π
Pemerintah Terbitkan Aturan Devisa Hasil Ekspor |
Daily Market Performance π |
|
|
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Peraturan tersebut akan mulai berlaku per 1 Agustus 2023 sebagai pengganti PP Nomor 1 Tahun 2019. Melalui peraturan tersebut, para eksportir diwajibkan menyimpan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) paling sedikit 30% dalam sistem keuangan Indonesia dengan jangka waktu minimal 3 bulan. Ketentuan ini berlaku bagi hasil barang ekspor di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. DHE SDA wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia melalui rekening khusus pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan/atau bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. Penempatan DHE SDA dalam rekening khusus ini diwajibkan terhadap eksportir yang memiliki DHE SDA dengan nilai ekspor paling sedikit 250.000 dolar AS atau ekuivalennya. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan bahwa penerapan aturan DHE berpotensi memengaruhi fleksibilitas eksportir dalam penggunaan cash flow dari hasil ekspor. Selain itu, dengan potensi normalisasi harga komoditas global yang berlanjut, profitabilitas eksportir akan semakin tertahan akibat margin yang semakin kecil. Normalisasi harga komoditas sendiri mulai berdampak bagi kinerja ekspor Indonesia. Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada Juni 2023 turun -5,08% MoM dan -21,18% YoY menjadi 20,61 miliar dolar AS, antara lain didorong penurunan nilai ekspor bahan bakar mineral (-11,54% MoM). Realisasi tersebut lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan penurunan nilai ekspor sebesar -17,8% YoY. Dari sisi impor, BPS mencatat bahwa Indonesia mengalami penurunan nilai impor sebesar -19,4% MoM dan -18,35% YoY menjadi 17,15 miliar dolar AS pada Juni 2023, lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar -4,2% YoY. Realisasi ini membuat neraca perdagangan Indonesia surplus 3,45 miliar dolar AS pada Juni 2023, melampaui ekspektasi konsensus yang memperkirakan surplus sebesar 1,16 miliar dolar AS sekaligus menandai surplus ke-38 bulan secara berturut-turut. Secara kumulatif, nilai impor Indonesia turun sebesar -6,42% YoY selama 1H23 menjadi 108,73 miliar dolar AS, sementara nilai ekspor turun -8,86% YoY menjadi 128,66 miliar dolar AS. Pelemahan kinerja ekspor tersebut terjadi seiring penurunan harga sejumlah komoditas utama Indonesia selama 1H23. Ke depannya, Pardede memperkirakan bahwa volume ekspor Indonesia akan melambat, yang terindikasi dari perlambatan aktivitas perekonomian di negara mitra dagang utama, misalnya China. China sendiri mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar +6,3% YoY pada 2Q23 (vs. 1Q23: +4,5% YoY), lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan pertumbuhan +7,3% YoY. Pertumbuhan ekonomi China pada 2Q23 sendiri dipengaruhi low base effect pada tahun sebelumnya, ketika China masih menerapkan pembatasan mobilitas secara ketat. Sementara itu, tingkat pengangguran pemuda (16–24 tahun) berada di level 21,3% pada Juni 2023, menandai level tertinggi sepanjang sejarah China. Key Takeaway Penerapan aturan DHE SDA berpotensi meningkatkan supply mata uang dolar AS di dalam negeri, sehingga dapat mendorong stabilitas nilai tukar rupiah ke depannya di tengah penurunan kinerja ekspor. Josua Pardede memperkirakan potensi masuknya likuiditas dolar AS akan berkisar 1–2,25 miliar dolar AS setiap bulannya. Dengan outlook perekonomian global yang dibayangi ketidakpastian, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tetap optimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar +5% pada tahun ini. Di tengah realisasi pertumbuhan ekonomi China tidak sekuat prakiraan, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia berencana memperkuat hubungannya dengan India yang tengah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tinggi sebesar +6,1% YoY pada 1Q23. Optimisme pertumbuhan juga ditopang oleh konsumsi domestik yang berpotensi meningkat pada 2H23, seiring penyelenggaraan pemilu tahun depan. |
|
|
π§ Nilai Kontrak Baru ACST Tumbuh +202% YoY pada 1H23 |
- $ACST: Emiten kontraktor grup Astra International ($ASII), Acset Indonusa, mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar +202,08% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah pada 1H23.
- $HRTA: Presiden Direktur Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan kerja sama ekspor dengan Uni Emirat Arab dan Uni Eropa. Sebelumnya, HRTA telah menandatangani kontrak dengan 3 perusahaan India untuk mengekspor sebanyak 13,5–14,5 ton emas hingga akhir tahun 2023. Simak prospek dan tantangan saham HRTA melalui Mini Unboxing berikut ini!
$JPFA: Japfa Comfeed Indonesia berencana menjual kembali sisa saham treasuri sebanyak 7,36 juta saham pada 1 Agustus–29 September 2023. Saham treasuri tersebut dibeli pada 5 April 2016–5 Oktober 2017.
$ADHI: Adhi Karya mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar +20% YoY menjadi 14 triliun rupiah pada 1H23. Segmen engineering & construction berkontribusi 92% dari nilai kontrak baru, diikuti oleh segmen properti (3%) dan sisanya dari segmen bisnis lainnya. $MEDC: Direktur dan CEO Medco Energi Internasional, Roberto Lorato, membeli 3,37 juta saham MEDC dengan harga 930 rupiah per lembar pada 7–12 Juli 2023. Total nilai transaksi mencapai 3,13 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Roberto di MEDC naik dari 0,55% menjadi 0,56%.
| π€ Aliran Investasi ke Indonesia Makin Tebal, Apa Kabar Properti Industrial? |
Realisasi investasi per 1Q23 tumbuh sebesar +16% YoY menjadi 328,9 triliun rupiah, setara 23,5% dari target 2023. Capaian ini menjadi katalis positif bagi sektor properti industrial, mengingat segmen perumahan, kawasan industri, dan perkantoran konsisten masuk dalam 5 besar segmen yang mendapatkan realisasi investasi terbanyak sejak 2020 dengan rata-rata pertumbuhan +36,03% per tahun. Minat investor asing pun tercermin dari banyaknya korporasi global yang mendirikan berbagai proyek di tanah air. Sebagai imbas positif lanjutan, harga saham 3 emiten properti industrial terbesar di BEI – yakni, SSIA (+60,6% YTD), BEST (+36,1% YTD), dan DMAS (+5,7% YTD) – telah terapresiasi sejak awal tahun. Menariknya, di tengah kenaikan harga saham, valuasi ketiganya masih jauh di bawah rata-rata PBV dalam 10 tahun terakhir.Melalui Mini Unboxing ini, terdapat beberapa insights menarik yang kami bahas: - Berdasarkan jenis industrinya, ada 3 segmen industri yang mendominasi permintaan lahan industri pada 1Q23, yakni manufaktur (36,31%), data center (31,97%), dan farmasi (13,23%).
- Berdasarkan data ketersediaan lahan aktif per 1Q23, terdapat 374 hektare lahan yang dipersiapkan menjadi ready-to-build land sejak 2022 dan didominasi oleh 3 wilayah, yakni Bekasi, Karawang dan Serang.
- Secara rata-rata, wilayah Bogor-Sukabumi tercatat memiliki harga lahan yang tertinggi pada 1Q23 dibandingkan wilayah lainnya. Sementara itu, wilayah dengan maintenance cost bulanan yang paling tinggi adalah Karawang dan Bekasi.
- Perubahan harga lahan di tiap kawasan tergolong lambat sehingga variabel yang harus dioptimalkan oleh para emiten yakni, volume penjualan lahan.
Dengan segala potensi dan tantangan yang harus dihadapi, apakah kenaikan harga saham emiten properti industrial masih bisa berlanjut? Emiten mana yang paling potensial dengan lahan dan kawasan yang dimiliki? Simak selengkapnya di Mini Unboxing Sektor Properti Industrial berikut ini! |
Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (10–14 Juli 2023): Tiongkok: Tingkat inflasi YoY Juni (0% vs Mei 0,2%) Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Juni (127,1 vs Mei 128,3) Indonesia: Penjualan sepeda motor YoY Juni (+66,6% vs Mei +113,4%) Amerika Serikat: Tingkat inflasi YoY Juni (3% vs Mei 4%) Amerika Serikat: Tingkat inflasi inti YoY Juni (4,8% vs Mei 5,3%) Indonesia: Penjualan mobil YoY Juni (+4,6% vs Mei +65,2%) Tiongkok: Neraca perdagangan Juni (surplus US$70,62 miliar vs Mei surplus US$65,81 miliar) Tiongkok: Ekspor YoY Juni (-12,4% vs Mei -7,5%) Tiongkok: Impor YoY Juni (-6,8% vs Mei -4,5%) Amerika Serikat: Indeks Harga Produsen MoM Juni (+0,1% vs Mei -0,4%) Indonesia: Penjualan ritel YoY Mei (-4,5% vs April +1,5%)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Penjualan mobil di Indonesia mencapai 82.581 unit pada Juni 2023 (+0,6% MoM, +4,6% YoY), dengan penjualan low cost green car (LCGC) mencapai 18.772 unit (+13,8% MoM, +5,8% YoY). Secara kumulatif, penjualan mobil di Indonesia mencapai 505.985 unit pada 1H23 (+6,5% YoY), dengan penjualan LCGC mencapai 102.908 unit ( +34% YoY). Adapun 5 brand dengan penjualan tertinggi selama 1H23 adalah Toyota dan Lexus sebanyak 161.448 unit (+7,6% YoY), Daihatsu 99.240 unit (+9,8% YoY), Honda 74.692 unit (+19,3% YoY), Mitsubishi 56.389 unit (-16% YoY), dan Suzuki 41.321 unit (-0,2% YoY). Pakar keamanan siber, Teguh Aprianto, melaporkan bahwa 337 juta data di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah bocor dan dijual di forum hacker. Menanggapi isu ini, Kemendagri mengatakan akan bekerja sama dengan BSSN dan Kemenkominfo untuk menyelidiki laporan tersebut. Presiden Joko Widodo resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada Senin (17/7), menggantikan Johnny G. Plate yang didakwa kasus korupsi. Budi Arie Setiadi merupakan pendiri dan ketua kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo). Sejak 2019, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes-PDTT). Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia ( Amvesindo) mencatat bahwa pendanaan startup di Indonesia turun sebesar -74% YoY pada 1H23 menjadi 707 juta dolar AS untuk 73 startup (vs. 1H22: 2,69 miliar dolar AS untuk 149 startup). CEO BNI Ventures, Eddi Danusaputro, mengatakan bahwa penurunan pendanaan startup disebabkan oleh naiknya biaya modal, valuasi tinggi, dan banyaknya startup yang kurang tangkas untuk menjadi profitable. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat penduduk miskin Indonesia pada Maret 2023 sebesar 9,36% dari total penduduk, menurun -0,21% dibandingkan September 2022 dan menurun -0,18% dibandingkan Maret 2022.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Jangan sampai Bias! Simak Cara Tepat Menghitung Return dalam Investasi |
|
|
| "Namun, metode NAV ini menurut saya sangat mudah diterapkan, simpel, dan tidak perlu mencatat setiap transaksi jual beli saham yang kita lakukan." — Claytonpemmy Dalam menghitung return portofolio, investor umumnya hanya menghitung nominal return dari saham yang diinvestasikan. Namun, pada nyatanya ada beberapa hal lain seperti dividen serta biaya lainnya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan return sehingga jumlah akhir yang didapatkan lebih mencerminkan total return yang didapatkan investor. Melalui tulisannya, Clayton membagikan metodenya dalam menghitung return portofolio miliknya dengan memasukkan semua biaya yang selama ini sering diabaikan kebanyakan investor. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya di sini! |
|
| Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar