Berikut adalah Hal-hal Penting yang Terjadi Sepanjang 2023
Tahun 2023 ditandai dengan normalisasi harga komoditas dari supercycle-nya di 2022, masih tingginya suku bunga secara global, mulai menurunnya inflasi dan ketegangan geopolitik yang meningkat. Dari dalam negeri, pemulihan lanjutan ekonomi ke level pra-pandemi memberikan keseimbangan dari menurunnya neraca dagang sehingga pertumbuhan ekonomi masih terjaga di level 5%. Mari kita tinjau kembali rangkaian peristiwa penting di tahun 2023!
JANUARI
17 : PDB China tumbuh sebesar +3% selama 2022, lebih rendah dibandingkan target +5,5%.
19 : Bank Indonesia menaikkan BI7DRRR sebesar 25 bps menjadi 5,75%.
FEBRUARI
2 : The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke rentang 4,5–4,75%.
6 : PDB Indonesia tumbuh +5,31% pada 2022, tertinggi sejak 2013.
MARET
10 : Sillicon Valley Bank (SVB) dinyatakan kolaps dan ditutup oleh Federal Deposit Insurance Corporation.
20 : UBS akuisisi Credit Suisse untuk mencegah kejatuhan sistem perbankan global.
24 : The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,75–5%.
APRIL
3 : OPEC+ mengurangi produksi minyak sebesar 1,16 juta barel/hari mulai dari Mei 2023 s.d. akhir 2023.
28 : Ekonomi AS hanya tumbuh +1,1% YoY pada 1Q23, terlemah sejak 2Q22.
MEI
4 : The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar +25 bps ke rentang 5–5,25%.
15 : BPS mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia surplus 3,94 miliar dolar AS pada April 2023.
29 : Peningkatan pagu utang AS untuk menghindari potensi gagal bayar.
JUNI
12 : BEI resmi terapkan papan pemantauan khusus.
13 : Bank sentral China memangkas suku bunga sebesar 10 bps menjadi 1,9%, pertama sejak Aug 2022.
15 : The Fed menahan suku bunga acuan di rentang 5–5,25%.
19 : Pemerintah naikan batas harga rumah subsidi bebas PPN.
JULI
13: Inflasi AS turun ke level 3% YoY pada Juni 2023, terendah sejak Maret 2021.
21: Realisasi investasi di Indonesia 2Q23 tumbuh +6,3% QoQ dan +15,7% YoY menjadi Rp349,8 triliun.
27: The Fed menaikkan suku bunga acuan ke rentang 5,25–5,50%.
AGUSTUS
2 : OJK resmi menerbitkan peraturan perdagangan bursa karbon.
7 : PDB Indonesia tumbuh +3,86% QoQ dan +5,17% YoY pada 2Q23.
22 : Kementerian ESDM kembali merevisi formula perhitungan Harga Batubara Acuan (HBA).
24 : BI resmi menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
SEPTEMBER
18 : OJK resmi menerbitkan izin usaha penyelenggara bursa karbon kepada BEI.
21 : Groundbreaking pembangunan Hotel Nusantara di IKN dengan modal sebesar Rp20 triliun.
26 : Peluncuran bursa karbon di Indonesia.
27 : Praktik social commerce resmi dilarang Indonesia. E-commerce juga dilarang menjual produk impor dengan harga di bawah 100 dolar AS.
OKTOBER
2 : Inflasi Indonesia pada September 2023 turun signifikan ke level 2,28% YoY, utamanya dipengaruhi oleh high base effect.
9 : Harga minyak menguat +2,9% ke 86,9 dolar AS per barel didorong oleh kekhawatiran eskalasi konflik di Timur Tengah.
18 : PDB China tumbuh +1,3% QoQ dan +4,9% YoY pada 3Q23.
19 : BI memutuskan untuk menaikkan BI7DRR menjadi 6%, di luar ekspektasi konsensus.
NOVEMBER
2 : Per 9M23, kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia naik +143,41% YoY menjadi 8,51 juta.
6 : PDB Indonesia tumbuh +1,6% QoQ dan +4,94% YoY pada 3Q23.
13 : Moody's menurunkan outlook peringkat kredit AS dari 'stabil' menjadi 'negatif'.
28 : Kampanye pemilu 2024 resmi dimulai, dan akan berlangsung selama 75 hari hingga 10 Februari 2024.
DESEMBER
1 : OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari.
4 : Harga emas mencetak rekor all-time high di level 2.148 dolar AS per ounce dalam perdagangan secara intraday.
14 : The Fed menahan tingkat suku bunga acuan di rentang 5,25–5,5% dan mengindikasikan pemangkasan suku bunga sebanyak 3x pada tahun 2024.
Komentar
Posting Komentar