πΉ The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 75 bps |
Daily Market Performance π |
|
|
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps (0,75%) ke rentang 2,25%-2,5%. Ini merupakan kenaikan yang ke-4 secara beruntun, sekaligus menjadi rekor kenaikan 75 bps secara berturut-turut. Kepala The Fed, Jerome Powell, menjelaskan bahwa langkah agresif ini diambil untuk menekan inflasi. Amerika Serikat telah mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 9,1% pada Juni 2022, yang merupakan level tertinggi sejak 1980-an. Angka tersebut jauh di atas target inflasi di level 2%. Powell juga menampik bahwa Amerika Serikat tengah berada di jurang resesi karena penyerapan tenaga kerja masih kuat. Pada Juni 2022, Amerika Serikat mencatat tambahan 372 ribu tenaga kerja baru, lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar di level 250 ribu. Dengan demikian, total tenaga kerja baru di Amerika Serikat mencapai 2,7 juta pada 1H22. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat terkontraksi -1,6% pada 1Q22. Sementara itu, pasar memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan +0,3% pada 2Q22. Jika prediksi tersebut tepat, Amerika Serikat terhindar dari resesi, meski mengalami perlambatan ekonomi. Key Takeaway Powell menyebut bahwa pihaknya akan melihat data yang masuk pada Juli dan Agustus untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan berikutnya. Sementara itu, pelaku pasar memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut sebesar 50 bps pada September. Keputusan The Fed menaikkan suku bunga 75 bps sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada Rabu (27/7), indeks Dow Jones ditutup naik +1,37% dan S&P500 (+2,62%) kembali ditutup diatas level 4.000. Sementara itu, indeks Nasdaq melonjak +4,06%, yang merupakan kenaikan harian tertinggi sejak April 2020. |
|
|
π° KRAS dan Posco Rencana Investasi US$3,5 Miliar |
$KRAS: Krakatau Steel dan Posco Holdings, produsen baja asal Korea Selatan, berencana untuk berinvestasi senilai 3,5 miliar dolar AS (~52,5 triliun rupiah) dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Kerja sama yang juga melibatkan Kementerian Investasi/BKPM ini akan dimulai pada 2023. Selain peningkatan produksi, kerjasama ini juga bertujuan untuk peningkatan produksi baja bagi kendaraan listrik dan memfasilitasi proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). - $MEDC: Medco Energi Internasional memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 35 juta dolar AS (~525 miliar rupiah atau 21 rupiah per lembar). Jumlah ini setara dengan 74,5% dari laba bersih tahun buku 2021 sebesar 47,01 juta dolar AS. Ini merupakan pertama kalinya MEDC membagikan dividen sejak 2015. Mengacu kepada penutupan hari ini 615 rupiah, maka dividend yield perusahaan sebesar 3,4%.
$BBCA: Bank Central Asia menaikkan target penyaluran kredit tahun 2022 dari sebelumnya di kisaran 6%-8% menjadi 10%. Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, menyebut bahwa siklus permintaan kredit akan terus meningkat pada Q3 dan Q4. Pada 1H22, penyaluran kredit BBCA mencapai 675,4 triliun (+13,8% YoY).
- $WSKT: Waskita Karya, melalui anak usahanya yaitu Waskita Toll Road (WTR), melakukan penambahan modal ke PT Trans Jabar Tol (TJT) sebesar 53,54 miliar rupiah (setara dengan 107.090 lembar saham). Penambahan modal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan di TJT. Waskita Toll Road sendiri merupakan pemilik atas 99,9% saham TJT.
$BMTR: Direktur Utama Global Mediacom, Hary Tanoesoedibjo, menyebut bahwa BMTR berencana merger dengan $MNCN pada 2023. Hal ini ia sampaikan dalam RUPS perseroan, Kamis (28/7). Jika merger ini terjadi, entitas yang akan bertahan listing di bursa adalah BMTR. Dengan demikian, BMTR langsung memiliki bisnis televisi, digital media melalui $MSIN dan bisnis OTT melalui $IPTV.
|
Selama semester I/2022, Unilever Indonesia ($UNVR) mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya: $UNVR: Unilever Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +4,5% YoY menjadi 1,4 triliun rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +7,4% menjadi 10,6 triliun rupiah, tetapi beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+10,2%) sehingga laba kotor tumbuh lebih rendah dari penjualan (+4,5%). Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih Unilever tumbuh +12,6% YoY menjadi 3,4 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +6,4% menjadi 21,5 triliun rupiah, didorong oleh kenaikan harga jual (underlying price growth/UPG) sebesar +12,3%, sedangkan volume (underlying volume growth/UVG) turun -4,9%. Menurut segmen, home and personal care tumbuh +5,5% dan foods and refreshment tumbuh +8,1%. Di sisi lain, beban pokok penjualan naik +12,0%, salah satunya didorong beban bahan baku yang naik +14,8%. Akibatnya, laba kotor hanya tumbuh +1,0% dan margin laba kotor (GPM) turun menjadi 48,2% (6M21: 50,8%). Namun, terdapat penurunan pada beban umum dan administrasi (-22,0%), terutama dari penurunan biaya jasa dan Enterprise Technology Solutions (ETS) sebesar -69,9%. Penurunan ini mendorong laba usaha tumbuh +11,0%. (IDX) Penjualan 6M22 Unilever telah mencapai 51% dari estimasi penjualan 2022 menurut konsensus analis sebesar 41,7 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 54% dari estimasi laba 2022 sebesar 6,3 triliun rupiah.
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
- BEI merombak indeks IDX BUMN20 untuk periode Agustus 2022-Februari 2023. Saham AGRO, BRIS, dan MTEL menjadi penghuni baru dari indeks ini, sementara saham BJTM, KAEF, dan SMBR keluar. Selain itu, BEI juga melakukan evaluasi mayor pada indeks lain seperti: SMC, High Dividend 20, Value30, Growth30, dan Quality30.
Toyota Motor Corporation berencana menambah investasi pembangunan kendaraan listrik di Indonesia sebesar 27,1 triliun rupiah selama 5 tahun ke depan. Sebelumnya, Toyota telah mengucurkan investasi sebesar 14 triliun rupiah sejak 2019. Trimegah Sekuritas Indonesia ($TRIM) resmi mengangkat Philmon Samuel Tanuri sebagai Direktur Utama menggantikan Stephanus Turangan. Philmon sendiri merupakan pemegang saham TRIM dengan kepemilikan sebesar 9,73%. - Ciputra Development ($CTRA) memutuskan untuk membagikan dividen senilai 260 miliar rupiah (14 rupiah per lembar saham). Jumlah ini setara 15% dari laba bersih tahun buku 2021 sebesar 1,7 triliun rupiah. Mengacu harga penutupan saham CTRA pada Rabu (27/7), jumlah ini mengindikasikan dividend yield sebesar 1,6%.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π₯ Ditengah Panasnya Kondisi Makro Ekonomi, Apakah Sebaiknya Melakukan Diversifikasi? |
|
|
| "Dalam menentukan apakah sebaiknya diversifikasi atau tidak, kita hanya perlu memperhatikan 3 hal yaitu, risk profile, tingkat keyakinan dan ketahanan keuangan."— yanuard Jika bicara investasi, nasehat yang paling sering kita dengarkan adalah "don't put all your eggs in one basket". Dari sinilah gagasan soal diversifikasi portofolio akhirnya muncul. Namun ditengah kondisi makro ekonomi yang tensi nya masih tinggi, apakah diversifikasi adalah strategi yang tepat untuk menjalankan investasi saat ini? Seperti apa keuntungan serta kerugian dari penerapan strategi diversifikasi? Bagaimana para investor-investor besar dunia mengelola portfolio mereka? Temukan semua jawaban, selengkapnya pada tulisan Yanuard berikut ini! |
|
| | #MusimLaba | | |
| Baca Stockbit Snips | | |
| Berikan Opini Kamu | | |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research. Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar