πΏ Mohon Perhatian, Cinema XXI Dikabarkan Akan IPO di Bursa |
Daily Market Performance π |
|
|
Operator jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya (NSR), dikabarkan sedang mempertimbangkan rencana untuk IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut laporan Bloomberg, NSR menargetkan dana segar antara 500 juta hingga 1,1 miliar dolar AS atau setara dengan 7,8—17,2 triliun rupiah melalui IPO. Meski demikian, hingga kini NSR belum mengumumkan secara resmi terkait rencana IPO tersebut. Perwakilan NSR juga belum berkomentar terkait kabar tersebut, menurut laporan Bloomberg. Sebagai informasi, NSR didirikan oleh Sudwikatmono pada 1987 yang kemudian dilepas ke Benny Suherman dan Harris Lesmana pada 1999. Perusahaan tersebut sempat disuntik dana sebesar 265 juta dolar AS oleh sovereign wealth fund asal Singapura, The Government of Singapore Investment Corporation (GIC), pada Desember 2016. Perkembangan bisnis NSR tergolong cukup agresif. Pada 2016, NSR hanya memiliki 864 layar di 157 bioskop. Per Januari 2021, jumlahnya melonjak menjadi 1.216 layar di 226 bioskop. Bloomberg menyebut bahwa NSR menargetkan untuk memiliki 2.000 layar dalam 5 tahun ke depan. Key Takeaway Kabar rencana IPO NSR muncul di tengah pemulihan industri hiburan pasca-pandemi, khususnya bioskop. Hal ini terlihat dari data jumlah penonton terhadap 3 film Indonesia peringkat teratas yang melesat menjadi 21,4 juta pada 2022. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata 2018 hingga 2021 sebesar 7,9 juta penonton atau pada 2021 yang hanya 2,6 juta penonton. Jika nantinya NSR melantai di BEI dengan target dana 1,1 miliar dolar AS, IPO tersebut akan menjadi yang terbesar ketiga setelah Bukalapak.com ($BUKA) yang meraup 21,9 triliun rupiah dan Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL) yang mencapai 18,7 triliun rupiah. Saat ini, emiten pengelola bioskop di BEI hanya diwakilkan oleh PT Graha Layar Prima ($BLTZ), yang merupakan pengelola bioskop CGV. Per 31 Desember 2021, BLTZ mengelola 68 bioskop dengan jumlah layar sebanyak 395. Sementara itu, per 9M22, nilai aset BLTZ mencapai 2,5 triliun rupiah dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar 1,5 triliun rupiah. |
|
|
πΈ BGTG Gelar Right Issue Maksimal 7,5 Miliar Lembar Saham |
- $BGTG: Bank Ganesha mengumumkan jadwal cum rights pelaksanaan rights issue pada 8 Desember 2022, mundur dari jadwal sebelumnya pada 5 Desember 2022. BGTG sendiri akan menggelar right issue maksimum 7,5 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan 120 rupiah per lembar atau senilai total 900 miliar rupiah dari aksi korporasi ini. Rights issue ini memiliki rasio 5.000.000 : 2.276.729 dengan efek dilusi maksimum 31,29%. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.
$POWR: Cikarang Listrindo membagikan dividen interim tahun buku 2022 sebesar 390,2 miliar rupiah atau 24,72 rupiah per lembar saham. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Desember 2022, dengan pembayaran pada 21 Desember 2022. Mengacu harga saham POWR pada penutupan bursa hari ini di 700 per lembar, maka indikasi dividend yield interim ini mencapai 3,53%.
- $AMRT: Sumber Alfaria Trijaya, emiten pengelola gerai Alfamart, berencana membuka 800-1.000 gerai baru pada 2023, khususnya di luar Pulau Jawa. Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi gerai baru selama 9M22 yang telah mencapai 1.000 gerai. Sementara itu, manajemen AMRT menargetkan pertumbuhan kinerja moderat sebesar +10% YoY pada 2023, serupa dengan target 2022.
$BINA: Salah satu pemegang saham Bank Ina Perdana, PT Philadel Terra Lestari, menjual 1,28 juta lembar saham BINA dengan harga yang tidak diungkap, menurut data KSEI per 29 November 2022. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Philadel Terra Lestari di BINA turun dari 5,79% menjadi 5,76%. $KDTN: Puri Sentul Permai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Swiss-Belhotel International untuk bekerja sama mengelola dan mengembangkan bisnis Kedaton 8 Hotel Xpress di rest area. Hotel tersebut dibangun di rest area KM 166 dan KM 164 Tol Cikopo–Palimanan, dengan target mulai operasional pada Juni 2023 (KM 166) dan Agustus 2023 (KM 164).
|
Beberapa perusahaan di bidang ritel berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya: - $ACES: Ace Hardware mencatatkan laba bersih senilai 109 miliar rupiah pada 3Q22, meningkat sebesar +138,1% YoY. Hal ini didukung oleh peningkatan penjualan sebesar +22,2% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah. Selain itu, meskipun beban pokok penjualan meningkat +26,8% YoY, total beban usaha naik relatif moderat (+6,6% YoY).
Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih tumbuh +23%. Meskipun penjualan turun -5,6%, total beban usaha turun lebih dalam (-9,3%).
Secara kumulatif hingga 9M22, ACES berhasil membukukan laba bersih sebesar 352 miliar rupiah, meningkat +8,9% YoY. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +4,3% YoY menjadi 4,9 triliun rupiah, dengan segmen produk perbaikan rumah tumbuh +6,7% dan produk mainan +9,2%, sedangkan produk gaya hidup relatif flat. Same store sales growth (SSSG) tercatat meningkat +1,8% YoY. Di sisi lain, beban usaha naik lebih moderat (+1,5% YoY). (IDX)
Penjualan 9M22 Ace Hardware telah mencapai 72,4% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 63,8% dari estimasi sebesar 552 miliar rupiah.
- $RALS: Ramayana Lestari Sentosa membukukan laba bersih sebesar 12 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi sebesar 35 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +109,2% YoY menjadi 547 miliar rupiah. Dari sisi biaya, beban pokok penjualan meningkat sebesar +120,8% YoY, sedangkan total beban usaha naik lebih moderat sebesar +30,6% YoY.
Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih turun -95,3% akibat penjualan turun -56,5%. Hal ini disebabkan efek musiman (seasonality) periode Ramadan dan Idulfitri yang mendorong tingginya kinerja pada 2Q22.
Secara kumulatif hingga 9M22, RALS membukukan laba bersih 298 miliar rupiah, meningkat +190% YoY. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +21,5% YoY menjadi 2,4 triliun rupiah, sementara beban pokok penjualan (+12,9% YoY) dan total beban usaha (+2,5% YoY) meningkat lebih moderat. (IDX)
Penjualan 9M22 RALS memenuhi 68% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 3,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 93,7% dari estimasi sebesar 318 miliar rupiah.
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan bahwa Harga Batubara Acuan (HBA) periode Desember 2022 sebesar 281,48 dolar AS per ton, turun -8,67% MoM. Kementerian ESDM menyebut bahwa penurunan HBA ini disebabkan oleh rencana India menurunkan kapasitas PLTU dan permintaan batu bara China yang tertekan akibat kebijakan Zero Covid. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian untuk beberapa indeks ESG. Daftar terbaru ini akan berlaku mulai Desember 2022 hingga Mei 2023. Perubahan tersebut antara lain: Bisnis melaporkan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menargetkan peraturan terkait pembebasan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku impor baterai lithium dapat diimplementasikan pada 2023. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri baterai dan kendaraan listrik dalam negeri.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Memahami The Greater Fool Theory |
|
|
| "Greater Fools Theory only happens when your investment is looking for someone fool after you. Investment is not as Fool as that"— MichaelYeoh The Greater Fool Theory merupakan sebuah istilah yang dicetuskan oleh penulis Amerika bernama Aaron Sorokin. Dalam ekonomi, teori ini menjelaskan bagaimana seseorang akan mendapat keuntungan jika ada yang membeli lebih mahal dari dirinya. Kasarnya, kita berpotensi mendapat keuntungan dari kerugian atau kesalahan orang lain. Lantas yang jadi pertanyaannya sekarang, apakah bursa saham termasuk Greater Fool Theory? Michaelyeoh menjawab pertanyaan ini secara rinci pada tulisan terbarunya. Selengkapnya, bisa kamu baca di sini! |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar