π Kementerian ESDM Ubah Formula Perhitungan HBA |
Daily Market Performance π |
|
|
Kementerian ESDM resmi mengubah formula perhitungan Harga Batubara Acuan (HBA) melalui Keputusan Menteri ESDM No. 41 Tahun 2023 yang ditetapkan pada 27 Februari 2023. Dalam formula baru tersebut, HBA tidak akan lagi menggunakan referensi indeks batu bara seperti Platts, Indonesia Coal Index, Globalcoal Newcastle Index, dan Newcastle Export Index. Sebagai gantinya, formula HBA yang baru menggunakan rata-rata dari harga batu bara Indonesia yang aktual dalam 2 bulan ke belakang. Rata-rata harga batu bara tersebut dihitung dengan menjumlahkan rata-rata harga jual batu bara bulan sebelumnya dengan bobot 70% dan rata-rata harga jual batu bara 2 bulan sebelumnya dengan bobot 30%. Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif, mengatakan bahwa harga jual batu bara bakal dihimpun setiap bulan oleh sistem elektronik Penerimaan Negara Bukan Pajak (e-PNBP). Dia menyebut bahwa semua harga diambil riil dari invoice perusahaan.
Selain rumus perhitungan, HBA yang baru juga akan dibagi ke dalam 3 kategori berdasarkan spesifikasi batu bara, yakni: - HBA dalam kesetaraan nilai kalori 6.322 kcal per kg GAR
- HBA I dalam kesetaraan nilai kalori 5.200 kcal per kg GAR
- HBA II dalam kesetaraan nilai kalori 4.200 kcal per kg GAR
Sebelumnya, formula lama HBA hanya menggunakan satu nilai kalori yang disetarakan, yaitu 6.332 kcal per kg. Key Takeaway Kementerian ESDM menyebut bahwa perubahan formula ini ditujukan agar HBA tidak terpaut jauh dari harga jual sebenarnya. HBA merupakan harga patokan yang ditetapkan setiap bulannya oleh Kementerian ESDM dan digunakan sebagai dasar perhitungan tarif royalti batu bara. Revisi formula ini muncul setelah Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebut bahwa formula HBA sebelumnya sudah tidak relevan lagi karena disparitas harga antar-indeks. Sebab, formula sebelumnya memperhitungkan harga acuan batu bara global seperti Newcastle, yang kenaikannya akan secara otomatis ikut mengerek angka HBA kendati sebagian perusahaan tidak menggunakan acuan tersebut sebagai harga jual.
Sebagai contoh, pada Oktober 2022, HBA mencapai level tertingginya di angka 330 dolar AS per ton. Padahal, Indonesia Coal Index 4 hanya berada di kisaran level 91–95 dolar AS per ton pada bulan yang sama. Formula perhitungan HBA yang baru berpotensi menguntungkan hampir seluruh perusahaan batu bara, terutama untuk produsen jenis thermal coal. Selama 2022 sendiri, sejumlah emiten batu bara di Indonesia mampu membukukan pertumbuhan harga jual yang signifikan, seperti $ADRO sebesar 129 dolar AS per ton (+74% YoY), $ITMG sebesar 192 dolar AS per ton (+86% YoY), dan $PTBA sebesar 1,3 juta rupiah per ton (+33% YoY). |
|
|
π SMBR Catat Kenaikan Laba Bersih +103% pada FY22 |
$SMBR: Semen Baturaja mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar +103% YoY menjadi 94,8 miliar rupiah pada 2022. Pendapatan bersih tercatat naik +7,42% YoY menjadi 1,9 triliun rupiah, sementara beban pokok pendapatan naik lebih rendah sebesar +6,18% YoY menjadi 1 triliun rupiah. Secara segmen, pendapatan didominasi oleh penjualan semen kantong (bag) yang berkontribusi sebesar 87,5% dari total pendapatan. $PTBA: Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Rafli Yandra, mengatakan bahwa Air Products & Chemical Inc. telah menyampaikan surat pengunduran diri dari proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang diinisiasi PTBA dan Pertamina. Air Products & Chemical Inc. sebelumnya merupakan investor utama di proyek tersebut, dengan rencana investasi awal sebesar 2,1 miliar dolar AS. Proyek DME itu awalnya ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2024, tetapi kemudian diundur menjadi 1Q27.
$WOOD: Integra Indocabinet, emiten yang bergerak di bidang manufaktur produk berbahan kayu, akan membeli kembali (buyback) saham maksimum 100 juta lembar dengan dana sebanyak-banyaknya 50 miliar rupiah. WOOD membatasi harga buyback saham maksimum 500 rupiah per lembar. Periode buyback ini akan berlangsung pada 9 Maret–9 Juni 2023.
$WINS: Wintermar Offshore Marine menganggarkan belanja modal (capex) senilai 18 juta dolar AS pada tahun ini. Penggunaan dana tersebut akan difokuskan untuk ekspansi armada melalui pembelian kapal mid to high tier. Hingga akhir 2022, WINS tercatat mengoperasikan 41 unit kapal.
| Berikut adalah kinerja beberapa emiten terkait pertambangan batu bara pada 2022: $UNTR: Laba bersih United Tractors naik +108,7% YoY menjadi 5,1 triliun rupiah pada 4Q22. Pendapatan tumbuh +48,2% menjadi 32,1 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik +45,8% dan beban usaha naik lebih moderat +17,7%.
Dibandingkan dengan kinerja pada 3Q22 (QoQ), laba bersih UNTR turun -6,7% meskipun pendapatan masih naik tipis +3,2%. Hal ini antara lain disebabkan oleh melonjaknya beban lain-lain menjadi 435 miliar rupiah pada 4Q22 (vs. pendapatan lain-lain 330 miliar rupiah pada 3Q22).
Secara kumulatif untuk periode FY22, UNTR membukukan laba bersih sebesar 21 triliun rupiah atau naik +104,3% YoY dari 10,3 triliun rupiah pada FY21. Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +55,6% YoY menjadi 123,6 triliun rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+48,6%) dan beban usaha (+17,5%) naik lebih rendah.
Kenaikan pendapatan dialami oleh segmen-segmen bisnis utama, yaitu alat berat (+60,2%), kontraktor pertambangan (+42,7%), dan pertambangan batu bara (+126,9%). Pada segmen alat berat, penjualan Komatsu pada FY22 mencapai 5.753 unit, naik +86,3% dibandingkan 3.088 unit pada FY21. (IDX)
- $PTBA: Laba bersih Bukit Asam turun -18,3% YoY menjadi 2,6 triliun rupiah pada 4Q22. Pendapatan naik +17,2% menjadi 11,6 triliun rupiah, tetapi beban pokok pendapatan melonjak +61,1% sehingga laba kotor turun -21,8%.
Dibandingkan dengan kinerja pada 3Q22 (QoQ), laba bersih PTBA turun -33,3%. Pendapatan turun -8,5%, sedangkan beban pokok pendapatan naik +5,1% sehingga laba kotor turun -26%.
Secara kumulatif untuk periode FY22, PTBA membukukan laba bersih sebesar 12,6 triliun rupiah, naik +58,9% dari 7,9 triliun rupiah pada FY21. Pendapatan tumbuh +45,8% YoY menjadi 42,6 triliun rupiah, didorong kenaikan pada segmen penjualan batu bara (+45,8%) dan pendapatan aktivitas lainnya (+41,7%). (IDX)
Secara operasional, volume produksi dan penjualan batu bara pada 2022 masing-masing mencapai 37,1 juta ton (+24% YoY) dan 31,6 juta ton (+12% YoY). Selain itu, kenaikan signifikan pada harga jual (ASP) batu bara juga mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan.
Pendapatan FY22 PTBA memenuhi 95,6% dari estimasi konsensus analis sebesar 44,6 triliun rupiah. Adapun, laba bersih pada periode tersebut mencapai 96% dari estimasi laba bersih sebesar 13,1 triliun rupiah.
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | - Pemerintah akan menggratiskan pajak penghasilan untuk pengusaha dalam negeri yang berinvestasi pada bidang usaha infrastruktur dan layanan umum dengan nilai setidaknya 10 miliar rupiah di Ibu Kota Nusantara ( IKN), menurut PP No. 12 Tahun 2023. Peraturan itu juga menyatakan bahwa investor mendapatkan hak guna usaha (HGU) di atas hak penggunaan lahan (HPL) IKN hingga 2 siklus, masing-masing selama 95 tahun.
- Bisnis.com melaporkan bahwa anak usaha Harita Group di bidang nikel, PT Trimegah Bangun Persada (TBP), tengah berencana untuk IPO pada April 2023. President Director TBP, Roy Arman Arfandy, mengatakan dana IPO akan digunakan untuk ekspansi pabrik HPAL pada tahun ini. Financial Times melaporkan bahwa TBP menargetkan dana IPO setidaknya 600 juta dolar AS.
- Penjualan retail di Indonesia turun -0,6% YoY pada Januari 2023 (vs. Des 2022: +0,7% YoY). Realisasi ini menandai penurunan penjualan retail yang pertama sejak September 2021.
- Garudafood Putra Putri Jaya ($GOOD) berencana membeli kembali ( buyback) saham maksimum 0,28% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan dana sebanyak-banyaknya 50 miliar rupiah. Rencana ini akan dibahas dalam RUPST pada 14 April 2023.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π€― Mindset Saham yang Sering Menjebak Investor Retail |
|
|
| "Karena saham tidak sesimpel itu bro, jangan membandingkan si A dengan si B, fokuslah pada perkembangan diri sendiri" — blackmon14 Pernahkah kalian merasa bahwa harga sebuah saham sudah sangat murah sehingga merasa saham tersebut sudah layak diinvestasikan. Namun setelah melakukan pembelian rutin, harga sahamnya cenderung semakin turun dan menimbulkan pertanyaan, apakah saham ini masih belum cukup "murah" atau saya melakukan kesalahan analisis? Dalam tulisannya kali ini, blackmon14 menuangkan beberapa pemikirannya terkait mindset saham yang dimiliki investor retail dengan menggunakan contoh kasus di atas. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini! |
|
|
| #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar