๐ค General Atlantic Berencana Jual Saham MAPB |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
General Atlantic melalui GA Robusta F&B Company Pte. Ltd. berencana menjual sebagian atau seluruh dari 19,4% kepemilikannya di MAP Boga Adiperkasa ($MAPB) melalui private placement. MAPB mengatakan bahwa private placement berpotensi memperkenalkan profil perusahaan di kalangan investor Indonesia maupun luar negeri, serta mendiversifikasi pemegang saham. Selain itu, pemegang saham baru berpotensi memberikan kontribusi dan nilai tambah kepada MAPB secara luas, baik dari aspek efektivitas maupun efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional di masa depan. MAPB merupakan perusahaan yang mempunyai lisensi resmi untuk mengelola beberapa perusahaan di bidang makanan dan minuman seperti Starbucks, Krispy Kreme, Genki Sushi, Paul Bakery, Subway, dan Pizza Marzano. Sementara itu, General Atlantic adalah private equity asal AS yang tercatat mulai berinvestasi di MAPB sejak 2016, sebelum anak usaha Mitra Adiperkasa ($MAPI) tersebut IPO di BEI pada 2017. Key Takeaway Rencana penjualan saham MAPB oleh General Atlantic sebenarnya telah dikabarkan sejak 2021 lalu. Perusahaan private equity umumnya memiliki jangka waktu investasi antara 5-7 tahun. Mengingat investasi General Atlantic dimulai pada 2016, maka tahun ini telah memasuki tahun ke-7, sehingga cukup wajar untuk merencanakan proses divestasi. Saham MAPB sendiri termasuk kurang likuid diperdagangkan karena saham beredar di masyarakat hanya 1,5%. Adapun rata-rata nilai transaksi dalam 20 hari perdagangan terakhir hanya sebesar 87,9 juta rupiah. Harga saham MAPB pada hari ini, Selasa (24/1), ditutup menguat +19,5% menjadi 2.390 rupiah per lembar saham. Berdasarkan harga tersebut, maka nilai kepemilikan General Atlantic di MAPB mencapai ~1 triliun rupiah, lebih tinggi dibandingkan nilai investasi awal berupa convertible bonds senilai 725 miliar rupiah. Sebelumnya, General Atlantic membeli 5,64% saham Cisarua Mountain Dairy ($CMRY) senilai 130 juta dolar AS (2 triliun rupiah). |
|
|
⛏️ BNBR Berencana Akuisisi Tambang Nikel di Sulawesi |
-
$BNBR: Bakrie & Brothers berencana mengakuisisi tambang nikel di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Tenggara. Tambang tersebut akan digunakan untuk memasok kawasan industri terpadu baterai kendaraan listrik milik konsorsium BNBR bersama perusahaan energi China, Envision, dan perusahaan komoditas, Glencore. BNBR tidak merinci tambang nikel yang hendak diakuisisi, tetapi menyebut bahwa cadangannya cukup untuk memproduksi ~140 Gigawatt-hour baterai dalam 25 tahun ke depan.
$INDY: Indika Energy menargetkan 32,8 juta ton produksi batu bara pada 2023, turun -3,53% YoY dibandingkan target 34 juta ton pada 2022.
$DOID: Delta Dunia Makmur kembali memperpanjang periode buyback saham mulai dari 25 Januari–24 April 2023. DOID telah melakukan buyback saham sejak 7 Maret 2022 dengan alokasi dana 33 juta dolar AS. Dana tersebut masih tersisa 9,9 juta dolar AS, yang dapat digunakan untuk membeli maksimal 1,01 miliar saham.
$IMPC: Emiten bahan bangunan, Impack Pratama Industri, menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar +17,9% menjadi 3,3 triliun rupiah pada 2023, dengan pertumbuhan laba bersih +27,9% menjadi 390 miliar rupiah. Selama 2022, IMPC mengestimasikan laba bersih lebih dari 300 miliar rupiah, tumbuh +45,2% YoY dan +17,3% di atas target.
|
|
|
Bank Negara Indonesia ($BBNI) mengalami peningkatan kinerja pada Q4 2022. Laba bersih tumbuh +47% YoY menjadi 4,6 triliun rupiah dibandingkan 3,2 triliun rupiah pada Q4 2021. Pendapatan bunga naik +23% YoY dan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +16% YoY menjadi 11,1 triliun rupiah. Dibandingkan dengan Q3 2022 (QoQ), laba bersih BBNI turun -5,5%. Pendapatan bunga bersih naik +5%, tetapi kenaikan beban operasional sebesar +12,7% menjadi penyebab penurunan laba bersih. Secara kumulatif selama 12M22 (FY22), laba bersih BBNI tumbuh +68% YoY menjadi 18,3 triliun rupiah dibandingkan 10,9 triliun rupiah pada FY21. Hal ini didorong pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +8% dari 38,2 triliun rupiah pada FY21 menjadi 41,3 triliun rupiah pada FY22. Selain itu, beban provisi turun signifikan sebesar -37,1% dari 18,3 triliun rupiah menjadi 11,5 triliun rupiah. Dari segi operasional, total pinjaman disalurkan meningkat +10,9% YoY menjadi 646,2 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +5,5% YoY menjadi 769,3 triliun rupiah, didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +10,1% YoY, sedangkan deposito turun -5%. Kualitas aset juga mengalami perbaikan, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) turun 90 basis poin dari 3,7% pada FY21 menjadi 2,8% pada FY22. Pencapaian laba bersih BBNI pada FY22 melampaui (mencapai 103,5%) dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 17,7 triliun rupiah. Manajemen BBNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7-9% pada 2023. | Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
Reuters melaporkan bahwa negara bagian Australia, New South Wales, berencana mewajibkan penambang batu bara untuk mencadangkan hingga 10% dari produksi untuk pasar domestik. Langkah ini ditujukan untuk membatasi harga energi yang melonjak. Pembangunan Jaya Ancol ($PJAA) berencana untuk memberikan tiket gratis sebulan sekali kepada masyarakat. Namun, pihak manajemen masih belum mengumumkan skema yang akan diterapkan. Langkah ini diambil oleh PJAA untuk mengejar target pendapatan sebesar 1,1 triliun rupiah pada 2023. PT Hutama Karya menargetkan untuk menyelesaikan 5 ruas jalan Tol Trans Sumatera pada 2023, yaitu Simpang Indralaya–Muara Enim, Indrapura–Kisaran, Binjai–Langsa, Sigli–Banda Aceh, dan Pekanbaru–Padang. Induk Google, Alphabet Inc., memangkas sekitar 6% dari total pekerjanya atau 12.000 karyawan.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
⏲ Investasi Jangka Pendek dengan Momentum Dividen |
|
|
| "Untuk memanfaatkan momentum dividen, kita perlu memprediksi besarnya dividen dan yield yang dianggap nyaman oleh para investor." — AADITOMO Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk mendapatkan keuntungan dari emiten-emiten dengan dividen besar adalah dengan membeli sahamnya 2-3 bulan sebelum tanggal pembagian dividen dan menjualnya menjelang tanggal tersebut. Untuk menggunakan strategi ini, investor perlu memproyeksi besarnya dividen dari emiten yang sedang diincar. Melalui tulisannya, AADITOMO membagikan beberapa langkah dalam menghitung estimasi dividen yang dibagikan oleh sebuah perusahaan. Simak selengkapnya di sini! |
|
|
| #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar