♣️ Bank Sentral Eropa Akhirnya Gabung 'Rate-Hike Club' |
Daily Market Performance π |
|
|
Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan deposit rate sebesar 50 bps menjadi 0% pada Kamis (21/7). Bank sentral tersebut juga menaikkan suku bunga refinancing utama dan marginal lending facility sebesar 50 bps, masing-masing menjadi 0,5% dan 0,75%. Ini merupakan pertama kalinya ECB menaikkan suku bunga sejak 2011, sekaligus menandai berakhirnya era suku bunga negatif yang mereka pertahankan sejak 2014. Keputusan ECB untuk menaikkan suku bunga hingga 50 bps juga melebihi ekspektasi pasar, di mana para ekonom hanya memprediksi kenaikan sebesar 25 bps. Presiden ECB, Christine Lagarde, menjelaskan bahwa inflasi tinggi menjadi alasan pihaknya menaikkan suku bunga yang lebih besar dari ekspektasi pasar. Inflasi di 19 negara pengguna mata uang euro telah naik 8,6% YoY pada Juni 2022, yang menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah dan jauh di atas target ECB sebesar 2%. Selain menaikkan suku bunga, ECB juga mengumumkan Transmission Protection Instrument (TPI) pada Kamis (22/7). Ini merupakan skema baru pembelian obligasi untuk menghentikan kenaikan biaya pinjaman berlebih bagi pemerintah di seluruh blok mata uang euro, seiring pengetatan kebijakan. Key Takeaway Kenaikan suku bunga ECB lebih rendah dibanding bank sentral lain, seperti The Fed, yang menaikkan suku bunganya sebesar 75 bps. Hingga saat ini, ECB tidak memberikan panduan apakah akan kembali menaikkan suku bunga pada September mendatang. Meski demikian, Uni Eropa lebih rentan terhadap perang di Ukraina dan ancaman pemutusan pasokan gas dari Rusia, yang dapat menyebabkan wilayah tersebut ke dalam resesi. Hal ini menjadi dilema bagi para regulator dalam menyeimbangkan pertumbuhan dan inflasi. Sementara itu, TPI yang baru diperkenalkan ECB berpotensi mengurangi beban utang negara-negara pengutang seperti Italia, Spanyol dan Portugal. Meski demikian, Reuters melaporkan bahwa ECB masih belum melihat urgensi untuk mengaktifkan TPI. Pada Jumat (22/7), indeks saham Eropa, Stoxx 600, dibuka naik +0,63%. |
|
|
π€ INCO dan Ford Kerja Sama Bangun Pabrik Nikel |
$INCO: Vale Indonesia menandatangani kerja sama tidak mengikat dengan Zhejiang Huayou Cobalt dan Ford Motor untuk membangun pabrik nikel di Blok Pomalaa dengan kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate. Kemitraan dengan Ford dibangun berdasarkan framework perjanjian dengan Huayou yang ditandatangani pada April 2022, di mana Huayou akan mengembangkan proyek di Pomalaa dan INCO memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30% saham dalam proyek tersebut.
$TAPG: Triputra Agro Persada berencana membangun pabrik palm kernel oil dengan kapasitas produksi 300 ton per hari di Kalimantan Tengah pada 3Q22 atau 4Q22. Pembangunan pabrik ini menelan biaya 150 miliar rupiah dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. TAPG sendiri menargetkan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) pada 2022 naik 15% dibandingkan 2021.
$BBRI: Bank Rakyat Indonesia membeli 30% atau 9 juta saham PT Danareksa Investment Management (DIM) yang dimiliki oleh PT Danareksa dengan total nilai transaksi afiliasi sebesar 360 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan BBRI di DIM naik dari 35% menjadi 65%.
$SRTG: Saratoga Investama Sedaya melalui anak usahanya, PT Saratoga Sentra Business (SSB), menjual ~1,7 miliar lembar saham Provident Agro ($PALM). Transaksi ini dilakukan pada 15 Juli 2022 (dengan harga 825 rupiah per lembar) dan 20 Juli 2022 (dengan harga 660 rupiah per lembar). Setelah transaksi ini, kepemilikan SSB di PALM turun dari 44,88% menjadi 19,88%.
- $BUMI: Salah satu pemegang saham Bumi Resources, NBS Clients, kembali menambah kepemilikan sebanyak ~200 juta lembar saham. Setelah transaksi ini, kepemilikan NBS Clients di BUMI naik dari 5,54% menjadi 5,69%.
|
Selama triwulan kedua 2022, Arwana Citramulia mencatatkan pertumbuhan kinerja. Berikut adalah rinciannya: $ARNA: Laba bersih emiten produsen keramik Arwana Citramulia tumbuh +31,8% YoY menjadi 137 miliar rupiah pada Q2 2022. Penjualan tumbuh moderat +5,1% YoY menjadi 614 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan turun -3,2% sehingga laba kotor tumbuh +20,1%. Secara kumulatif hingga Juni 2022 (6M22), laba bersih tumbuh +38,4% YoY menjadi 306 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar +8,9% menjadi 1,36 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun -0,1% sehingga laba kotor meningkat +25,4% dan margin laba kotor naik menjadi 40,7% dari 35,4% pada 6M21. (IDX)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
Kantor Presiden Turki menyebut bahwa Rusia dan Ukraina akan menandatangani kesepakatan pada Jumat (22/7) guna membuka kembali pelabuhan Laut Hitam untuk ekspor gandum. Meski demikian, rincian terkait kesepakatan ini belum diketahui. Pemerintah berencana melelang 6 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (26/7) dengan target indikatif sebesar 7 triliun rupiah. Colorpak Indonesia ($CLPI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai 21,8 miliar rupiah (71,21 rupiah per lembar saham). Jumlah ini mengindikasikan dividend payout ratio sebesar ~50,9%. Berdasarkan harga penutupan saham pada Jumat (22/7) sebesar 1.125 rupiah per lembar, dividend yield CLPI sebesar 6,3%.
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Memahami Economic Moat dari Kacamata Warren Buffett |
|
|
| "Dengan memiliki keempat atribut moat, maka perusahaan dapat mempertahankan dominasi dalam industrinya untuk jangka waktu yang lama."— rajopangulu Persyaratan utama bagi perusahaan untuk memperoleh ROE atau keuntungan yang tinggi terhadap modal atau ekuitasnya dalam jangka panjang adalah memiliki keunggulan kompetitif, atau yang biasa disebut juga dengan economic moat. Dalam tulisannya, Rajopangulu menjelaskan tentang apa itu economic moat, contohnya, hingga seberapa penting hal ini dimiliki oleh emiten yang akan kita beli. Diambil dari referensi insight seorang Warren Buffett, ulasan selengkapnya bisa kamu baca di sini! |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research. Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar