 ribu ton nikel matte per tahun. Perusahaan tersebut didirikan oleh Tsingshan – mitra operasional MBMA – yang kepemilikannya di HNMI akan menjadi 40% setelah transaksi. $INCO: Pemegang saham Vale Indonesia menyetujui dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 60,12 juta dolar AS (882 miliar rupiah) atau 0,00605 dolar AS per lembar saham (89 rupiah per saham). Jumlah tersebut setara 30% dari laba bersih. Mengacu harga saham INCO pada penutupan bursa hari Senin (8/5) di 6.975 rupiah, indikasi dividend yield mencapai 1,3%.
$EXCL: Pemegang saham XL Axiata menyetujui dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 551,7 miliar rupiah atau 42 rupiah per lembar saham. Jumlah tersebut setara 50% dari laba bersih. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 15 Mei 2023, dengan pembayaran pada 31 Mei 2023. Mengacu harga saham EXCL pada penutupan bursa hari Senin (8/5) di 1.810 rupiah, indikasi dividend yield mencapai 2,3%. $WOMF: Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa Hadi, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar +17% YoY menjadi 231 miliar rupiah pada tahun ini. Selama 1Q23, pendapatan WOMF tercatat naik +10,3% YoY menjadi 468,9 miliar rupiah, dengan laba bersih tumbuh +155,8% YoY menjadi 62,7 miliar rupiah. $MCAS: M Cash Integrasi berencana menggelar private placement maksimum 86,79 juta saham (10%) dengan efek dilusi sebanyak-banyaknya 9,09%. Dana yang didapat dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk investasi dan modal kerja guna pengembangan usaha. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 14 Juni 2023.
|
Berikut adalah kinerja beberapa emiten sektor pertambangan mineral pada 1Q23: $INCO: Laba bersih Vale Indonesia tumbuh +45,1% YoY menjadi 98,2 juta dolar AS pada 1Q23 (vs 67,6 juta dolar AS pada 1Q22). Pendapatan tumbuh +54,5% YoY menjadi 363,2 juta dolar AS. Namun, beban pokok pendapatan naik lebih tinggi (+60,3%), terutama akibat kenaikan beban bahan bakar minyak dan pelumas (+124,5%). Adapun dari sisi operasional, volume produksi nikel matte tercatat sebanyak 16.679 ton, naik +21,3% dari 13.827 ton pada 1Q22. Dibandingkan dengan kinerja pada 4Q22 (QoQ), pendapatan INCO naik +18,8%, didukung oleh pertumbuhan rata-rata harga jual (ASP) sebesar +17,8%. Di sisi lain, beban pokok pendapatan turun -9,1%. Hal ini berkontribusi terhadap naiknya laba bersih sebesar +206,6%. (IDX) Pendapatan INCO pada 1Q23 telah memenuhi 29,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk FY23. Adapun laba bersih mencapai 40,1% dari estimasi konsensus sebesar 244,7 juta dolar AS. $ANTM: Laba bersih Aneka Tambang tumbuh +13,5% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah pada 1Q23. Pendapatan tumbuh +18,9% YoY menjadi 11,6 triliun rupiah, sementara beban pokok pendapatan naik sedikit lebih tinggi (+19,8%). Pertumbuhan pendapatan ditopang antara lain oleh segmen emas (+19,2% YoY) dan bijih nikel (+83,6% YoY), sedangkan feronikel turun -35,1% YoY. Dibandingkan dengan kinerja pada 4Q22 (QoQ), laba bersih ANTM tumbuh +39,3%. Meski pendapatan turun -5,3%, beban pokok pendapatan (-12,8%) dan total beban usaha (-8,3%) turun lebih dalam. (IDX) Dari segi operasional pada 1Q23, volume produksi beberapa komoditas utama mengalami penurunan, yakni emas 304 kg (-17,8%) dan feronikel 5.437 ton (-4,3%), sementara bijih nikel 3,4 juta Wmt (+16,8%). Adapun dari sisi volume penjualan, segmen yang mengalami kenaikan antara lain emas (+9,9%) dan bijih nikel (+47,8%) Sementara itu, volume penjualan beberapa segmen lainnya mengalami penurunan, misalnya feronikel (-24,3%) dan bauksit (-17,7%). Pendapatan 1Q23 ANTM telah memenuhi 25,9% dari estimasi konsensus analis sebesar 44,8 triliun rupiah untuk FY23. Adapun laba bersih telah mencapai 42,2% dari estimasi laba bersih FY23 sebesar 3,9 triliun rupiah.
| Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (30 April-5 Mei 2023): Tiongkok: NBS Manufacturing PMI April (49,2 vs Maret 51,9) Amerika Serikat: ISM Manufacturing PMI April (47,1 vs Maret 46,3) Indonesia: S&P Global Manufacturing PMI April (52,7 vs Maret 51,9) Indonesia: Tingkat inflasi YoY April (4,33% vs Maret 4,97%) Indonesia: Tingkat inflasi inti YoY April (2,83% vs Maret 2,94%) Indonesia: Kunjungan turis asing YoY Maret (+470,4% vs Februari +567,3%) Australia: Reserve Bank of Australia cash rate (3,85% vs April 3,6%) Euro Area: Tingkat inflasi YoY April - preliminary estimate (7% vs Maret 6,9%) Amerika Serikat: JOLTs Job Openings Maret (9,59 juta pekerjaan vs Februari 9,97 juta pekerjaan) Euro Area: Tingkat pengangguran Maret (6,5% vs Februari 6,6%) Amerika Serikat: Fed Funds Rate Mei (5-5,25% vs Maret 4,75-5%) Tiongkok: Caixin Manufacturing PMI April (49,5 vs Maret 50) Euro Area: European Central Bank main refinancing rate Mei (3,75% vs Maret 3,5%) Amerika Serikat: Neraca perdagangan Maret (defisit US$64,2 miliar vs Februari defisit US$70,6 miliar) Indonesia: Pertumbuhan ekonomi YoY 1Q23 (+5,03% vs 4Q22 +5,01%) Indonesia: Pertumbuhan ekonomi QoQ 1Q23 (-0,92% vs 4Q22 +0,36%) Amerika Serikat: Non-Farm Payrolls April (253 ribu pekerjaan vs Maret 165 ribu pekerjaan) Amerika Serikat: Tingkat pengangguran April (3,4% vs Maret 3,5%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (8-12 Mei 2023): $BYAN: 0,024 dolar AS/lembar (Cum date: 8 Mei) $AKRA: 50 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) $TUGU: 78,11 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) $EPMT: 205 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) $LUCY: 4,7 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) $SMSM: 25 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) - $KLBF: 38 rupiah/lembar (Cum date: 11 Mei)
$TLDN: 13,52 rupiah/lembar (Cum date: 11 Mei)
Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (8-12 Mei 2023): - $BKSW: dengan perbandingan 100.000 : 72.034 di harga 250 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Bursa Efek Indonesia ( BEI) mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham Waskita Karya ($WSKT) per 8 Mei 2023 akibat penundaan pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020. Manajemen WSKT mengatakan bahwa perseroan belum bisa membayar bunga tersebut karena sedang dalam masa sanggah (standstill) pada 7 Februari–15 Juni 2023 dalam rangka master restructuring agreement (MRA). Anak usaha Bank Central Asia ($BBCA), PT Bank Digital BCA, membukukan laba bersih sebesar 816 juta rupiah pada 1Q23, berbalik dari rugi bersih 22,5 miliar rupiah pada 1Q22. Pendapatan bunga bersih tumbuh +134,8% YoY menjadi 115,1 miliar rupiah. Penyaluran kredit juga tumbuh +203,7% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah. Cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 mencapai 144,2 miliar dolar AS (vs. Maret 2023: 145,2 miliar dolar AS). Penurunan ini dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional. Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa Indonesia tengah bersiap mencabut status kedaruratan Covid-19. Rencana tersebut menyusul keputusan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) yang mencabut status Covid-19 sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (6/5). Charles III resmi dinobatkan menjadi Raja Inggris di Gereja Westminster Abbey, London, pada Sabtu (6/5).
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
⚠️ Tentang Fundamental, Valuasi, serta Dinamika Dividend Yield (DY) dan EPS Suatu Emiten |
|
|
| "Dengan melihat DY, pertumbuhan EPS, dan stabilitas DPR, kita bisa memprioritaskan emiten mana yang akan kita dalami dan kita beli. Menurut saya, ini adalah cara yang efisien, hemat waktu, dan tepat sasaran." — HaniPutranto Secara sederhana, Dividend Yield (DY) merupakan tingkat keuntungan yang diberikan oleh emiten kepada para investornya. Semakin tinggi DY suatu perusahaan, pastinya akan semakin menarik bukan? Namun, banyak yang salah mengartikan DY ini sebagai indikator utama baik atau buruknya fundamental suatu perusahaan. Dalam tulisan terbarunya, HaniPutranto menjelaskan bagaimana cara beliau menggunakan high DY sebagai filter awal dalam menentukan emiten untuk investasi. Lebih jauh, ia juga menjelaskan bagaimana dinamika DY, EPS serta korelasinya terhadap valuasi dan fundamental perusahaan. Selengkapnya bisa kamu baca di sini! |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar