๐ Daftar Investor Jumbo yang Masuk ke Saham IPO |
Daily Market Performance ๐ |
|
| Beberapa investor institusi turut ambil bagian dalam maraknya perhelatan IPO yang digelar belakangan ini. Nilai investasi yang ditanamkan oleh investor-investor tersebut juga terbilang cukup besar, masing-masing di atas 100 miliar rupiah. Fakta menarik lainnya, sebagian dari investor institusi ini sebelumnya pernah tercatat sebagai pemegang saham di emiten-emiten lain. Berikut adalah detailnya:
- $CBUT: Maybank Singapore Ltd tercatat muncul dalam daftar pemegang saham di Citra Borneo Utama. Institusi ini menggenggam 320,5 juta lembar saham CBUT (setara dengan 10,26% dari total saham) yang mengindikasikan nilai investasi sebesar 221,2 miliar rupiah. Berdasarkan fitur Insider Stockbit, nama Maybank Singapore Ltd juga tercatat sebagai pemegang saham di Mahkota Group ($MGRO).
- $OMED: Lembaga keuangan Asian Development Bank (ADB) membeli ~1 miliar lembar saham Jayamas Medica Industri senilai 12 juta dolar AS (~190 miliar rupiah) saat IPO emiten tersebut. Dengan nilai kapitalisasi pasar OMED yang mencapai 5,5 triliun rupiah saat IPO, nilai pembelian ini mengindikasikan kepemilikan ADB sebesar ~3,4%. Pihak ADB mengatakan bahwa dukungannya ke OMED akan membantu industri layanan kesehatan Indonesia dan memberikan hasil yang lebih baik bagi masyarakat. Adapun ADB juga sebelumnya juga pernah turut berpartisipasi sebagai investor pada IPO saham Cisarua Mountain Dairy ($CMRY).
- $BSBK: Sebuah perusahaan modal ventura bernama Glory Venture Capital tercatat menjadi salah satu pemegang saham di Wulandari Bangun Laksana. Kepemilikan Glory Venture Capital tersebut didapatkan melalui skema konversi utang menjadi saham. Sebelumnya, kedua pihak telah menandatangani fasilitas pinjaman dengan plafon 150 miliar rupiah pada November 2020. Setelah konversi yang dilakukan berbarengan dengan proses IPO, Glory Venture kini menggenggam 5,23% saham BSBK.
- $MKTR: Hartman International, sebuah perusahaan yang berdomisili di Singapura, masuk sebagai investor di Menthobi Karyatama Raya dengan porsi kepemilikan 9,49% atau 1,14 miliar lembar saham. Mengacu harga IPO MKTR di 120 rupiah per lembar, maka nilai investasi Hartman International tersebut mencapai 136,7 miliar rupiah. Selain di MKTR, Hartman juga tercatat pernah membeli saham Bumi Resources Minerals ($BRMS) pada Oktober 2021 silam.
Key Takeaway Di tengah ramainya aksi korporasi IPO pada November ini, partisipasi dari investor-investor besar menjadi angin segar bagi pasar modal Indonesia. Tak hanya karena nilai investasinya yang cukup besar, investor institusi juga umumnya mengambil posisi sebagai partner strategis dengan jangka waktu investasi lebih panjang. Dengan tingkat suku bunga yang berada dalam tren kenaikan, IPO berpotensi menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi perusahaan-perusahaan untuk menggalang dana. Hingga 10 November 2022, sudah ada 54 emiten baru yang melantai di BEI. Jumlah tersebut hampir mencapai target IPO 2022 sebanyak 55 emiten. |
|
|
➕ DOID Tambah Kepemilikan di Perusahaan Tambang Tembaga |
- $DOID: Delta Dunia Makmur menambah kepemilikannya di perusahaan tambang emas dan tembaga asal Australia, Asia Resources Limited (Asiamet), melalui skema private placement senilai 2,65 juta poundsterling (~3 juta dolar AS). Dana ini akan digunakan Asiamet untuk pengembangan proyek tembaga BKM di Kalimantan Tengah. Setelah transaksi ini, kepemilikan DOID di Asiamet naik dari 15,3% menjadi 24,2%.
- $ADHI: Adhi Karya mendapatkan kontrak baru untuk pembangunan Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo (RSWS) di Makassar dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung. Proyek di RSWS memiliki nilai kontrak sebesar 429,8 miliar rupiah dan akan dikerjakan sepenuhnya oleh ADHI. Sementara itu, kontrak di RSHS mencapai 336,2 miliar rupiah dan akan dikerjakan bersama Pembangunan Perumahan ($PTPP) dengan porsi ADHI 45%.
$TCPI: Transcoal Pacific berencana untuk melakukan dual cross listing di bursa efek AS maksimal 10% dari modal disetor. Dalam keterbukaan informasi, TCPI mengatakan telah menandatangani kontrak dengan salah satu underwriter di AS. Dana hasil dual listing dapat digunakan oleh TCPI untuk pengembangan kegiatan operasional.
- $BPII: Pemegang saham pengendali Batavia Prosperindo Internasional, Malacca Trust Pte. Ltd., menjual 20,8 juta lembar saham BPII dengan harga 10.973 rupiah per lembar pada 1 November 2022. Dengan demikian, nilai transaksi ini mencapai 228,24 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Malacca Trust di BPII turun dari 38,49% menjadi 34,46%.
$GMFI: Anak usaha Garuda Indonesia ($GIAA), Garuda Maintenance Facility Aero Asia, mengumumkan kerja sama dengan 2 perusahaan di industri penerbangan militer, yakni Global Aerospace Logistics (Uni Emirat Arab) dan Dassault Aviation (Prancis). Kerja sama ini merupakan upaya GMFI untuk masuk ke bisnis pertahanan di Timur Tengah dan Afrika.
|
Beberapa perusahaan produsen semen telah merilis kinerja keuangan untuk periode 9M22. Berikut adalah rinciannya: - $SMGR: Semen Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih naik +38,4% menjadi 822 miliar rupiah dibanding 594 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan naik +3,2% YoY, tetapi beban pokok pendapatan naik +4,6% YoY sehingga laba kotor cenderung flat (+0,2% YoY). Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan naik +21,5%, laba kotor naik +36,2%, dan laba bersih naik +148,8%.
Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih SMGR naik +18,9% menjadi 1,65 triliun rupiah dibanding 1,4 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan cenderung flat (-0,2% YoY) di 25,3 triliun rupiah akibat penurunan volume (-12,9% YoY) ditutupi oleh kenaikan ASP domestik sebesar +8% dan ASP regional +25,3%. Peningkatan laba bersih didorong oleh penurunan total beban usaha (-9,6% YoY) dan beban keuangan (-24% YoY). (IDX)
Pendapatan 9M22 SMGR mencapai 69% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 36,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 70% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 2,4 triliun rupiah.
- $INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih naik +5,4% menjadi 655 miliar rupiah dibanding 622 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan naik +20,5%, tetapi beban pokok pendapatan naik lebih tinggi (+25,9%) sehingga laba kotor naik +11,7%. Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan naik +41,6%, laba kotor naik +107,1%, dan laba bersih naik +501%.
Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih INTP turun -21,6% menjadi 947 miliar rupiah dibanding 1,2 triliun rupiah pada 9M21. Meskipun pendapatan naik +9,9% YoY menjadi 11,7 triliun rupiah, beban pokok pendapatan naik +17,1% sehingga laba kotor turun -4,2% menjadi 3,4 triliun dibanding 3,6 triliun rupiah pada 9M21. (IDX)
Pendapatan 9M22 INTP mencapai 72,5% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 16,1 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 81,4% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 1,2 triliun rupiah.
|
| | Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | - Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di kawasan industri Deltamas, Cikarang, telah memasuki tahap ground breaking pada Rabu (9/11). Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan bahwa proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar 2,59 triliun rupiah dan bekerjasama dengan pemerintah Prancis.
- Binance membatalkan rencana akuisisi atas bursa kripto FTX. Binance menyebut rencana akuisisi batal karena isu kesalahan penanganan dana pelanggan FTX yang sedang diinvestigasi regulator AS. FTX sendiri tengah mengalami krisis likuiditas setelah mengalami withdrawal sebesar 6 miliar dolar AS dalam 72 jam sebelum Selasa (8/11) pagi.
- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan kupon Sukuk Tabungan ST009 sebesar 6,15% dengan jenis floating with floor atau tidak bisa turun di bawah acuan. Penawaran sukuk tabungan ini akan berlangsung pada 11–30 November 2022.
- Komisaris Phapros ($PEHA), Masrizal A Syarief, membeli 197.800 lembar saham PEHA pada Selasa (8/11). Pembelian dilakukan dengan harga 830 rupiah per lembar, sehingga total nilai transaksi mencapai 164,2 juta rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Masrizal di PEHA akan naik dari 9,88% menjadi 9,91%.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐ Simak! Faktor hingga Ciri-ciri Emiten Yang Berpotensi Turnaround |
|
|
| "Sebuah saham atau bisnis disebut turnaround ketika sudah ada titik atau kejelasan tentang apa atau siapa yang mempengaruhi turnaround"— rinaldom0507 Istilah turnaround belakangan makin marak digaungkan di kalangan investor saham. Hal ini karena saham atau emiten turnaround berpotensi memberikan gain atau return yang fantastis. Lantas sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan saham turnaround? Faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah emiten bisa turnaround? Bagaimana cara kita sebagai investor mengidentifikasinya? Baca selengkapnya pada tulisan Rinaldom0507 berikut ini! |
|
| | #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar