⚠️ Inflasi Juli 4,94% YoY, Tertinggi Sejak Oktober 2015 |
Daily Market Performance π |
|
|
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan di Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,94%. Ini merupakan inflasi tahunan tertinggi sejak Oktober 2015 sekaligus melampaui ekspektasi konsensus ekonom di level 4,82%, menurut Reuters. Dari komponennya, kelompok yang memberikan andil paling besar terhadap inflasi pada Juli 2022 adalah kelompok harga bergejolak (volatile food). Kelompok ini tercatat mengalami inflasi sebesar 11,47% YoY dan memberikan andil 1,92% terhadap inflasi tahunan. Kepala BPS, Margo Yuwono, menyebut bahwa komoditas penyumbang utama inflasi komponen harga bergejolak adalah cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit. Ketiganya menyumbang inflasi karena terdapat gangguan pasokan di sentra produksi akibat faktor cuaca. Selain kelompok harga bergejolak, kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) tercatat mengalami inflasi 6,51% YoY dan menyumbang inflasi sebesar 1,15%. Beberapa komoditas yang mendorong inflasi di kategori ini adalah kenaikan tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan tarif listrik 3.500 VA. Di sisi lain, inflasi komponen inti masih relatif terjaga di 2,86% YoY (vs 2,85% menurut konsensus) dan memberikan andil inflasi sebesar 1,87%. Secara bulanan, inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% MoM. Adapun inflasi tahun berjalan mencapai 3,85% YtD. Key Takeaway Inflasi Indonesia secara YoY mengalami peningkatan yang persisten sepanjang 2022. Bank Indonesia telah memperkirakan bahwa inflasi pada 2022 akan lebih tinggi dari target maksimal sebesar 4%. Namun, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut bahwa inflasi inti — yang menjadi indikator BI dalam menentukan kebijakan suku bunga — tetap terkendali di bawah 4%. Inflasi Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan mayoritas negara G20 lainnya. Per Juni 2022, Korea Selatan mengalami inflasi 6,00%, India 7,01%, area Euro 8,60%, Amerika Serikat 9,10%, dan Inggris 9,40%. Inflasi yang terus merangkak naik berpotensi mendorong Bank Indonesia untuk mulai menaikkan suku bunga acuan, mengingat banyak bank sentral lain sudah menaikkan suku bunga acuan mereka secara lebih agresif. |
|
|
π Grup Salim Pegang 5,08% Saham $MTLA |
- $MTLA: PT Indolife Pensiontama, perusahaan asuransi jiwa dan pengelola dana pensiun milik Grup Salim, muncul sebagai pemegang 388,56 juta (5,08%) saham Metropolitan Land (Metland), menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 28 Juli 2022. Jumlah tersebut naik dari 317,06 juta saham (4,14%) per 31 Desember 2021. Selain Grup Salim, saham Metland juga dimiliki oleh Ciputra Development ($CTRA) dengan porsi kepemilikan 15%.
- $ADRO: Dua entitas usaha Adaro Energy Indonesia, yakni PT Adaro Persada Mandiri (APM) dan PT Hutan Amanah Lestari (HAL), melakukan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman sebesar 45,5 miliar rupiah dari APM ke HAL. Pinjaman tersebut bertenor 8 tahun dan memiliki bunga 9,3%. HAL, yang bergerak di bisnis perdagangan karbon, akan menggunakan pinjaman itu untuk pengembangan proyek karbon.
- $SRTG: Saratoga Investama Sedaya mencatat pendapatan dividen sebesar 1,4 triliun rupiah (+58% YoY) pada 1H22. Dividen tersebut terutama dikontribusikan oleh Adaro Energy Indonesia ($ADRO) dan Mitra Pinasthika Mustika ($MPMX). Selain itu, kenaikan nilai portofolio mendorong net asset value (NAV) Saratoga mencapai 60 triliun rupiah (+29% YoY).
- $WIIM: Wismilak Inti Makmur berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 36 miliar rupiah. Periode buyback berlangsung selama 3 bulan dari 1 Agustus 2022 hingga 31 Oktober 2022. Harga saham WIIM ditutup naik +7,0% ke 535 rupiah pada Jumat (29/7).
- $ASII: Astra International dan Toyota Motor Corporation membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama PT Mobilitas Digital Indonesia (MDI), dengan kepemilikan masing-masing 50%. JV tersebut menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial bagi masyarakat umum dan pelaku usaha skala kecil hingga besar, serta ditargetkan mulai beroperasi pada 4Q22.
|
Selama kuartal kedua 2022, dua emiten rokok mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya: $HMSP: Laba bersih HM Sampoerna turun -26,8% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +13,6% menjadi 27,3 triliun rupiah, tetapi beban pokok penjualan naik +16,5% sehingga laba kotor turun -2,0% dan GPM tergerus menjadi 13,6% (2Q21: 15,8%). Selain itu, beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing naik +7,6% dan +31,8%. Secara kumulatif selama 6M22, laba HMSP juga turun -26,3% YoY menjadi 3,05 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +12,3% menjadi 53,5 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +12,0% dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang tumbuh +15,6%. Dari segi volume, SKM tumbuh +4,3% menjadi 27,5 miliar batang dan SKT tumbuh +7,5% menjadi 10,8 miliar batang. Volume total tumbuh +5,7% menjadi 42,3 miliar batang, dengan pangsa pasar yang relatif stabil di 27,8%. Namun, kenaikan lebih tinggi pada beban pokok penjualan (+17,4%), terutama akibat kenaikan beban pita cukai sebesar +28,0%, menggerus laba kotor (-9,7%) sehingga margin laba kotor turun menjadi 14,9% (6M21: 18,6%). Selain itu, beban umum dan administrasi naik +23,7%, menyebabkan laba usaha tergerus semakin dalam (-22,8%). (IDX) Penjualan 6M22 HM Sampoerna telah mencapai 50% dari estimasi penjualan 2022 menurut konsensus analis sebesar 106,97 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 42% dari estimasi sebesar 7,2 triliun rupiah.
$GGRM: Gudang Garam membukukan rugi bersih 121 miliar rupiah pada 2Q22, berbalik dari laba 607 miliar rupiah pada 2Q21 (-119,9%). Ini menjadi kerugian pertama GGRM di satu kuartal, setidaknya sejak 2008, di tengah tekanan terhadap margin laba. Margin laba kotor turun menjadi 5,8%, juga terendah setidaknya sejak 2008.
Secara kumulatif selama 6M22, laba GGRM turun -59,4% YoY menjadi 956 miliar rupiah. Penjualan tumbuh moderat +1,8% menjadi 61,7 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +1,8%, sementara segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) turun -0,7%.
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+4,4%), dengan kenaikan +10,7% pada beban pita cukai, PPN, dan pajak rokok. Hal ini menyebabkan laba kotor tergerus -19,8% dan margin laba kotor turun menjadi 8,3% (6M21: 10,6%). Selain itu, beban umum dan administrasi naik +17,6% sehingga laba usaha tergerus semakin dalam (-54,0%). (IDX)
Penjualan 6M22 Gudang Garam telah mencapai 46% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 134,7 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 18% dari estimasi sebesar 5,4 triliun rupiah.
|
Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (25-29 Juli 2022): Amerika Serikat: New Home Sales Juni (-8,1% MoM) (Selasa) Australia: Tingkat inflasi YoY Q2 (6,1%) (Rabu) Amerika Serikat: Fed Funds Rate Juli (2,5%) (Kamis) Amerika Serikat: Pertumbuhan ekonomi QoQ Q2 advance estimate (-0,9%) (Kamis) Tiongkok: Foreign Direct Investment (YTD) YoY Juni (+17,4%) (Jumat)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (1-5 Agustus 2022): $BOLA: 1 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus) $CAMP: 35 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus) $EKAD: 50 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus) $ICBP: 215 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus) $INDF: 278 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus) $AMAN: 0,5 rupiah/lembar (Cum date: 2 Agustus) $PGLI: 1 rupiah/lembar (Cum date: 2 Agustus) $AKRA: 25 rupiah/lembar (Cum date: 3 Agustus) $ATAP: 0,65 rupiah/lembar (Cum date: 3 Agustus) $EAST: 1,7 rupiah/lembar (Cum date: 3 Agustus) $CTRA: 14 rupiah/lembar (Cum date: 4 Agustus) $HOKI: 1 rupiah/lembar (Cum date: 4 Agustus) $IMAS: 4 rupiah/lembar (Cum date: 4 Agustus) - $SMSM: 20 rupiah/lembar (Cum date: 5 Agustus)
Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (1-5 Agustus 2022): - $BVIC: dengan perbandingan 137 : 92 di harga 140 rupiah/lembar (Cum date: 1 Agustus)
- $AHAP: dengan perbandingan 3 : 2 di harga 50 rupiah/lembar (Cum date: 5 Agustus)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini π₯ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini π€ |
|
|
Performa Sektor Hari Ini π |
|
|
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... |
- Ingin tau lebih dalam prospek dan rencana kerja $PBID dan $BTPS? Ngobrol langsung aja sama manajemennya di Emiten Talk: Small-Mid Cap Festival pada Selasa, 2 Agustus 2022 di channel YouTube dan aplikasi Stockbit!
Harga minyak Brent dan WTI terus melanjutkan tren penurunan. Pada Senin (1/8), Brent anjlok sekitar -7% ke 103 dolar AS per barel, sedangkan WTI turun di bawah 98 dolar AS per barel. Penurunan aktivitas manufaktur di China dan pertumbuhan ekonomi AS menjadi sentimen negatif atas melemahnya permintaan minyak global. Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia melonjak +1.974% YoY pada Juni 2022 menjadi 345,4 ribu kunjungan. Peningkatan ini didorong oleh pelonggaran mobilitas, persiapan pertemuan G20 pada November 2022 di Bali, dan pemberian bebas visa bagi wisatawan dari ASEAN dan 43 negara lainnya. Pada 1H22, kunjungan wisatawan asing melonjak +930% YoY menjadi 743,2 ribu kunjungan. Traveloka dikabarkan memperoleh pendanaan dari BUMN migas asal Thailand, PTT Oil and Retail Business Pcl (OR). Besaran nilai pendanaan tidak disebutkan. Namun, sumber Bloomberg sebelumnya menyebutkan bahwa Traveloka telah mengumpulkan pendanaan lebih dari 200 juta dolar AS (2,9 triliun rupiah). Fidel Valdez Ramos, Presiden Filipina periode 1992-1998, wafat pada Minggu (31/7) di usia 94 tahun. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membuka sementara akses PayPal selama 5 hari kerja. Sebelumnya, Kominfo sempat memblokir layanan PayPal bersama dengan beberapa platform online lainnya pada Minggu (31/7).
|
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
π Memahami Volatilitas hingga Peran 'Supir' di Pasar Modal |
|
|
| "Tulisan ini sekalian bertujuan untuk membuka view terhadap aliran TA yang bodo amat sama FA dan aliran FA yang bodo amat sama TA. If you know the structure, you will focus on your competence, not debate something useless."— Michaelyeoh Harga saham suatu emiten di pasar modal kerap kali dinilai bergerak berdasarkan ekspektasi. Contohnya, ketika terjadi kenaikan harga suatu komoditas, harga saham emiten dalam sektor tersebut pun biasanya akan ikut naik. Kenapa bisa demikian? Karena ketika harga komoditasnya naik, tentu ada ekspektasi bahwa kinerja atau laba si emiten dalam sektor tersebut pun akan ikut meroket. Sayangnya, ketika ekspektasi tersebut tidak terealisasi, banyak investor yang panik dan lari. Di saat itu pula, harga sahamnya berpotensi turun drastis memasuki fase bearish. Namun, hal ini akan lain cerita jika saham tersebut dimiliki oleh 'supir' yang tidak ugal-ugalan. Dalam tulisan terbarunya, Michael Yeoh membagikan gambaran tentang konsep volatilitas harga saham dan peran 'supir' di baliknya. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya pada tulisan berikut ini! |
|
|
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research. Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar