๐ The Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps, Jadi Tertinggi Sejak Oktober 2007 |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mengerek suku bunga acuannya sebesar 25 bps (0,25%) ke rentang 4,5–4,75% pada Rabu (1/2). Realisasi ini sejalan dengan konsensus ekonom, sekaligus menandai tingkat suku bunga The Fed yang tertinggi sejak Oktober 2007. The Fed mengakui bahwa "inflasi agak mereda, tetapi tetap tinggi." Hingga Desember lalu, AS mengalami inflasi 6,5% YoY (vs. Nov 2022: 7,1%). Itu merupakan level inflasi terendah sejak Oktober 2021, tetapi masih jauh di atas target The Fed yang hanya menginginkan inflasi 2%. Ke depannya, The Fed masih memproyeksikan peningkatan suku bunga yang berkelanjutan dan belum menentukan kapan akan berhenti. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan isyarat bahwa pengetatan moneter akan mulai berakhir, dengan menyebut bahwa pihaknya "dapat mengatakan untuk pertama kalinya bahwa proses disinflasi telah dimulai." Ucapan Powell tersebut ditanggapi secara positif oleh pasar. Pada penutupan bursa, Rabu (1/2), indeks Dow Jones naik +0,02%, S&P 500 menguat +1,05%, dan Nasdaq melonjak 2%. Berdasarkan analisis FedWatch Tool milik CME Group, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga hingga 4,75–5% atau 5–5,25%, sebelum mulai menurunkan suku bunga menjelang akhir 2023. Key Takeaway Pernyataan The Fed pada Rabu (1/2) menandai pertama kalinya bank sentral tersebut mengakui inflasi telah melambat. Pada kesempatan yang sama, Powell juga mengatakan bahwa AS tetap memiliki prospek untuk menurunkan inflasi secara soft landing, tanpa penurunan ekonomi atau lonjakan pengangguran yang signifikan. Tingkat suku bunga acuan yang diperkirakan mulai mendekati titik puncak menjadi sentimen positif, khususnya bagi saham-saham berbasis teknologi. Pada Kamis (2/2), top gainers di indeks Kompas100 didominasi oleh perusahaan teknologi seperti $ARTO (+12,85%), $GOTO (+9,73%), dan $BUKA (+6,38%). Pada pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut bahwa pihaknya telah memberikan kenaikan suku bunga yang cukup, mengisyaratkan bahwa Bank Indonesia juga akan mengakhiri pengetatan moneter seiring sikap hawkish The Fed yang melemah. |
|
| ๐ฅ Penjualan Emas ANTM Naik 19% YoY di 2022 |
$ANTM: Aneka Tambang mencatatkan penjualan emas sebesar 34.967 kg (+19% YoY) selama 2022, menurut laporan unaudited. Dari segmen feronikel, ANTM berhasil memproduksi 24.334 ton (-5,7% YoY) dengan penjualan sebesar 24.210 ton (-6,9% YoY). Produksi bauksit juga tercatat turun menjadi 1,65 juta wmt (-1,3% YoY) dengan penjualan sebesar 1,24 juta wmt (-12,8% YoY).
- $PGAS: Perusahaan Gas Negara berencana membagikan dividen tahun buku 2022 dengan payout ratio sekitar 50–60% (vs. 2021: 67,78%). Selama 9M22, PGAS mencetak laba bersih sebesar 310,5 juta dolar AS. PGAS juga akan mengalokasikan belanja modal (capex) ~400 juta dolar AS pada tahun ini, yang mayoritas akan digunakan untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga.
- $BRPT: Barito Pacific menerbitkan obligasi senilai 1 triliun rupiah untuk pembayaran saldo utang obligasi sebelumnya dan pinjaman kepada Bank Negara Indonesia ($BBNI). Obligasi ini akan diterbitkan dalam 3 seri, yaitu Seri A (bunga 8,25% dengan jangka waktu 3 tahun), Seri B (bunga 9,25% dengan jangka waktu 5 tahun), dan Seri C (bunga 10,5% dengan jangka waktu 7 tahun).
$DMAS: Emiten pengembang properti, Puradelta Lestari, menargetkan marketing sales sebesar 1,8 triliun rupiah pada 2023 atau sama seperti target 2022. Direktur DMAS, Tondy Suwanto, menyebut bahwa terdapat permintaan lahan industri sekitar 90 hektar yang sedang dalam tahap negosiasi, dengan segmen data center sebagai penyumbang permintaan terbesar.
$KAEF: Kimia Farma menggelar rights issue dalam bentuk obligasi wajib konversi (OWK) maksimum ~325,1 juta lembar saham dengan rasio 1.000.000 : 58.536 dan efek dilusi 5,5%. Harga pelaksanaan ditetapkan 1.025 rupiah per lembar, sehingga potensi dana mencapai 333,2 miliar rupiah. Pemegang saham pengendali KAEF, Bio Farma, tidak akan menggunakan haknya dan akan mengalihkan porsi ke PT Akar Investasi Indonesia dan CIZJ Limited.
|
$BRIS: Bank Syariah Indonesia mengalamipeningkatan kinerja pada Q4 2022. Laba bersih tumbuh +36,8% menjadi1,05 triliun rupiah dibandingkan 771 miliar rupiah pada Q4 2021. Pendapatan bagi hasil bersih naik +16,3% YoY dan pendapatan operasional lainnya tumbuh +12,7% YoY. Sementara itu, beban provisi (CKPN) naik sebesar +46,6% YoY. Dibandingkan dengan Q3 2022 (QoQ), pendapatan bagi hasil bersih naik +6,4%. Namun, beban provisi (CKPN) naik +31,1% sehingga laba bersih turun -1,8%. Secara kumulatif selama 2022 (FY22), laba bersih BRIS tumbuh +40,7% menjadi 4,3 triliun rupiah dibandingkan 3 triliun rupiah pada FY21. Pendapatan bagi hasil bersih naik +16,1% YoY menjadi 15,6 triliun rupiah dan pendapatan operasional lainnya tumbuh +22,9% YoY. Di sisi lain, beban provisi (CKPN) naik lebih landai sebesar +5,6% YoY. (IDX) Dari segi operasional, kualitas aset mengalami perbaikan, dimana gross Non-Performing Financing (NPF) turun dari 2,93% pada FY21 menjadi 2,42% pada FY22. Financing to Deposit Ratio (FDR) naik dari 73,4% pada FY21 menjadi 79,4% pada FY22. |
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut aturan insentif kendaraan listrik akan terbit pekan depan. Luhut mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi sebesar 7 juta rupiah untuk sepeda motor listrik dan insentif pengurangan tarif PPN dari 11% menjadi 1% untuk mobil listrik.
- Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa Garuda Indonesia ($GIAA) akan menggelar private placement dengan target pendanaan 300–400 juta dolar AS. Informasi terbaru mengenai rencana ini diharapkan muncul pada Maret 2023.
- Perusahaan teknologi finansial, PayPal, mengumumkan akan memangkas 7% dari jumlah karyawan atau ~2.000 orang.
- Salah satu pemegang saham Distribusi Voucher Nusantara ($DIVA), PT Soteria Wicaksana Investama, membeli ~7,98 juta lembar saham DIVA dengan harga 2.090 rupiah per lembar pada 31 Januari 2023. Total nilai pembelian mencapai 16,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Soteria di DIVA bertambah dari 17,70% menjadi 18,26%.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐ Bukan Cuma Kasih Informasi Kinerja Emiten, Ini Dia Kegunaan Lain Laporan Keuangan! |
|
|
| "Beberapa informasi pada LK dapat membantu kita mengetahui bagaimana bisnis sebenarnya dari suati emiten, bahkan bisa menjadi tools komparasi antar emiten di sektor yang sama."— rinaldom0507 Siapa yang masih berpikir bahwa laporan keuangan hanya menyediakan hasil kinerja emiten dalam suatu periode? Lebih jauh, laporan keuangan juga dapat membantu investor memahami model bisnis dari perusahaan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah data yang muncul dalam laporan, mulai dari komposisi aset, struktur modal vs liabilitas, supplier dan masih banyak lagi. Dalam tulisannya, Rinaldom0507 membagikan bagian-bagian penting dalam laporan keuangan yang bisa kamu perhatikan. Apa saja? Baca selengkapnya di sini! |
|
| | #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar