๐ Blibli Tiket Berencana IPO, Incar Dana Rp8,1 T |
Daily Market Performance ๐ |
|
|
PT Global Digital Niaga, perusahaan yang mengoperasikan e-commerce Blibli sekaligus perusahaan induk dari Tiket.com dan Ranch Market, akan IPO dalam waktu dekat dengan kode saham $BELI. BELI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham (15% dari modal disetor) dengan harga penawaran 410—460 rupiah per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO dapat mencapai 8,17 triliun rupiah. Dana tersebut rencananya akan digunakan sebesar 5,5 triliun rupiah untuk pembayaran seluruh saldo utang perbankan kepada BCA dan Bank BTPN, masing-masing sebesar 2,75 triliun rupiah. Adapun sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan Tiket.com. Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 17—24 Oktober 2022, penawaran umum pada 1—3 November 2022, dan pencatatan (listing) di BEI pada 7 November 2022. Pengumuman IPO BELI berselang 2 hari setelah Blibli, Tiket.com, dan Ranch Market mengumumkan ekosistem omnichannel yang disebut Blibli Tiket. Ketiga perusahaan tersebut didukung oleh ekosistem Djarum. Per Juni 2022, BELI tercatat memiliki total aset 16,9 triliun rupiah, liabilitas 8,7 triliun rupiah, dan ekuitas 8,2 triliun rupiah. Pada periode yang sama, pendapatan neto mencapai 6,7 triliun rupiah (+123,8% YoY) dengan laba bruto 560,7 miliar rupiah (+148,6% YoY). Namun, perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar 2,5 triliun rupiah dibandingkan rugi 1,1 triliun rupiah pada 6M21. Dari segi operasional, total processing value (TPV) gabungan mencapai 10,1 triliun rupiah pada 1Q22, tumbuh +95,4% YoY. Sementara itu, take rate juga meningkat dari 4,4% menjadi 5,3%*, relatif lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di Indonesia. *Take rate dihitung dari Gross Profit Before Discount (GPBD) dibagi dengan Total Processing Value (TPV) Key Takeaway Dengan rentang harga penawaran di atas, BELI berpotensi memiliki market cap sebesar 48,6—54,5 triliun rupiah. Nilai tersebut mengimplikasikan valuasi (6M22 TTM) price/sales sebesar 3,9x—4,3x dan price/gross profit sebesar 53,1x—59,6x. Dengan memperhitungkan cash yang didapat dari IPO, maka price/book value sebesar 3,2x—3,4x.
BELI saat ini dimiliki 98,46% oleh PT Global Investama Andalan, entitas yang dikontrol oleh Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Setelah IPO, kepemilikan PT Global Investama Andalan di BELI akan menjadi 83,69%. Untuk informasi lebih lengkap, kamu bisa ikuti Public Expose IPO BELI pada Selasa, 18 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB yang juga akan disiarkan di aplikasi Stockbit.
|
|
|
๐ง ADHI Berencana Rights Issue Rp3,87 T |
$ADHI: Adhi Karya berencana rights issue sebanyak-banyaknya 7,04 miliar saham dengan harga pelaksanaan 550 rupiah per saham, lebih rendah 23,6% dari harga penutupan pada Jumat (14/10) di 720 rupiah. Dengan demikian, total raihan dana mencapai 3,87 triliun rupiah. Dari jumlah tersebut, sebesar 1,97 triliun rupiah akan disuntikkan pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terdilusi maksimum 66,42%.
$SOHO: Soho Global Health, produsen suplemen Diapet dan Imboost, akan membagikan dividen interim tahun buku 2022 sebesar 149,8 miliar rupiah atau 118 rupiah per saham (indikasi dividend yield 2,08%). Jadwal cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 24 Oktober 2022, sedangkan pembayaran dividen pada 4 November 2022.
-
$DMAS: Puradelta Lestari mencatatkan marketing sales sebesar 1,33 triliun rupiah selama 9M22, sekitar 73,8% dari target pada 2022. Penjualan lahan industri seluas 40,7 hektar, terutama untuk data center, menjadi kontributor utama capaian marketing sales tersebut. Manajemen DMAS menyebut bahwa saat ini ada permintaan lahan industri seluas 90 hektar yang sedang dalam proses negosiasi.
$WIKA: Wijaya Karya meraih nilai kontrak baru sebesar 19 triliun rupiah hingga 9M22, setara 44,6% dari target FY22. Nilai kontrak baru diproyeksikan terus bertambah seiring ekspansi WIKA di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Sejauh ini, WIKA telah meraih kontrak 1,1 triliun rupiah dari proyek IKN.
|
Selama 3Q22, Arwana Citramulia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya: - $ARNA: Laba bersih emiten produsen keramik Arwana Citramulia tumbuh +20,6% YoY menjadi 153 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh moderat +1,0% YoY menjadi 645 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan turun -6,6% sehingga laba kotor tumbuh +14,0% dan GPM naik menjadi 41,7% dibandingkan 37% pada 3Q21.
Secara kumulatif hingga September 2022 (9M22), laba bersih tumbuh +31,9% YoY menjadi 458 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar +6,2% menjadi 2,0 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun -2,3% sehingga laba kotor meningkat +21,4% dan GPM naik menjadi 41% dari 35,9% pada 9M21. (IDX)
|
Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (10-14 Oktober 2022): Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen September (117,2 vs Agustus 124,7) Indonesia: Penjualan ritel YoY Agustus (+4,9% vs Juli +6,2%) Indonesia: Penjualan sepeda motor YoY September (+10,7% vs Agustus +11,6%) Indonesia: Penjualan mobil YoY September (+18,9% vs Agustus +16,4%) Amerika Serikat: Tingkat inflasi YoY September (8,2% vs Agustus 8,3%) Amerika Serikat: Tingkat inflasi inti YoY September (6,6% vs Agustus 6,3%) Tiongkok: Tingkat inflasi YoY September (2,8% vs Agustus 2,5%) Amerika Serikat: Penjualan ritel MoM September (+0,0% vs Agustus +0,4%)
Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (17-21 Oktober 2022): Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (17-21 Oktober 2022): - $BACA: dengan perbandingan 100 : 259 di harga 100 rupiah/lembar (Cum date: 19 Oktober)
|
|
|
Saham Top Gainer Hari Ini ๐ฅ |
|
|
Saham Top Loser Hari Ini ๐ค |
|
|
Performa Sektor Hari Ini ๐ |
|
|
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui... | Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022, melampaui estimasi konsensus sebesar 4,84 miliar dolar AS. Ekspor tumbuh +20,28% YoY menjadi 24,8 miliar dolar AS dan impor tumbuh +22,01% YoY menjadi 19,81 miliar dolar AS. Selama 9M22, neraca perdagangan surplus 39,87 miliar dolar AS, melampaui surplus 35,33 miliar dolar AS pada FY21. Pemerintah kembali menunda implementasi pajak karbon hingga 2025 dari rencana awal pada 2022. Credit Suisse dikabarkan tengah mempertimbangkan menjual sebagian unit usahanya di Swiss untuk menambah likuiditas sebesar 4,48 miliar dolar AS. Unit usaha tersebut yakni: SIX Group yang menjalankan bursa saham Swiss, 8,6% kepemilikan di perusahaan teknologi Allfunds, bank Pfandbriefbank dan Bank-Now, serta Swisscard yang merupakan perusahaan patungan dengan American Express. PT Angkasa Pura II (Persero) memproyeksikan dapat melayani sebanyak 60 juta penumpang hingga akhir 2022 seiring lalu lintas penerbangan yang mulai pulih. Per 9M22, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara milik AP II telah mencapai 44,03 juta orang (+115,3% YoY).
| Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini |
๐ Earning Season Q3 2022: Sektor Mana yang Akan Mencetak Pertumbuhan Laba Tertinggi? |
|
|
| "Kalau ingin melihat potensi resesi di Indonesia, maka pantau saja laba emiten besar di Indonesia yang asetnya di atas 20 triliun. Kalau laba mereka masih tumbuh maka Indonesia akan baik-baik saja, tapi kalau laba mereka anjlok, artinya Indonesia sedang sulit.— Skydrugz27 Earning season atau musim pendapatan merupakan istilah yang merujuk pada musim di mana laporan keuangan triwulanan perusahaan publik dipublikasikan. Biasanya, perusahaan dengan hasil kinerja yang baik, sahamnya pun akan berpotensi diapresiasi oleh market. Di tengah tingginya inflasi hingga ancaman resesi global, kira-kira sektor mana saja yang masih tetap bisa menunjukkan pertumbuhan laba di Q3 2022 mereka ya? Dalam tulisan terbarunya, Skydrugz27 membocorkan secara ringkas hasil analisisnya guna menjawab pertanyaan yang satu ini. Yuk, simak ulasan selengkapnya pada tulisan berikut ini! |
|
|
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips. Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails? Unsubscribe here
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar