Bank Rakyat Indonesia akhirnya merilis laporan keuangan FY22 pada Rabu (8/2), menyusul 3 bank besar lain yang telah mengumumkan kinerjanya dalam beberapa pekan terakhir.
'Big 4 Bank' di Indonesia — yang terdiri dari $BBCA, $BBRI, $BMRI, dan $BBNI — mencetak laba bersih tahunan tertinggi sepanjang sejarah pada 2022. Keempat bank tersebut membukukan kenaikan laba bersih double digit, yang didorong oleh penurunan beban provisi yang juga turun double digit. Berikut kompilasi kinerja Big 4 Bank pada FY22:
Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) FY22 (YoY):
BMRI: 87,9 triliun rupiah (+20,3%)
BBCA: 64,1 triliun rupiah (+13,6%)
BBRI: 124,6 triliun rupiah (+9,2%)
BBNI: 41,3 triliun rupiah (+8%)
Beban provisi FY22 (YoY):
BBCA: 4,5 triliun rupiah (-51,5%)
BBNI: 11,5 triliun rupiah (-37,1%)
BBRI: 27 triliun rupiah (-31,3%)
BMRI: 16,1 triliun rupiah (-17,5%)
Laba bersih FY22 (YoY):
BBNI: 18,3 triliun rupiah (+68%)
BBRI: 51,2 triliun rupiah (+64,7%)
BMRI: 41,2 triliun rupiah (+46,9%)
BBCA: 40,7 triliun rupiah (+29,6%)
Realisasi laba bersih dibandingkan ekpektasi konsensus analis FY22:
BBCA: 105% dari ekspektasi 38,8 triliun rupiah
BMRI: 104,5% dari ekspektasi 39,4 triliun rupiah
BBRI: 104% dari ekspektasi 49,2 triliun rupiah
BBNI: 103,5% dari ekspektasi 17,7 triliun rupiah
Key Takeaway
Konsensus analis masih memprediksi kenaikan laba bersih dari Big 4 Bank pada 2023, dengan rincian sebagai berikut:
BBNI: 21,5 triliun rupiah atau +18% YoY
BMRI: 45,8 triliun rupiah atau +11% YoY
BBCA: 45,2 triliun rupiah atau +11% YoY
BBRI: 55,5 triliun rupiah atau +9% YoY
Ekspektasi kenaikan laba bersih pada Big 4 Bank tahun ini kemungkinan didorong oleh kenaikan kredit disalurkan ( loan growth), di mana manajemen masing-masing bank memberikan guidance pertumbuhan kredit sebagai berikut:
BBCA: +10–12%
BBRI: +10–12%
BMRI: +10–12%
BBNI: +7–9%
Bank Indonesia sendiri memproyeksikan kredit perbankan pada 2023 tumbuh 10%-12%.
Komentar
Posting Komentar