π² Pemerintah Ambil Kembali ANTM, TINS & PTBA dari Inalum |
Daily Market Performance π |
|
|
Pemerintah resmi mengurangi penyertaan modal di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 45 dan 46 Tahun 2022. Kedua peraturan tersebut ditetapkan dalam rangka pemisahan operasional bisnis (split off) antara fungsi operasional Inalum dan holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID). Melalui PP 45/2022, pemerintah akan mengambil kembali saham milik negara di 3 BUMN, yakni Aneka Tambang ($ANTM), Timah ($TINS), dan Bukit Asam ($PTBA), yang dulu ditambahkan ke Inalum. Pengambilan tersebut dilaksanakan melalui pengurangan penyertaan modal negara pada Inalum senilai 48,7 triliun rupiah, yang terdiri dari: - 15,62 miliar (65%) saham Aneka Tambang (ANTM)
- 4,84 miliar (65%) saham Timah (TINS)
- 7,49 miliar (65,02%) saham Bukit Asam (PTBA)
- 21.300 (5,62%) saham PT Freeport Indonesia (PTFI)
Sementara itu, melalui PP 46/2022, pemerintah akan melakukan penyertaan modal negara untuk pendirian perusahaan perseroan di bidang pertambangan. Penyertaan modal tersebut berasal dari pengalihan saham milik negara di ANTM, TINS, PTBA, dan PTFI yang diambil dari Inalum.
Sebelumnya, Inalum menjadi perusahaan holding BUMN pertambangan sejak 27 November 2017, dengan menggabungkan saham milik pemerintah di ANTM, PTBA, TINS, dan PTFI. Pada 17 Agustus 2019, holding tersebut resmi berganti nama menjadi MIND ID, di mana Inalum memiliki 2 fungsi sebagai perusahaan holding dan sebagai pelaksana operasional peleburan aluminium.
Key Takeaway Penerbitan PP 45 dan 46 tersebut membuat status ANTM, TINS, dan PTBA kembali menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kedua peraturan tersebut juga merupakan salah satu rangkaian dalam tahap akhir pembentukan holding industri pertambangan, dengan MIND ID akan bertindak sebagai strategic holding company. Setelah split off ini, Inalum akan tetap menjadi bagian dari MIND ID, tetapi fungsinya hanya akan berfokus pada pengoperasian smelter aluminium dan pengembangan hilirisasi rantai nilai aluminium. Pemerintah sendiri melalui PP 46/2022 akan membentuk perusahaan persero baru sebagai holding MIND ID. |
|
|
π Habis Rights Issue, MITI Punya Pengendali Baru |
-
$MITI: PT Inti Bina Utama (IBU) menjadi pemegang saham pengendali baru di Mitra Investindo, emiten yang bergerak di bidang pelayaran, setelah pengendali sebelumnya, PT Prime Asia Capital (PAC), menyerahkan hak pengendalian. Dalam rights issue MITI, IBU mengambil 1,07 miliar (30,63%) saham yang menjadi hak PAC dengan harga 165 rupiah per saham atau senilai total 178 miliar rupiah. PAC sendiri memiliki 48,07% saham MITI setelah rights issue dan merupakan cucu usaha IBU. Akibat perubahan pengendalian tersebut, IBU akan melaksanakan penawaran tender wajib atas saham MITI yang dimiliki publik.
$INDY: Indika Energy telah membeli kembali sebagian surat utang yang akan jatuh tempo pada 2024 dan 2025. Sebagai rincian, INDY membeli kembali 10,5 juta dolar AS atau 1,83% nilai pokok awal surat utang 2024 dan 30,94 juta dolar AS atau 4,58% nilai pokok awal surat utang 2025. Setelah buyback ini, jumlah terutang dari surat utang 2024 dan 2025 masing-masing tersisa 322,87 juta dolar AS dan 567,93 juta dolar AS. $ADHI: Adhi Karya memperoleh kontrak baru senilai 493,7 miliar rupiah untuk proyek konstruksi rumah tapak kedinasan beserta fasilitas penunjangnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara. Dalam proyek yang direncanakan selesai pada 2024 ini, ADHI menjadi kontraktor utama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO). $PPRE: PP Presisi mendapatkan kontrak jasa tambang nikel senilai 1,8 triliun rupiah untuk proyek Weda Bay Nikel di Halmahera. Dengan tambahan kontrak baru tersebut, PPRE mencatat nilai kontrak baru sebesar 5 triliun rupiah selama 11M22, setara dengan 86 persen dari target 2022 sebesar 5,9 triliun rupiah. $ERAA: Erajaya Swasembada mengumumkan telah melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 43,28 juta lembar pada 8 September–7 Desember 2022. Pembelian dilakukan dengan harga rata-rata 428,25 rupiah per saham, sehingga nilai total buyback tersebut mencapai 19,28 miliar rupiah. Dengan demikian, sisa dana buyback mencapai 280,72 miliar rupiah dari alokasi sebesar 300 miliar rupiah.
|
Beberapa perusahaan susu UHT dan yogurt telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya: - $CMRY: Laba bersih produsen yogurt dan susu Cimory tumbuh +23,4% YoY menjadi 297 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +44,7%, tetapi beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+68,6%) sehingga GPM turun menjadi 40,9% (3Q21: 49,3%).
Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih Cimory tumbuh +45,1% YoY menjadi 879 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +75,9% menjadi 4,76 triliun rupiah, didorong produk olahan susu (+51%) dan makanan konsumsi (+125%).
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+96,4%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku dan kemasan (+113%). Hal ini mendorong laba kotor tumbuh +54,1%, tetapi GPM turun menjadi 42,5% (9M21: 48,5%). (IDX)
Pendapatan 9M22 CMRY telah mencapai 73,4% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 76,2% dari estimasi sebesar 1,15 triliun rupiah.
- $ULTJ: Laba bersih produsen susu Ultra Milk dan Teh Kotak turun -9,4% YoY menjadi 227 miliar rupiah pada 3Q22. Meskipun penjualan tumbuh +14,8%, kenaikan lebih tinggi pada beban pokok penjualan (+24,3%) menggerus laba kotor (-3% YoY). Selain itu, total beban usaha naik +37,2%.
Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih Ultrajaya turun -8,3% YoY menjadi 835 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +18,5% menjadi 5,7 triliun rupiah. Namun, beban pokok penjualan meningkat lebih tinggi (+23,4%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku (+30,6%). Hal ini mendorong laba kotor tumbuh lebih moderat (+9,5%) dan GPM turun menjadi 32,7% (9M21: 35,4%). Selain itu, total beban usaha naik +28,6%. (IDX)
|
Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (5-9 Desember 2022): Amerika Serikat: Neraca perdagangan Oktober (defisit US$78,2 miliar vs September defisit US$74,1 miliar) Tiongkok: Neraca perdagangan November (surplus US$69,84 miliar vs Oktober surplus US$85,15 miliar) Tiongkok: Ekspor YoY November (-8,7% vs Oktober -0,3%) Tiongkok: Impor YoY November (-10,6% vs Oktober -0,7%) Indonesia: Cadangan devisa November (US$134 miliar vs Oktober US$130,2 miliar) Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen November (119,1 vs Oktober 120,3) Tiongkok: Tingkat inflasi YoY November (1,6% vs Oktober 2,1%) Indonesia: Penjualan ritel YoY Oktober (+3,7% vs September +4,6%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (12-16 Desember 2022): $HRUM: 75,1 rupiah/lembar (Cum date: 13 Desember) $BFIN: 28 rupiah/lembar (Cum date: 14 Desember) $TOWR: 6 rupiah/lembar (Cum date: 14 Desember) $DOID: rasio dividen akan diumumkan saat recording date pada 19 Desember 2022 (Cum date: 15 Desember) $TSPC: 25 rupiah/lembar (Cum date: 16 Desember)
Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (12-16 Desember 2022): -
$GIAA: dengan perbandingan 10.000.000 : 24.418.256 di harga 196 rupiah/lembar (Cum date: 12 Desember) $SMGR: dengan perbandingan 100.000.000 : 14.266.416 di harga 6.600 rupiah/lembar (Cum date: 12 Desember) $BRIS: dengan perbandingan 90.000 : 10.941 di harga 1.000 rupiah/lembar (Cum date: 13 Desember) $BVIC: dengan perbandingan 100 : 38 di harga 150 rupiah/lembar (Cum date: 13 Desember) $OMRE*: dengan perbandingan 125 : 86 di harga 500 rupiah/lembar (Cum date: 13 Desember) $EXCL: dengan perbandingan 25.000 : 5.633 di harga 2.080 rupiah/lembar (Cum date: 14 Desember)
*Jadwal sementara berdasarkan prospektus awal yang belum masuk ke situs web KSEI. Jadwal dapat berubah jika proses rights issue mundur. |
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | - Gaikindo mencatat 91.086 unit penjualan wholesales mobil pada November 2022 (-2,3% MoM, +4,2% YoY). Selama 11M22, penjualan wholesales mobil mencapai 942.499 unit (+19,2% YoY). Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor domestik mencapai 588.269 unit pada November 2022 (+26,9% YoY, +9,4% MoM). Selama 11M22, penjualan motor domestik mencapai 4,7 juta unit (+1,5% YoY).
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) mencapai 186,8 triliun rupiah selama 11M22, tumbuh +15,5% YoY. Jumlah tersebut setara dengan 89% dari target 2022 sebesar 209,9 triliun rupiah. Matahari Department Store ($LPPF) membuka 2 gerai baru di Manado, Sulawesi Utara dan Kendari, Sulawesi Tenggara. LPPF masih akan membuka 2 gerai lagi pada Desember 2022, masing-masing di Jakarta Timur dan Gresik. Dengan demikian, total gerai LPPF pada akhir 2022 akan mencapai 148. LPPF berencana membuka 12–15 gerai baru pada 2023. Pelita Samudera Shipping ($PSSI) berganti nama menjadi IMC Pelita Logistik. PSSI menyebut bahwa nama baru tersebut dapat mencerminkan ruang lingkup usaha yang lebih luas, karena perseroan memiliki banyak diversifikasi bisnis di bidang logistik. Perubahan nama dan logo rencananya akan efektif pada Maret 2023.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π€ Investasi Hold Forever, Baik atau Buruk? |
|
|
| "Saya berkesimpulan, pada dasarnya para investor besar tidak ada yang mengajarkan untuk secara kaku mengimplementasikan strategy hold forever."— erlanggasd Dalam investasi, selama emiten memberikan kita keuntungan dividen dan capital gain secara konsisten, rasanya tidak ada alasan untuk menjual saham emiten tersebut. Tak heran, beberapa investor lebih memilih untuk "hold forever" saham yang mereka yakini punya prospek jangka panjang. Namun, apakah prinsip "hold forever investing" ini tepat untuk diadaptasi oleh semua investor? Saham seperti apa saja sih yang bisa dipertimbangkan untuk dimiliki selama-lamanya? Temukan jawaban selengkapnya pada tulisan Erlanggasd berikut ini! |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar