๐ฎ Data Ekonomi China Tumbuh Lebih Rendah dari Ekspektasi |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Sejumlah data ekonomi China pada April 2023 tercatat lebih rendah dari ekspektasi konsensus, meski tetap mengalami peningkatan. Produksi industri tercatat meningkat +5,6% YoY pada April 2023 (vs. Mar 2023: +3,9% YoY). Realisasi ini menandai pertumbuhan dalam 12 bulan berturut-turut sekaligus menjadi yang tercepat sejak September 2022. Meski demikian, capaian tersebut lebih rendah dibandingkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar +10,9% YoY. Sementara itu, data penjualan retail tercatat meningkat sebesar +18,4% YoY (vs. Mar 2023: +10,6% YoY). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan konsensus yang memperkirakan kenaikan sebesar +21% YoY, meski capaian tersebut sebenarnya menandai pertumbuhan dalam 3 bulan berturut-turut dan menjadi yang tercepat sejak Maret 2021. Pertumbuhan investasi aset tetap melambat ke +4,7% YoY selama 4M23 (vs. 4M22: +5,1% YoY). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar +5,5% YoY. China mencatatkan penyusutan nilai impor sebesar -7,9% YoY menjadi 205,21 miliar dolar AS pada April 2023 (vs. Mar 2023: -1,4% YoY), jauh lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan flat. Meski demikian, ekspor tumbuh +8,5% YoY menjadi 295,42 miliar dolar AS (vs. Mar 2023: +14,8% YoY), lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan kenaikan +8% YoY. Tingkat pengangguran pemuda (16–24 tahun) di China naik menjadi 20,4% pada April 2023 (vs. Mar 2023: 19,6%). Sementara itu, tingkat pengangguran di wilayah urban turun ke 5,2% (vs. Mar 2023: 5,3%). Key Takeaway Menurut Winnie Wu, analis ekuitas dari Bank of America Securities, China saat ini sedang dalam masa pemulihan ekonomi setelah mencabut kebijakan zero Covid pada akhir tahun lalu, sehingga sejumlah data ekonomi mencatatkan pertumbuhan. Namun, menurut Wu, pertumbuhan tersebut masih belum sesuai dengan ekspektasi investor. Pada Selasa (16/5), indeks Shenzhen Component turun -0,71% dan SSE Composite Index melemah -0,6%. Data terbaru ekonomi China sejalan dengan data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada April 2023 yang dirilis Caixin dan Biro Statistik Nasional China, di mana masing-masing hanya 49,5 dan 49,2. Level PMI manufaktur di bawah 50 menandai kontraksi. |
|
|
๐ PALM Berencana Buyback 1,46% Saham Perusahaan |
- $PALM: Provident Investasi Bersama berencana untuk membeli kembali ( buyback) saham maksimum 103,9 juta lembar (1,46%) saham dengan dana sebanyak-banyaknya 80,6 miliar rupiah pada 21 Juni 2023–20 Juni 2024. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 21 Juni 2023.
$PTRO: Pemegang saham Petrosea menyetujui pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar 76 juta dolar AS atau 50% dari laba bersih. Dengan asumsi kurs 14.700 rupiah per dolar, dividen per saham mencapai 1.126,6 rupiah per lembar. Mengacu harga saham PTRO pada penutupan bursa hari Selasa (16/5) di 5.450 rupiah, maka indikasi dividend yield adalah 20,7%.
$INDY: Dua anak usaha Indika Energy, PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Indika Energy Infrastructure (IEI), mendirikan anak usaha bernama PT Kalista Nusa Armada (KNA). Nantinya, KNA akan berfokus pada pasar business-to-business dengan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda dua, roda empat atau lebih, perdagangan sepeda motor baru, bekas, suku cadang dan aksesorisnya, serta pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik. SMI memiliki 99,994% saham KNA, sedangkan sisanya dimiliki oleh IEI.
$ISAT: Pemegang saham Indosat Ooredoo Hutchison menyetujui dividen final tahun buku 2022 senilai 2,06 triliun rupiah atau 255,7 rupiah per lembar saham. Jumlah tersebut setara 43,6% dari laba bersih. Mengacu harga saham ISAT pada penutupan bursa hari Selasa (16/5) di 7.425 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 3,44%.
$SMCB: Pemegang saham Solusi Bangun Indonesia menyetujui dividen tahun buku 2022 sebesar 839,3 miliar rupiah atau 27,9 rupiah per lembar saham. Jumlah tersebut setara 30% dari laba bersih. Mengacu harga saham SMCB pada penutupan bursa hari Selasa (16/5) di 1.485 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 1,88%.
|
Berikut adalah kinerja beberapa emiten pertambangan batu bara pada 1Q23: $INDY: Indika Energy mencatatkan laba bersih sebesar 58,9 juta dolar AS pada 1Q23, turun -21,5% YoY dari 75 juta dolar AS pada 1Q22. Pendapatan naik +9,2% YoY menjadi 906,8 juta dolar AS, tetapi beban pokok pendapatan naik lebih tinggi (+24,2% YoY), antara lain disebabkan oleh kenaikan beban royalti (+183,8%). Akibatnya, laba kotor turun -23,7% YoY.
Dibandingkan dengan kinerja pada 4Q22 (QoQ), laba bersih INDY turun -48,4%. Pendapatan turun -24,5%, sementara beban pokok pendapatan hanya turun -15,4% sehingga laba kotor turun -45,4%.
Kenaikan pendapatan 1Q23 ditopang oleh pertumbuhan average selling price (ASP) dari Kideco, anak usaha INDY dengan kontribusi terbesar, sebesar +23,4% YoY menjadi 87,3 dolar AS per ton. Dari sisi operasional, volume produksi Kideco tercatat mengalami penurunan -10,4% YoY menjadi 6,9 juta ton. Sementara itu, stripping ratio tercatat di level 5,4x (1Q22: 5,5x). (IDX)
$BUMI: Bumi Resources mencatatkan laba bersih sebesar 60,2 juta dolar AS pada 1Q23, naik +39,3% YoY dari 43,3 juta dolar AS pada 1Q22. Pendapatan tumbuh +30% YoY menjadi 454,9 juta dolar AS. Beban pokok pendapatan naik lebih rendah (+26% YoY), dengan beban penambangan naik +26,3% dan beban royalti naik +32,3%. Alhasil, laba kotor naik +51,3%.
Dibandingkan dengan kinerja pada 4Q22 (QoQ), laba bersih BUMI turun -62,3%, meskipun pendapatan tumbuh +4,5%. Penurunan laba bersih didorong penurunan tajam bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama menjadi 28,2 juta dolar AS pada 1Q23 (4Q22: 189,3 juta dolar AS). (IDX)
Dari segi operasional, volume produksi dan penjualan batu bara masing-masing turun menjadi 16,1 juta ton (-1,2% YoY) dan 15,4 juta ton (-3,8% YoY). Penurunan volume dapat dikompensasi oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP) menjadi 103,7 dolar AS per ton (+22,7% YoY). Sementara itu, strip ratio tercatat naik dari 8,9x pada 1Q22 menjadi 10,7x pada 1Q23.
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
Kementerian ESDM mengumumkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk Mei 2023. Harga batu bara kelas menengah mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu, sementara batu bara kelas tinggi dan rendah mengalami penurunan. Berikut rinciannya: 6.322 kcal/kg: 206,16 dolar AS per ton (-22,28% MoM) 5.200 kcal/kg: 119,64 dolar AS per ton (+16,69% MoM) 4.200 kcal/kg: 82,23 dolar AS per ton (-6,35% MoM)
Departemen Energi AS mengatakan akan membeli 3 juta barel minyak mentah untuk cadangan minyak strategis negara tersebut. Langkah ini diambil setelah AS menjual 180 juta barel minyak mentahnya pada tahun lalu untuk menstabilkan harga, yang menyebabkan cadangannya turun ke level 372 juta barel atau kurang dari 20 hari konsumsi domestik. Pemegang saham Indah Kiat Pulp & Paper ($INKP) menyetujui dividen tahun buku 2022 senilai 273,54 miliar rupiah atau 50 rupiah per lembar saham. Jumlah tersebut setara 2,2% dari laba bersih. Mengacu harga saham INKP pada penutupan bursa hari Selasa (16/5) di 7.350 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 0,68%. Pemegang saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia ($TKIM) menyetujui dividen tahun buku 2022 senilai 77,83 miliar rupiah atau 25 rupiah per lembar saham. Jumlah tersebut setara 1,1% dari laba bersih. Mengacu harga saham TKIM pada penutupan bursa hari Selasa (16/5) di 5.850 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 0,42%.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐บ SCMA: Valuasi Nyaris Terendah dalam Sejarah, Gimana Prospek Recovery Bisnisnya? |
|
|
| "Kalau kerugian Vidio beneran udah peaking, dengan size nya yang sekarang, tentunya perbaikan kerugian juga bisa mendorong naik laba SCMA kedepannya." — Calvinkurniawan Kenaikan rugi Vidio dan penurunan margin bisnis TV secara signifikan setelah ASO (4Q22, 1Q23) membuat $SCMA secara valuasi saat ini, berada di level nyaris terendah sejak IPO. Bahkan beberapa bisnis SCMA yang "valuable" dinilai "gratis" dengan harga sekarang. Lantas yang jadi pertanyaan sebenarnya ada apa dengan $SCMA? Apakah kondisi ini bisa dinilai sebagai peluang atau justru awal dari penurunan bisnis $SCMA? Calvinkurniawan menjawab itu semua dalam tulisan yang bisa kamu baca selengkapnya di sini! |
|
|
| #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar