πΌ Anak Usaha TOWR Dirumorkan Incar Aset Fiber Optik LINK |
Daily Market Performance π |
|
|
DealStreetAsia melaporkan bahwa anak usaha Sarana Menara Nusantara ($TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), berencana mengakuisisi sebagian saham bisnis fiber optik milik Link Net ($LINK) dengan nilai ~400 juta dolar AS. Selain Protelindo, grup Sinar Mas dan perusahaan investasi global bernama I Squared Capital juga dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi sebagian saham bisnis fiber optik LINK. Narasumber DealStreetAsia mengatakan bahwa LINK telah menunjuk UBS sebagai penasihat keuangan dan transaksi ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2024. Sebelumnya, Bloomberg melaporkan pada Januari 2024 bahwa LINK sedang menjajaki penjualan sebagian saham di bisnis fiber optiknya senilai 500 juta dolar AS untuk mendanai keperluan ekspansi. Per 2023, LINK memiliki fiber optik sepanjang 26.911 km dan jaringan kabel coaxial sepanjang 16.344 km. LINK, Sinar Mas, dan I Squared Capital menolak berkomentar terkait isu ini. Sementara itu, UBS dan Protelindo belum memberikan tanggapan. Dalam berita yang lain, DealStreetAsia juga melaporkan bahwa Indosat ($ISAT) sedang mempertimbangkan opsi untuk menjual aset fiber optiknya senilai 1,5–2 miliar dolar AS, dengan Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL), Protelindo, dan XL Axiata ($EXCL) dikabarkan tertarik atas aset tersebut. Sebelumnya, Reuters melaporkan pada Maret 2024 bahwa ISAT sedang menjajaki penjualan sebagian saham di bisnis fiber optiknya senilai 1 miliar dolar AS dan telah menunjuk Citigroup sebagai penasihat keuangannya. Berdasarkan laporan Kontan pada Desember 2023, ISAT memiliki jaringan fiber optik sepanjang 80.000 km. |
Key Takeaway Kami menilai bahwa pembelian aset fiber optik oleh perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi – seperti TOWR, MTEL, atau $TBIG – sejalan dengan tren restrukturisasi industri secara umum, di mana perusahaan infrastruktur akan berfokus kepada aset fisik yang membutuhkan capex besar. Sementara itu, perusahaan operator telekomunikasi – seperti ISAT, EXCL, dan $TLKM – akan berfokus pada layanan jasa dengan bisnis model yang lebih asset light dengan menyewa infrastruktur dari pihak ketiga. Meski demikian, kami masih perlu memonitor informasi tambahan mengenai rincian transaksi untuk dapat menilai dampak positif atau negatif dari aksi korporasi ini bagi perusahaan yang terlibat. |
|
| π€ BREN Ubah Perjanjian Kredit, Bunga Lebih Kecil |
- $BREN: Barito Renewables Energy mengumumkan perubahan perjanjian atas fasilitas kredit senilai 655 juta dolar AS antara anak usahanya, Star Energy Group Holdings Pte. Ltd., dengan Bangkok Bank. Setelah transaksi ini, bunga fasilitas pinjaman yang diterima Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. turun dari 4,4% di atas SOFR menjadi 2,5% di atas SOFR. Jangka waktu pinjaman juga diperpanjang dari 14 Desember 2027 menjadi 30 Agustus 2029.
- $KARW: Meratus Jasa Prima mengumumkan kerja sama dengan perusahaan pelayaran Mediterranean Shipping Company (MSC) untuk memfasilitasi perdagangan internasional di wilayah Indonesia dan Asia–Pasifik. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan anak usaha KARW, Terminal OJA, sebesar 30%. KARW menyebut bahwa kapal MSC Elisabeth III, salah satu kapal dari layanan kerja sama ini, akan berangkat dari Terminal OJA pada Kamis (5/9).
- $IMPC: Pemegang saham Impack Pratama Industri, PT Harimas Tunggal Perkasa, membeli 150 juta saham IMPC dengan harga rata–rata 336 rupiah per lembar pada 3 September 2024. Total nilai transaksi mencapai 50,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Harimas Tunggal Perkasa di IMPC naik dari 43,85% menjadi 44,13%.
- $FAPA: Pengendali FAP Agri, Prinsep Management Limited, menjual 9,4 juta saham FAPA dengan harga rata–rata 5.300 rupiah per lembar pada 2 September 2024. Total nilai transaksi mencapai 50 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Prinsep Management Limited di FAPA turun dari 75,35% menjadi 75,09%.
- $AKRA: Pengendali AKR Corporindo, PT Arthakencana Rayatama, membeli 10,3 juta saham AKRA dengan harga rata–rata 1.477,7 rupiah per lembar pada 30 Agustus 2024 hingga 3 September 2024. Total nilai transaksi mencapai 15,3 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Arthakencana Rayatama di AKRA naik dari 62,84% menjadi 62,89%.
- $LABA: Pengendali Green Power Group, PT Nev Stored Energy, mengumumkan rencana penawaran tender wajib hingga ~303,4 juta (27,5%) saham LABA dengan harga 121 rupiah per lembar. Harga tersebut lebih rendah -84,4% dari harga penutupan LABA per Kamis (5/9). Masa penawaran berlangsung pada 5 September–4 Oktober 2024. Aksi korporasi ini dilakukan setelah PT Nev Stored Energy mengakuisisi 50,75% saham LABA pada Mei 2024.
- $MYOR: Direktur Utama Mayora Indah, Andre Sukendra Atmadja, membeli 196.400 saham MYOR dengan harga rata–rata 2.633 rupiah per lembar pada 30 Agustus–2 September 2024. Total nilai transaksi mencapai ~517 juta rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Andre Sukendra Atmadja di MYOR naik dari 0,018% menjadi 0,019%.
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, mengatakan bahwa pemerintah berencana menurunkan tarif bea ekspor CPO untuk meningkatkan daya saing terhadap minyak nabati pesaing dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, Dida menyebut bahwa pemerintah juga akan menyederhanakan pengelompokan tarif ekspor CPO yang baru. Berdasarkan regulasi saat ini, bea ekspor CPO terdiri atas 17 kategori tarif yang bekisar antara 55–240 dolar AS per ton, tergantung pada harga CPO global. Reuters melaporkan bahwa OPEC+ tengah membahas kemungkinan untuk menunda peningkatan produksi minyak sebanyak 180.000 barel per hari yang dijadwalkan akan dimulai pada Oktober 2024. Langkah ini dipertimbangkan setelah harga minyak mencapai titik terendah dalam 9 bulan terakhir seiring kekhawatiran atas pelemahan ekonomi global, khususnya data ekonomi yang lemah dari China selaku importir minyak terbesar di dunia. Biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa jumlah lowongan pekerjaan di AS turun sebanyak 237.000 menjadi 7,67 juta pada Juli 2024 (vs. Juni 2024: 7,91 juta), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di level 8,1 juta sekaligus menandai level terendah sejak Januari 2021. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan peraturan terkait program pensiun wajib pekerja. Regulasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan replacement ratio pekerja yang saat ini masih berada di level 10–15%, lebih rendah dibandingkan rekomendasi dari Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) yang menetapkan nilai replacement ratio setidaknya 40% dari penghasilan terakhir pekerja. Ogi menyebut program iuran wajib tersebut berbeda dengan BPJS Ketenagakerjaan, dengan pihak penyelenggara juga bukan dari BPJS Ketenagakerjaan. Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, mengatakan bahwa pemerintah memperkirakan harga nikel akan stabil di kisaran 15.000–16.000 dolar AS per ton dalam jangka pendek hingga menengah. Septian juga menyebut bahwa pemerintah akan mengumpulkan industri nikel untuk membahas masalah seputar pasokan limonit yang menurun seiring ekspansi pertambangan nikel. Selain itu, Septian mengatakan bahwa pemerintah juga tengah mempertimbangkan opsi untuk memperpanjang tax holiday pada proyek nikel, tetapi dengan tarif yang lebih tinggi seiring persiapan Indonesia untuk mengimplementasikan pajak perusahaan minimum global sebesar 15%. SKK Migas mencatat bahwa realisasi pengeboran sumur pengembangan migas mencapai 545 sumur per 8M24, setara 58,48% dari target 2024, dengan nilai investasi sebesar 1,27 miliar dolar AS. Sementara itu, realisasi pengeboran sumur eksplorasi mencapai 25 sumur per 8M24, setara 52,08% dari target 2024, dengan nilai investasi mencapai 469 juta dolar AS. Ekonom senior dari Universitas Indonesia dan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, meninggal dunia di usia 65 tahun pada Kamis (5/9). |
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Karakteristik Saham yang Harganya Naik dalam Jangka Panjang ala Parahitairawan |
|
|
| "Selalu ada kemungkinan kinerja di masa depan bisa jadi berbeda dengan hasil backtracking. Oleh karenanya, hasil backtracking ini bagi saya lebih seperti referensi tambahan dan bukan menjadi penentu pengambilan keputusan untuk jual atau beli."- parahitairawan Sebagai investor yang sudah lebih dari 20 tahun di bursa, salah satu hal yang biasanya Parahitairawan lakukan dalam memilih saham yang untuk investasi adalah dengan backtracking terhadap saham-saham yang harganya naik secara konsisten, setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Lebih lengkap, ia juga menambahkan syarat CAGR > 10% selama 10 tahun terakhir dan sudah IPO pada tahun 2013. Dari sini ditemukan setidaknya 76 saham yang potential. Lantas langkah apa selanjutnya yang mesti dilakukan guna mengkurasi saham-saham tersebut? Simak selengkapnya dalam tulisan Parahitairawan berikut ini!
|
|
|
| Unboxing | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
| |
Komentar
Posting Komentar