π Impor China untuk Batu Bara Thermal Naik +81% |
Daily Market Performance π |
|
|
Impor China untuk batu bara thermal sejak awal tahun hingga Maret 2023 mencapai 65,7 juta ton, menurut data firma pelacak komoditas Kpler. Realisasi ini lebih tinggi +81% dibandingkan periode yang sama pada 2022. Peningkatan impor batu bara tersebut didorong oleh pelabuhan-pelabuhan utama di selatan China yang mencatatkan impor sebesar 13,2 juta ton batu bara sejak awal tahun ini, naik +90% dari periode yang sama tahun lalu. Selama tahun lalu, China hanya mengimpor 293,20 juta ton batu bara, turun -9,21% YoY. Penurunan ini terjadi di tengah penurunan aktivitas akibat kebijakan zero Covid serta harga batu bara yang melonjak akibat konflik Rusia-Ukraina. Batu bara sendiri tampaknya masih menjadi salah satu sumber energi utama bagi China pada tahun ini. Hal ini ditandai dengan produksi batu bara domestik di China yang mencapai 4,49 miliar ton pada 2022, naik +9% YoY dibanding realisasi sebesar 4,07 miliar ton pada 2021. Selain itu, menurut laporan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) dan Global Energy Monitor (GEM), China menyetujui pembangunan PLTU batu bara dengan total kapasitas 106 gigawatt tahun lalu. Jumlah tersebut 4 kali lebih tinggi dibandingkan 2021, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2015. CREA dan GEM juga melaporkan bahwa China tengah membangun PLTU batu bara dengan total kapasitas 50 gigawatt pada tahun ini. Key Takeaway Impor China untuk batu bara pada tahun ini diprediksi akan mendekati rekor impor sebanyak 327 juta ton pada 2013, menurut ANZ Research. Prediksi ini didasarkan oleh pemulihan ekonomi setelah kebijakan zero Covid dicabut sejak akhir tahun lalu, serta ketidakmampuan energi terbarukan untuk memenuhi permintaan. Menurut kolumnis Reuters, Gavin Maguire, China memenuhi 90% kebutuhan batu bara secara domestik. Namun, karena pertambangan di negara tersebut berada di daerah utara, PLTU di bagian selatan China mengandalkan impor batu bara dari negara eksportir seperti Indonesia. Pada tahun ini, pemerintah Indonesia masih terlihat optimis dengan pasar ekspor batu bara, ditandai dengan naiknya target produksi menjadi 695 juta ton (vs. 2022: 687 juta ton). Dari jumlah tersebut, 518 juta ton diantaranya direncanakan untuk pasar ekspor (vs. 2022: 494 juta ton). Pada penutupan perdagangan hari Rabu (29/3), beberapa saham emiten batu bara mengalami kenaikan cukup signifikan, antara lain INDY (+7,56%), ADRO (+3,97%), HRUM (2,74%), ITMG (2,71%), dan PTBA (2,62%). |
|
|
πΌ Anak Usaha SRTG Borong Saham TBIG | $TBIG: Anak usaha Saratoga Investama Sedaya ($SRTG) sekaligus salah satu pemegang saham Tower Bersama Infrastructure, PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS), membeli 976,6 juta lembar saham TBIG dengan harga 2.080 rupiah per lembar pada 28 Maret 2023. Total nilai transaksi mencapai 2,03 triliun rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan WAS di TBIG naik dari 4,95% menjadi 9,26%. SRTG juga memiliki 74,97% saham TBIG secara tidak langsung melalui Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. $BUKA: Bukalapak mencatatkan laba bersih sebesar 1,98 triliun rupiah pada 2022, berbalik dari rugi sebesar 1,67 triliun rupiah pada 2021. Realisasi ini didukung oleh keuntungan atas nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar 3,9 triliun rupiah. Dari sisi operasional, pendapatan tumbuh +93,6% YoY menjadi 3,6 triliun rupiah, didorong oleh peningkatan TPV sebesar +25% dan take rate menjadi 2,35% (vs. 2021: 1,52%). Contribution margin menjadi positif pada 2022, sedangkan adjusted EBITDA membaik 8% YoY dan ditargetkan untuk menjadi positif pada 4Q23. $HERO: Hero Supermarket menandatangani akta penjualan aset berupa tanah dan bangunan di Kota Tangerang Selatan senilai 355 miliar rupiah kepada PT Pasifik Internusa pada 24 Maret 2023. Aset tersebut setara dengan 37,84% ekuitas HERO berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022. $TBLA: Tunas Baru Lampung, emiten di bidang kelapa sawit, berencana menggelar rights issue maksimum 753,83 juta lembar saham dengan rasio 7:1 dan efek dilusi 12,5%. Harga pelaksanaan sebesar 600 rupiah per lembar, sehingga TBLA berpotensi mendapatkan dana hingga 452,29 miliar rupiah. Cum right di pasar reguler dan negosiasi pada 4 April 2023. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
|
Berikut adalah kinerja ANTM & TINS pada 2022: $ANTM: Laba bersih Aneka Tambang tumbuh +689,4% YoY menjadi 1,2 triliun rupiah pada 4Q22. Pendapatan tumbuh moderat +2,3% YoY menjadi 12,2 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok pendapatan turun -5,5%. Pertumbuhan laba bersih juga didukung bagian laba entitas asosiasi sebesar 258 miliar rupiah (+135,5%) dan laba selisih kurs sebesar 277 miliar rupiah (naik 27x lipat).
Dibandingkan dengan kinerja pada 3Q22 (QoQ), laba bersih ANTM naik +8,5%. Meski pendapatan turun -17,9%, beban pokok pendapatan turun lebih dalam (-22,6%).
Secara kumulatif selama 2022 (FY22), ANTM membukukan laba bersih sebesar 3,8 triliun rupiah, naik +105,2% dari 1,9 triliun rupiah pada 2021. Pendapatan tumbuh +19,5% YoY menjadi 45,9 triliun rupiah, didorong pertumbuhan segmen bisnis utama, yaitu emas (+21,9%), feronikel (+7,8%), bijih nikel (+17,9%), alumina (+40,9%), dan bijih bauksit (23%).
Pertumbuhan laba bersih juga didukung bagian laba entitas asosiasi sebesar 931 miliar rupiah (+105,7%) dan laba selisih kurs sebesar 564 miliar rupiah (naik 9x lipat). (IDX)
Dari segi operasional pada 2022, volume produksi beberapa komoditas utama mengalami penurunan, yakni emas 1.268 kg (-24,9%), feronikel 24.334 ton (-5,7%), bijih nikel 8,62 juta Wmt (-21,7%), dan bauksit 1,65 juta Wmt (-1,3%). Adapun dari sisi volume penjualan, segmen emas naik +19% YoY menjadi 34.967 kg. Sementara itu, volume penjualan segmen lainnya mengalami penurunan: feronikel (-6,9%), bijih nikel (-9%), dan bauksit (-12,8%).
$TINS: PT Timah mencatatkan rugi bersih sebesar 105 miliar rupiah pada 4Q22, berbalik dari laba bersih sebesar 691 miliar rupiah pada 4Q21. Pendapatan turun -52,7% YoY menjadi 2,3 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok pendapatan (-40,4%) dan total beban usaha (-8,6%) turun lebih rendah.
Dibandingkan dengan 3Q22 (QoQ), pendapatan TINS turun -14,1%, sedangkan total beban usaha naik +68,5% sehingga laba bersih 64 miliar rupiah pada 3Q22 berbalik menjadi rugi bersih pada 4Q22.
Secara kumulatif selama 2022 (FY22), TINS mencatatkan laba bersih sebesar 1 triliun rupiah, turun -20,1% dari 1,3 triliun rupiah pada 2021. Pendapatan turun -14,4% YoY menjadi 12,5 triliun rupiah, terutama disebabkan anjloknya penjualan dari segmen logam timah (-21,1%). Adapun segmen lain masih tumbuh positif, yaitu tin chemical (+5,3%), batu bara (+53,8%), dan tin solder (+25,9%). (IDX)
Dari segi operasional pada 2022, produksi bijih timah dan logam timah masing-masing turun menjadi 20.079 ton (-18,6% YoY) dan 19.825 ton (-25,1% YoY). Volume penjualan logam timah juga turun -21,8% YoY menjadi 20.805 ton, dengan rata-rata harga jual (ASP) logam timah turun menjadi 31.474 dolar AS per ton (-3,5% YoY). |
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Reuters melaporkan bahwa Pertamina Hulu Energi (PHE) telah memulai roadshow kepada investor pada Selasa (28/3) terkait potensi IPO terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa PHE akan melepas 10–15% saham dengan target dana 2 miliar dolar AS. Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama Gesits, Volta, dan Alva menandatangani kerja sama standardisasi baterai motor listrik di Indonesia pada Selasa (28/3). Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) menargetkan penjualan 120.000–130.000 unit rumah subsidi dan 20.000–30.000 unit rumah komersil pada 2023. Target ini lebih tinggi dari realisasi penjualan rumah subsidi pada 2021 dan 2022 yang masing-masing sebesar 103.000 unit dan 69.653 unit.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Tips Manajemen Portofolio Dasar ala Value Investor |
|
|
| "Apabila kita tipe investor yang menyukai high risk untuk mendapatkan high gain, maka kita bisa memasukkan saham fast grower, turnaround dan cyclical dengan porsi yang lebih besar." — Ganymeda1101 Kemampuan menyusun portofolio merupakan hal yang harus dimiliki bagi seorang investor. Dengan memiliki susunan portofolio yang baik, investor dapat lebih meminimalisir risiko serta memaksimalkan potensi profit. Melalui tulisannya, Ganymeda1101 memberikan beberapa metode yang digunakannya dalam menyusun portofolio. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini! |
|
|
| #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar