๐ PDB RI Tumbuh +5,72% YoY pada 3Q22 |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar +1,81% QoQ dan +5,72% YoY pada 3Q22. Ini merupakan pertumbuhan tahunan tertinggi dalam 5 kuartal terakhir, tetapi lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 5,89% YoY. Berdasarkan data BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga berlaku pada 3Q22 mencapai 5.091,2 triliun rupiah. Adapun PDB atas harga konstan mencapai 2.976,8 triliun rupiah. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kinerja ekspor dan impor, yang masing-masing tumbuh +21,64% YoY dan +22,98% YoY. Sementara itu, transportasi dan pergudangan menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi sebesar +25,81% YoY. Berdasarkan wilayah, Pulau Jawa memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 56,3% dengan pertumbuhan +5,76%. Pertumbuhan PDB Indonesia pada 3Q22 lebih tinggi dibandingkan China (+3,9% YoY) dan AS (+1,81% YoY), tetapi lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai +13,7% YoY. Key Takeaway Meski lebih rendah dibandingkan perkiraan konsensus, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 3Q22 merupakan kabar positif di tengah ketidakpastian ekonomi dunia saat ini. Secara kumulatif, PDB Indonesia tumbuh +5,4% selama 9M22. Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan PDB pada FY22 mencapai 5,2%. Di sisi lain, Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat dari 6% pada 2021 menjadi 3,2% pada 2022. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didorong oleh ekspor berpotensi tertekan akibat perlambatan ekonomi mitra dagang terbesarnya, yakni China. Per September 2022, BPS mencatat bahwa China berkontribusi sebesar 26,23% dari total ekspor non-migas Indonesia. Sementara itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga – komponen yang berkontribusi 50,38% dari PDB pada 3Q22 – mengalami kontraksi sebesar -0,3% QoQ, meski tumbuh +5,39% YoY. Kinerja komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga ke depannya akan ditentukan oleh keberhasilan pengendalian inflasi. Bank Indonesia baru-baru ini memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2022 lebih rendah dari 6,3%. IHSG ditutup menguat +0,81% ke level 7.102 pada penutupan bursa, Senin (7/11). |
|
|
๐ผ Laba XL Axiata Turun -3,46% YoY hingga 9M22 |
-
$EXCL: XL Axiata mencatatkan penurunan laba bersih sebesar -3,46% YoY menjadi 981,2 miliar rupiah selama 9M22. Pada periode tersebut, EXCL mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar +9,06% YoY menjadi 21,59 triliun rupiah. Namun, laba bersih EXCL pada periode tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya akibat kenaikan beban total sebesar +10,31% YoY menjadi 18,57 triliun rupiah.
$IMPC: Impack Pratama Industri, emiten produsen dan distributor bahan bangunan dan plastik, menggelar private placement sebanyak 100 juta lembar saham (~2,07% dari modal disetor). Harga pelaksanaan ditetapkan 3.250 per lembar, sehingga dana yang terkumpul dari private placement ini mencapai 325 miliar rupiah. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha. Pemegang saham pengendali IMPC, PT Harimas Tunggal Perkasa, mengambil bagian sebanyak ~78,08 juta lembar saham baru.
-
$BPTR: Pemegang saham Batavia Prosperindo Trans, Victoria Insurance ($VINS), menjual ~27,43 juta lembar saham BPTR dengan harga 300 rupiah per lembar pada 3 November 2022. Harga ini lebih tinggi dibandingkan harga pasar saat itu yang ditutup di 260 rupiah. Nilai total penjualan ini mencapai 8,23 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan VINS di BPTR menurun dari 6,67% menjadi 4,9%.
$ISAP: Perusahaan pemasok komponen Grup Astra, Isra Presisi Indonesia, berencana IPO maksimum 1,5 miliar saham (37,31% dari modal disetor). Harga penawaran berada di rentang 95–100 rupiah per saham, sehingga potensi dana maksimum 150 miliar rupiah. Sekitar 99,9% dari dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja pembuatan mould, dies, dan checking fixture produk aksesori mobil untuk sejumlah merek seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dll. Bersamaan dengan IPO tersebut, ISAP juga menerbitkan 750 juta waran dengan rasio 2:1 di harga pelaksanaan 125 rupiah.
|
Grup Astra mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:
$ASII: Astra International mengalami peningkatan kinerja pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +29,4% YoY menjadi 77,7 triliun rupiah. Laba kotor tumbuh +28,6% menjadi 17,7 triliun rupiah dan GPM naik menjadi 22,8% (3Q21: 22,4%). Namun, beban pajak naik +41,6% dan bagian laba kepentingan non-pengendali naik +70%. Hal tersebut mendorong laba bersih turun -16,1% menjadi 5,16 triliun rupiah. Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih turun -54,4%. Pendapatan tumbuh +8,1%, tetapi beban pokok pendapatan naik +11% dan total beban usaha naik +15,4%. Selain itu, terdapat penurunan keuntungan nilai wajar atas investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ($GOTO) dari 3,7 triliun pada 2Q22 menjadi 1,08 triliun rupiah pada 3Q22.
Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih tumbuh +55,8% YoY menjadi 23,3 triliun rupiah, memenuhi 77,2% dari estimasi konsensus sebesar 30,2 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar +32,2% YoY menjadi 221,3 triliun rupiah (78,7% dari estimasi konsensus sebesar 281,1 triliun rupiah untuk FY22). (IDX) Kinerja berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut.
- Otomotif. Penjualan mobil Astra secara wholesales pada 9M22 naik +20% YoY menjadi 413.464 unit, diikuti oleh pangsa pasar yang stabil sebesar 55%. Astra sendiri membawahi 7 brand mobil, yakni Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks. Di sisi lain, penjualan sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) turun -8% menjadi 2,7 juta unit, dipicu gangguan pasokan semikonduktor. Sejalan dengan itu, pangsa pasar turun menjadi 74% dibandingkan 77% pada 9M21.
- Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, yang dioperasikan oleh United Tractors ($UNTR). Penjualan alat berat Komatsu tumbuh +107% menjadi 4.534 unit, didorong kuatnya permintaan dari sektor pertambangan. Pangsa pasar Komatsu juga naik menjadi 28% dibandingkan 21% pada 9M21.
Sementara itu, kontraktor tambang Pamapersada Nusantara mencatatkan penurunan produksi batu bara menjadi 83,2 juta ton (-5%), sedangkan overburden removal naik +10% menjadi 691,5 juta bcm. Penjualan batu bara Tuah Turangga Agung relatif stabil di angka 7,77 juta ton dan volume penjualan emas Agincourt Resources turun -16% menjadi 216 ribu ons.
- Agrobisnis, yang dioperasikan oleh Astra Agro Lestari ($AALI). Volume produksi CPO turun -14% YoY menjadi 984 ribu ton dan volume penjualan CPO turun -28% menjadi 1,08 juta ton. Namun, harga jual rata rata (ASP) CPO naik +24% menjadi 13,244 rupiah/kg.
|
Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (31 Oktober-4 November 2022): Tiongkok: NBS Manufacturing PMI Oktober (49,2 vs September 50,1) Euro Area: Tingkat inflasi YoY Oktober - estimasi awal (10,7% vs September 9,9%) Indonesia: S&P Global Manufacturing PMI Oktober (51,8 vs September 53,7) Tiongkok: Caixin Manufacturing PMI Oktober (49,2 vs September 48,1) Australia: Reserve Bank of Australia cash rate (2,85% vs Oktober 2,60%) Indonesia: Tingkat inflasi YoY Oktober (5,71% vs September 5,95%) Indonesia: Tingkat inflasi inti YoY Oktober (3,31% vs September 3,21%) Indonesia: Kunjungan wisatawan asing YoY September (+10.768% vs Agustus +28.727%) Amerika Serikat: ISM Manufacturing PMI Oktober (50,2 vs September 50,9) Amerika Serikat: JOLTs Job Openings September (10,72 juta pekerjaan vs Agustus 10,28 juta pekerjaan) Amerika Serikat: Fed Funds Rate November (4% vs September 3,25%) Inggris (UK): Bank of England bank rate (3% vs September 2,25%) Amerika Serikat: Neraca perdagangan September (defisit US$73,3 miliar vs Agustus defisit US$65,7 miliar) Amerika Serikat: Non-Farm Payrolls Oktober (261 ribu pekerjaan vs September 315 ribu pekerjaan) Amerika Serikat: Tingkat pengangguran Oktober (3,7% vs September 3,5%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (7-11 November 2022): $DMAS: 15 rupiah/lembar (Cum date: 7 November) $GEMS: 265,13 rupiah/lembar (Cum date: 7 November) $KMDS: 15 rupiah/lembar (Cum date: 7 November) $SIDO: 13,5 rupiah/lembar (Cum date: 7 November) $DEPO: 2,2 rupiah/lembar (Cum date: 9 November) $SMSM: 25 rupiah/lembar (Cum date: 9 November) $ITMG: 4.128 rupiah/lembar (Cum date: 10 November) $MLBI: 43 rupiah/lembar (Cum date: 10 November) $SKRN: 30 rupiah/lembar (Cum date: 10 November) $PNGO: 50 rupiah/lembar (Cum date: 11 November) $SGRO: 90 rupiah/lembar (Cum date: 11 November)
Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (7-11 November 2022): - $MITI: dengan perbandingan 500 : 319 di harga 165 rupiah/lembar (Cum date: 9 November)
- $BBSI: dengan perbandingan 9 : 1 di harga 2.480 rupiah/lembar (Cum date: 10 November)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Cadangan devisa Indonesia mencapai 130,2 miliar dolar AS pada Oktober 2022, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 130,8 miliar dolar AS. Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Jumlah tersebut berkurang 680 ribu orang dibandingkan Agustus 2021, tetapi bertambah sekitar 20 ribu orang dibandingkan Februari 2022. Adapun tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 mencapai 5,86% (vs. 6,49% pada Agustus 2021 vs. 5,83% pada Februari 2022). Kementerian Perindustrian akan meluncurkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Senin (7/11). IKI merupakan laporan rutin seperti Purchasing Managers' Index (PMI) dari S&P Global dan Bank Indonesia.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐ค Apakah Investor Perlu Bisa Memprediksi Masa Depan? |
|
|
| "I used to care about all this things, tapi imbasnya terhadap portofolio saya? Bad."— Stevewinarto Apakah FED akan menaikkan suku bunga? Kapan pesta komoditas berakhir? Berapa perkiraan dividen yang dibagikan nanti? Kapan dan apakah resesi akan terjadi? Begitulah kira-kira pertanyaan yang banyak ditanyakan investor, karena berharap dengan bisa memprediksi masa depan agar dapat mendapatkan timing investasi yang tepat. Lantas apakah bisa kita memprediksi jawaban dari beberapa pertanyaan yang ditanyakan di atas? Lalu apakah dengan bisa memprediksi hal tersebut dapat membuat kinerja portofolio menjadi semakin baik? Simak selengkapnya pandangan stevewinarto mengenai hal tersebut di sini! |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar