๐ฎ General Atlantic Beli 5,6% Saham CMRY Senilai Rp2 T |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
Cisarua Mountain Dairy ($CMRY) atau Cimory mengumumkan investasi sebesar 130 juta dolar AS (2 triliun rupiah) dari General Atlantic (GA), private equity asal AS pada Selasa (10/1). Setelah transaksi tersebut, GA resmi memiliki 5,64% saham CMRY.
Pada hari yang sama, terdapat transaksi saham CMRY di pasar negosiasi sebanyak 447,78 juta saham di harga 4.500 rupiah per lembar, sehingga total transaksinya mencapai 2,02 triliun rupiah. Namun, CMRY belum menyebutkan pihak penjual saham tersebut serta berapa harga pembelian per lembar. Mengacu pada harga di pasar negosiasi hari itu, harga transaksi tersebut lebih tinggi ~8% dibanding harga penutupan perdagangan di hari tersebut, yaitu 4.150 rupiah per lembar. Manajemen Cimory mengatakan bahwa kemitraan dengan GA akan mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang strategis, termasuk pengembangan dan inovasi produk baru, perluasan jaringan distribusi, serta pemasaran digital. Key Takeaway GA merupakan perusahaan ekuitas global asal Amerika Serikat dengan dana kelolaan per 9M22 lebih dari 73 miliar dolar AS, dan beroperasi di berbagai negara seperti Belanda, China, Hongkong, Inggris, India, Brazil, Yunani, Mexico, Jerman, Singapura dan Indonesia. Perusahaan investasi tersebut juga merupakan pemilik 19,4% saham MAP Boga Adiperkasa ($MAPB) melalui GA Robusta F&B Company Pte. Ltd, dan pernah berinvestasi di Ruangguru, startup ed-tech di Indonesia. CMRY sendiri merupakan emiten produsen susu, yoghurt, dan sosis premium di Indonesia, yang melakukan IPO di BEI pada 6 Desember 2021 lalu. Per 9M22, CMRY mencatatkan laba bersih senilai 879 miliar rupiah, atau meningkat sebesar 45,1% YoY. Berdasarkan harga akuisisi dan performa 9M22 tersebut, akuisisi GA pada CMRY ini mengimplikasikan valuasi PE TTM sebesar 33,58x. Saat berita ini ditulis Rabu (11/1), saham CMRY tidak mengalami peningkatan dan ditutup pada level 4.150 rupiah per lembar saham. |
|
|
๐ต WSKT Terima Pembayaran Proyek Rp15,7 T Selama 2022 |
- $WSKT: Waskita Karya menerima pembayaran termin proyek sebesar 15,7 triliun rupiah sepanjang 2022. Angka tersebut melampaui target sebesar 10 triliun rupiah hingga 15 triliun rupiah. Sebanyak 62% dari pencairan termin tersebut akan digunakan untuk menurunkan level utang kredit modal kerja, dan pemenuhan kewajiban finansial Master Restructuring Agreement (MRA). Sementara sisanya (38%), akan digunakan untuk biaya operasional.
$SIDO: Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menargetkan kenaikan penjualan dan laba bersih hingga 15% pada tahun 2023. Untuk memenuhi target, perseroan telah menyiapkan capex sebesar 197 miliar rupiah untuk penambahan beberapa peralatan produksi dan menyelesaikan proyek green house.
$BBCA : Direktur Bank Central Asia (BCA), John Kosasih, melakukan pembelian 60 ribu lembar saham BBCA di tanggal 5 Januari 2023. Transaksi dilakukan dengan harga pelaksanaan 8.250 rupiah per lembar saham, sehingga total dana yang dikeluarkan untuk transaksi ini sebesar 495 juta rupiah. Setelah pembelian tersebut, kini John Kosasih memiliki 281.765 lembar saham BBCA.
$BKSW: Bank QNB Indonesia akan menggelar right issue untuk 14,72 miliar lembar saham baru dengan nominal 250 rupiah per lembar. Jumlah saham beredar saat ini sebanyak 20,44 miliar lembar. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
|
DCI Indonesia telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya: $DCII: Laba bersih DCI Indonesia naik +79,8% YoY menjadi 111 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +24,7% YoY menjadi 289 miliar rupiah, diikuti kenaikan laba kotor sebesar +40,4% dan kenaikan margin laba kotor menjadi 58,6% (3Q21: 52%).
Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba DCII tumbuh +40,1%, yang didorong pertumbuhan pendapatan sebesar +18,9%, sehingga seluruh margin laba perseroan juga meningkat.
Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih naik +47,4% YoY menjadi 254 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar +23,1% YoY menjadi 747 miliar rupiah, terutama di segmen colocation (+22,9%). Sejalan dengan itu, seluruh margin laba juga meningkat. (IDX)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Koalisi negara G7 berencana menetapkan dua batas harga pada produk olahan Rusia, seperti diesel dan bahan bakar minyak, mulai 5 Februari 2023. Tujuannya adalah mengurangi pendapatan Moskow dari ekspor energi dan kemampuannya membiayai invasi ke Ukraina. E-commerce jual-beli kendaraan bekas asal Malaysia, Carsome, mengumumkan kerja sama dengan Electrum, perusahaan ekosistem kendaraan listrik hasil joint venture antara $TOBA dan $GOTO. Kolaborasi ini dilakukan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo mengonfirmasi rencana untuk menyetop ekspor tembaga yang akan diberlakukan pada pertengahan 2023. Berdasarkan laporan Katadata, ia juga memaparkan rencana integrasi beberapa pusat industri hulu ke hilir terkait nikel, bauksit, tembaga, dan timah. - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap bahwa pengerjaan proyek smelter bauksit di Indonesia tertahan di bawah 50%, dengan ekspektasi mulai beroperasi pada pertengahan 2023. Keterlambatan ini terjadi akibat sulitnya mendapatkan pendanaan bank untuk proyek smelter.
- Pemerintah melaksanakan lelang enam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 10 Januari 2023. Dari hasil lelang tersebut, pemerintah berhasil menyerap dana sebesar 13,85 triliun rupiah.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐ค Kenapa January Effect Tak Terjadi di Tahun Ini dan Bagaimana Menyikapinya? |
|
|
| "Kehidupan portofolio tak hanya ditentukan dari adanya January Effect atau tidak. Selama kita melakukan tugas sebagai investor, maka bulan apa pun tetap bisa membawa efek pada portfolio." — SYANNE1996 Bulan Januari biasanya identik dengan istilah "January Effect", yang menandakan keyakinan investor terhadap IHSG yang akan cenderung naik karena harga saham yang meningkat selama bulan Januari. Namun hingga minggu kedua di bulan ini, terlihat bahwa IHSG sudah terkoreksi cukup disertai dengan aksi jual investor asing pada beberapa saham Big Cap. Apa yang sebenarnya terjadi dengan market Indonesia dan apakah masih ada kemunkginan terjadinya January Effect? Simak selengkapnya pada tulisan SYANNE1996 berikut ini! |
|
| | #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar