π° Tekanan Inflasi dan Kekhawatiran Resesi Amerika Serikat | Daily Market Performance π | | | Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikkan target suku bunga acuan Fed Funds Rate sebesar 50 basis poin (0,5%) menjadi 0,75%-1,00% pada pertemuan Mei 2022. Kenaikan ini menyusul lonjakan inflasi di negara tersebut, yang mencapai 8,5% per Maret 2022, tertinggi sejak Desember 1981. Sebelumnya, pada Maret lalu The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. The Fed sendiri menyiratkan potensi kenaikan suku bunga masih akan terjadi, dengan kenaikan 50 basis poin dalam beberapa pertemuan ke depan. Di sisi lain, ekonomi Amerika Serikat di luar dugaan mengalami kontraksi -1,4% YoY pada triwulan pertama 2022. Padahal, konsensus pasar memprediksi pertumbuhan +1,1% pada 1Q22, menyusul pertumbuhan signifikan +6,9% YoY pada 4Q21. Catatan ini memicu kekhawatiran terjadinya resesi di masa depan, di tengah lonjakan inflasi dan ketidakpastian terkait perang di Ukraina. Bank sentral di dunia memang tengah bergelut dengan tekanan inflasi global. Kenaikan suku bunga The Fed mendorong bank sentral lain juga ikut menaikkan suku bunga acuannya. Reserve Bank of Australia menaikkan cash rate 25 bps menjadi 0,35% (kenaikan pertama sejak 2010), Reserve Bank of India menaikkan repo rate 40 bps menjadi 4,40% (kenaikan pertama sejak 2018), Hong Kong Monetary Authority menaikkan base rate 50 bps menjadi 1,25%, dan Bank of England menaikkan bank rate 25 bps menjadi 1,00%. Key Takeaway Kenaikan suku bunga The Fed menjadi sentimen negatif bagi pasar saham. Kemudian, di satu sisi perekonomian AS sedang lesu, tetapi inflasinya masih tinggi sehingga The Fed tidak dapat mengambil kebijakan moneter ekspansif untuk mendongkrak perekonomian. Indeks Dow Jones turun -0,26% pada perdagangan Jumat, sedangkan Nasdaq terkoreksi -1,40%. Di Asia, indeks Hang Seng turun -3,81%, sedangkan IHSG terkoreksi lebih dari -4% di hari perdagangan perdana usai libur Lebaran. Dari dalam negeri, kalangan ekonom memperkirakan Bank Indonesia juga akan mulai menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada semester-II 2022. Hal ini mengingat kondisi inflasi di Indonesia masih cukup terkendali, meskipun mulai terjadi tren kenaikan. | | | π Vale Gandeng Zhejiang Huayou Garap Smelter di Pomalaa | - $INCO: Vale Indonesia menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd., perusahaan tambang asal China, untuk mengembangkan fasilitas pengolahan smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Nantinya, Vale akan memiliki hingga 30% saham proyek smelter tersebut, yang kapasitas produksinya dapat mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun. Sebelumnya, Vale telah menggandeng Sumitomo dalam studi kelayakan proyek tersebut, tetapi kerja sama keduanya terhenti.
- $JSMR: Jasa Marga mencatat volume lalu lintas arus balik pada 7 Mei 2022 dari arah timur (Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon, dan Bandung) menuju Jabotabek mencapai 170.078 kendaraan. Angka tersebut naik +159% dibandingkan arus normal pada 2021 dan lebih tinggi 2,2% dari rekor tertinggi sebelum pandemi, yang terjadi pada Lebaran 2019 sebanyak 166.444 kendaraan.
- $GIAA: Garuda Indonesia memproyeksikan dapat mengangkut sedikitnya 51.323 penumpang dalam 341 penerbangan pada puncak arus balik Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 8 Mei 2022. Total penumpang yang terbang pada periode arus balik 4-9 Mei 2022 diperkirakan mencapai 267 ribu orang.
-
$IATA: Anak usaha MNC Energy Investments, PT Arthaco Prima Energy (APE), menemukan cadangan 20,58 juta metrik ton batu bara di tambang miliknya. APE telah memiliki IUP Operasi Produksi dengan luas 15.000 hektare di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dengan tambahan ini, cadangan batu bara terbukti yang dimiliki IATA naik menjadi 158,7 juta metrik ton dari sebelumnya 138,1 juta metrik ton.
- $MDKA: Merdeka Copper Gold berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan sebanyak-banyaknya 0,5% dari modal disetor dengan alokasi dana maksimum 600 miliar rupiah. Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan akan menggelar RUPSLB pada 10 Juni 2022 untuk meminta persetujuan para pemegang saham.
| $BBRI: Bank BRI mengalami peningkatan kinerja pada Q1 2022. Laba bersih tumbuh +78,2% menjadi 12,2 triliun rupiah dibandingkan 6,8 triliun rupiah pada Q1 2021. Pendapatan bunga dan syariah naik +5,9% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun (-16,4%) sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +12,1% menjadi 30,4 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih ini juga didorong oleh penurunan beban provisi (CKPN) -10,2% dari 8,8 triliun rupiah pada Q1 2021 menjadi 7,9 triliun rupiah pada Q1 2022. Pencapaian laba bersih BBRI pada Q1 2022 ini setara dengan 29% dari target laba bersih FY22 konsensus analis senilai 42,1 triliun rupiah. Dari segi operasional, total kredit disalurkan meningkat 7,4%. Selain itu, BRI juga mencatatkan perbaikan kualitas aset, dimana rasio gross Non Performing Loan (NPL) pada Q1 2022 tercatat sebesar 3,09% (Q1 2021: 3,3%). Net Interest Margin (NIM) meningkat 39 basis poin dari 7,33% pada Q1 2021 menjadi 7,72% pada Q1 2022. (IDX) | Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu (2-6 Mei 2022): -
Amerika Serikat: ISM Manufacturing PMI April (55,4) (Senin) -
Korea: Tingkat inflasi YoY April (4,8%) (Selasa) -
Australia: Suku bunga acuan (cash rate) Reserve Bank of Australia (0,35%) (Selasa) -
Amerika Serikat: JOLTs Job Openings Maret (11,549 juta pekerjaan) (Selasa) -
Indonesia: S&P Global Manufacturing PMI April (51,9) (Rabu) -
India: Suku bunga acuan (repo rate) Reserve Bank of India (4,40%) (Rabu) -
Amerika Serikat: Neraca perdagangan Maret (defisit US$109,8 miliar) (Rabu) -
Amerika Serikat: ISM Non-Manufacturing PMI April (57,1) (Rabu) -
Amerika Serikat: Fed Funds Rate Mei (0,75%-1,00%) (Kamis) -
Inggris (UK): Suku bunga acuan (Bank Rate) Bank of England (1,00%) (Kamis) -
Amerika Serikat: Non-Farm Payrolls April (428 ribu pekerjaan) (Jumat) -
Amerika Serikat: Tingkat pengangguran April (3,6%) (Jumat) Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (9-13 Mei 2022) -
$BTPS: 61,75 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) -
$DRMA: 14,97 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) -
$IFSH: 23,93 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) -
$SRTG: 60 rupiah/lembar (Cum date: 9 Mei) -
$AVIA: 8 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) -
$EXCL: 51 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) -
$MTEL: 11,57 rupiah/lembar (Cum date: 10 Mei) - $MCOL: 460 rupiah/lembar (Cum date: 12 Mei)
| | | Saham Top Gainer Hari Ini π₯ | | | Saham Top Loser Hari Ini π€ | | | Performa Sektor Hari Ini π | | | π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | -
BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2022 mencapai 5,01% YoY. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh +4,34%, disusul investasi tumbuh +4,06% serta ekspor yang tumbuh signifikan +16,22%. -
BPS juga mengumumkan inflasi sebesar 3,47% YoY pada April 2022, tertinggi sejak Agustus 2019. Penyumbang utama inflasi berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, dan tarif angkutan udara. -
Tingkat inflasi di Turki mencapai 69,97% YoY pada April 2022. Ini menandai kenaikan inflasi selama sebelas bulan beruntun dan merupakan level tertinggi sejak Februari 2002, menyebabkan suku bunga real menjadi negatif (suku bunga acuan hanya 14% per April 2022). Lonjakan inflasi didorong kenaikan harga komoditas, utamanya energi, akibat konflik Rusia-Ukraina. -
Konglomerasi Thailand, Siam Cement Group, dikabarkan akan membawa salah satu unit usahanya, SCG Chemicals Co. Ltd., melakukan IPO hingga 3 miliar dolar AS (~43 triliun rupiah), yang berpotensi menjadi IPO terbesar di Thailand. SCG Chemicals adalah salah satu pemegang saham Chandra Asri Petrochemical ($TPIA) dengan kepemilikan 30,57%. -
Lazada memperoleh pendanaan sebesar 378,5 juta dolar AS (~5,4 triliun rupiah) dari induk usahanya, Alibaba, melalui penerbitan saham baru. Ini menjadi pendanaan terbesar Lazada sejak Juni 2020, ketika e-commerce tersebut menerima 1,3 miliar dolar AS dari Alibaba. | Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini | π Sell in May and Go Away? | | | | "Cukup kaget ternyata banyak investor yang percaya dengan mitos sell in may and go away. Bahkan, ada banyak guru saham yang percaya fenomena ini membuat saya bingung."— Thowilz Tidak terasa libur panjang Lebaran sudah selesai dan hari ini adalah hari pertama pembukaan bursa di bulan Mei. Memasuki bulan Mei, investor tentu familiar dengan sebuah istilah "Sell in May and Go Away". Apakah benar kinerja IHSG selama bulan Mei akan berulang seperti tahun-tahun sebelumnya dan apa langkah yang harus dilakukan oleh investor? Simak selengkapnya pandangan Thowilz mengenai hal tersebut di sini! | | | Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research. Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
| | | |
Komentar
Posting Komentar