π IDX30 dan LQ45 Rebalancing
|
Daily Market Performance π |
|
|
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan evaluasi mayor bagi sejumlah indeks saham untuk periode 1 Februari–31 Juli 2024, dengan tanggal efektif per 1 Februari 2024. Berikut adalah rinciannya: IDX30 - Masuk: ACES, ICBP, INKP, PGEO - Keluar: EMTK, ESSA, HRUM, TOWR
LQ45
- Masuk: MBMA, MTEL, PGEO, PTMP - Keluar: INDY, SCMA, TBIG, TPIA
IDX80 - Masuk: AUTO, GJTL, MAPA, MBMA, PGEO, PTMP, SMIL, TRON, WIFI - Keluar: AVIA, DOID, HMSP, JKON, OMED, PNBN, RMKE, SMDR, WIKA
Kompas 100
- Masuk: AUTO, CFIN, DRMA, GTRA, HRTA, IMAS, MAPA, MARK, MBMA, NISP, PGEO, PTMP, PTRO, SILO, SMIL, SMSM, SSIA, TRON, WIIM - Keluar: AALI, AGII, AVIA, BBKP, BDMN, BELI, BSSR, HMSP, JKON, LSIP, MMIX, MSIN, OMED, PNBN, PNIN, RMKE, SMDR, TAPG, WIKA Selain keempat indeks di atas, BEI juga mengumumkan evaluasi minor untuk periode 1 Februari–30 April 2024 bagi indeks Bisnis-27, MNC-36, dan SMInfra18. Dalam evaluasi minor, BEI tidak mengubah konstituen saham dan hanya menyesuaikan bobot perhitungan saja. |
Key Takeaway Berdasarkan estimasi kami, perubahan indeks IDX30 akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan indeks lainnya, mengingat total AUM reksa dana yang mengacu indeks IDX 30 mencapai ~7,5 triliun rupiah, jauh lebih tinggi dibandingkan indeks lainnya seperti LQ45 yang sebesar ~1,6 triliun rupiah. Dari perubahan indeks IDX30, ICBP dan INKP berpotensi mendapatkan inflow yang relatif besar, berkisar 2–2,5x dari transaksi rata-rata hariannya dalam 10 hari terakhir. Sementara itu, EMTK dan TOWR menjadi dua nama yang berpotensi mengalami outflow yang relatif besar, masing-masing sekitar 4x dan 6x dari transaksi rata-rata harian dalam 10 hari terakhir.
Saham Terkait: $ACES, $ICBP, $INKP, $PGEO, $EMTK, $ESSA, $HRUM, $TOWR
|
|
|
π§ BBCA: Laba Bersih 2023 Rp48,6T (+19,4%), All Time High
|
$BBCA: Bank Central Asia mencatatkan laba bersih sebesar 48,6 triliun rupiah pada 2023 (+19,4% YoY), sedikit di bawah ekspektasi konsensus (99,2%) yang memperkirakan di level 49 triliun rupiah. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan Net Interest Income (NII) sebesar +17,5% YoY menjadi 75,4 triliun rupiah, sementara beban provisi turun -50% YoY menjadi 2,3 triliun rupiah. Pada 4Q23, laba bersih tercatat sebesar 12,2 triliun rupiah (-0,1% QoQ), sementara NII tumbuh +3,5% QoQ dan tidak ada beban provisi yang tercatat. Dari segi operasional, kredit disalurkan tumbuh +13,9% YoY menjadi 810,4 triliun rupiah, melebihi guidance manajemen yang menargetkan pertumbuhan +10–12%, sementara Loan-to-Deposit Ratio (LDR) tercatat naik ke level 70,2% (vs. FY22: 65,2%).
$AVIA: Manajemen Avia Avian mengumumkan bahwa volume penjualan pada 4Q23 tumbuh double digit secara tahunan. Manajemen juga mengumumkan bahwa per akhir 2023, perseroan memiliki 172 pusat distribusi (vs. 2022: 146), yang terdiri dari 118 pusat distribusi milik sendiri, 14 pusat distribusi mini, dan 40 pusat distribusi pihak ketiga.
$SSIA: VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penjualan lahan industri pada 2024 mencapai 65 hektare, tumbuh +217,1% YoY dari realisasi 2023 di level 20,5 hektare. SSIA sendiri menargetkan pendapatan pada 2024 dapat tumbuh +10–15% YoY. Untuk mencapai target tersebut, SSIA menganggarkan capex sebesar 2,3 triliun rupiah pada 2024 (vs. alokasi FY23: 1,3 triliun rupiah, yang ditujukan untuk pengembangan kawasan industri Subang Smartpolitan, portofolio hotel, dan segmen konstruksi.
$ADHI: Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan kontrak baru pada 2024 setidaknya menyamai realisasi 2023 di level 37,4 triliun rupiah. Farid menjelaskan ADHI mengambil target konservatif pada 2024 karena perseroan telah mengambil banyak proyek infrastruktur pemerintah pada 2023, dengan kontribusi sebesar 34% dari total nilai.
$PYFA: Pyridam Farma akan menerbitkan obligasi senilai 400 miliar rupiah untuk pengembangan usaha. Obligasi tersebut memiliki bunga 9,5% per tahun dengan tenor 2 tahun, serta telah memperoleh peringkat idBBB+ dari Pefindo.
|
| |
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | - Tim nasional Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Indonesia lolos menempati slot terakhir peringkat ketiga terbaik, setelah pertandingan Oman melawan Kirgistan berakhir imbang 1-1. Di babak 16 besar, timnas Indonesia akan berhadapan dengan Australia.
- Biro Analisis Ekonomi AS mencatat bahwa perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) tumbuh +3,3% YoY pada 4Q23 (vs. 3Q23: +4,9% YoY), melampaui ekspektasi konsensus di level +2% YoY. Selama 2023, ekonomi AS tumbuh +2,5% YoY (vs. 2022: +1,9% YoY), sedikit lebih rendah dari perkiraan The Fed di level +2,6% YoY.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa tidak ada BUMN yang akan IPO pada 2024 karena kurangnya appetite market, seperti yang terjadi pada rencana IPO PT Pertamina Hulu Energi. Kementerian BUMN juga berencana menunda IPO PalmCo karena kondisi pasar saat ini kurang menarik. Kartika menyebut PalmCo kemungkinan baru akan IPO pada 2025. Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada ($TAPG), Joni Tjeng, mengatakan pihaknya optimis produksi CPO dan tandan buah segar pada 2024 akan tumbuh sebesar single digit (vs. 2023: -5% YoY), kendati Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memperkirakan produksi CPO nasional akan turun 5–10% pada tahun ini. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martoni, mengatakan bahwa kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk CPO sudah tidak relevan lagi karena volume produksi saat ini telah melebihi volume konsumsi. Eddy menyebut rata-rata konsumsi CPO nasional hanya mencapai 35% dari total produksi per tahun.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
πΊ Benarkah Harga Saham Suka-Suka Bandar Aja? |
|
|
| "Hanya karena sebuah saham harganya digoreng naik ratusan persen, belum tentu perusahaan tersebut memiliki fundamental bagus"— skydrugz27 Kita semua pasti pernah dengar celotehan warga bursa yang bilang "harga saham ya suka-suka 'bandar' nya saja". Namun sebagai investor yang baik, tentu tugas kita bukanlah pasrah dan asal membeli emiten yang ingin kita investasikan bukan? Lantas apa yang mesti dilakukan? Karena faktanya, analisis fundamental tidak dapat membantu kita menentukan kapan sebuah saham akan diterbangkan oleh sang market maker. Dalam tulisannya, Skydrugz27 mengulas hal ini dari perspektif yang cukup menarik. Selengkapnya dapat kamu baca pada tulisan berikut ini! |
|
|
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar